Nataconnexindo.com, Tangerang – Melihat perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini, lantas tidak membuat para pengusaha semakin menurun. Malah kebalikan dari itu semua, semangat para pengusaha bukannya menurun, melainkan semakin semangat untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih besar lagi dari suatu bisnis yang dibangunnya. Spirit tentang menjalankan usaha sebaiknya tidak boleh menurun meski diterpa oleh banyaknya pesaing disekeliling kita.
NC-ers karena kami ekspert di dunia pemasaran properti, semua klien kami sangat merasakan strategi dan pemasaran digital yang kami lakukan, terbukti banyak sekali leads dan bahkan tidak sedikit dari Developer properti yang sangat senang sekali dengan pelayanan kami, closing pun menjadi bukan hal yang tabu dari sosial media atau pemasaran digital yang Nata Connexindo lakukan. Meskipun kami ekspert dalam pemasaran digital di dunia properti, namun kami memiliki kemampuan dan juga klien diluar dari sektor properti. Maka dari itu kami membuat artikel ini guna memberikan pengetahuan untuk NC-ers semua. Mari kita mulai pembahasannya, pemasaran digital itu untuk siapa saja sih?
1. Bisnis B2C.
Mungkin bagi NC-ers yang baru pertama kali mendengar B2C itu akan bingung, apa sih B2C itu, lalu kenapa B2C harus memiliki pemasaran digital? Kami akan jabarkan satu persatu, bisnis B2C adalah suatu usaha atau bisnis yang memasarkan produk kepada banyak orang, target pasarnya adalah end user sebagai pengguna, bukan suatu badan, korporasi atau perusahaan. Contoh bisnis B2C adalah perusahaan botol minum yang tentu produknya sangat dibutuhkan oleh banyak sekali orang di dunia. Nah sekarang tiba saatnya kenapa B2C mesti menggunakan pemasaran digital?
Kini kita harus memahami secara seksama, pemasaran digital adalah suatu bentuk atau bagian dari dunia marketing untuk memasarkan produk kepada sebanyak-banyaknya target pasar yang telah dibuat.
Contoh tadi misalnya, membuat atau memproduksi botol minum, barang ini memiliki pasar yang sangat luas dalam digital marketing, maka dari itu pemasaran digital bisa memanfaatkan iklan pada google, sosial media seperti facebook. Dengan akun-akun media sosial tersebut, maka akan menjaring lebih banyak lagi pembeli, pasalnya pengguna facebook, instagram dan google itu sangat banyak sekali. Facebook dan instagram adalah tempat yang sangat cocok untuk bisnis B2C karena pangsa pasarnya bukan korporasi yang cenderung lebih sempit.
2. B2B.
Meskipun pasarnya B2B itu berbeda seperti B2C yang langsung ke end user, namun kenapa kami menyarankan Anda yang memiliki pasar B2B tetap menggunakan pemasaran digital, karena pemasaran digital bukan terbatas pada penjualan kepada end user saja, namun juga memiliki dampak yang baik untuk eksistensi perusahaan. JIka B2C (Business to Customer) memiliki pasar yang sangat luas dan hampir seluruh elemen masyarakat menjadi target pasarnya, namun pada B2B (Business to Business) memiliki pasar yang lebih spesifik dan cenderung sempit, yaitu memiliki pasar atau target penjualan kepada korporasi atau badan dan juga perusahaan.
Contoh B2B adalah perusahaan yang memproduksi atau menjual genset, tentu tidak semua lapisan masyarakat membutuhkannya, pasar mereka lebih spesifik seperti perusahaan, lalu mini market dan lain sebagainya yang membutuhkan operasional yang tidak boleh berhenti karena listrik padam.
Kesimpulan :
Pemasaran digital atau digital marketing memiliki peran yang sama pentingnya bagi semua lini usaha. Bukan hanya yang memiliki pasar luas seperti B2C saja, pemasaran digital pun dibutuhkan oleh B2B untuk eksistensi perusahaan dan membuktikan bahwa perusahaan tetap mengikuti perkembangan zaman. (MT)