Nataconnexindo.com, Tangerang – Jika dibandingkan dengan negara lain, kecepatan internet di Indonesia memang masih tertinggal cukup jauh. Menurut laporan OpenSignal, Indonesia berada di peringkat ke-6 terburuk setelah negara Mesir dengan kecepatan keseluruhan 6,66 Mbps. Sementara itu, Korea Selatan berada di peringkat pertama terbaik dengan kecepatan download 45,58 Mbps dan diikuti oleh Norwegia dan Singapura. Meski begitu, tidak kemudian menjadikan masyarakat Indonesia meninggalkan Internet begitu saja. Bahkan menurut riset terbaru, pengguna sosial media di Indonesia meningkat cukup signifikan.
Lambatnya akses internet di Indonesia lebih karena infrastruktur yang mendukung jaringan Internet di Indonesia belum semaju di negara lain. Ditambah lagi keadaan geografis di Indonesia yang terpisah-pisah oleh lautan sehingga jaringan internet semakin sulit untuk diakses.
Direktur Utama Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI), Anang Latief membenarkan bahwa di beberapa bagian daerah Indonesia terdapat infrastruktur yang belum memadai untuk akses internet. Belum lagi fakta bahwa peralatan penunjang internet seperti kabel fiber sering dicuri, maka ini semakin menambah masalah yang sudah ada di Indonesia.
Tapi ia mengatakan bahwa hasil riset dari OpenSignal tidak bisa sepenuhnya dibenarkan. Hal itu karena OpenSignal mengukur seluruh wilayah di Indonesia. Sedangkan di Jakarta saja sebenarnya akses internet sudah mengalahkan Singapura. Bisnis di Jakarta yang berjalan lancar membuat akses internet di kota tersebut juga memiliki kecepatan yang tinggi. Tidak seperti di beberapa wilayah Indonesia lain yang bahkan mungkin saja belum terjangkau akses internet sama sekali.
Namun, terlepas dari itu semua, ternyata pengguna media sosial di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut pun cukup signifikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, terdapat peningkatan sebanyak 20 juta pengguna media sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Riset tersebut dirilis pada 31 Januari 2019 lalu, sedangkan penelitian dilakukan selama satu tahun penuh, yaitu dari bulan Januari 2018 hingga Januari 2019. Dalam hasil riset tersebut setidaknya tercatat pula bahwa dari total 268,2 juta penduduk, ada 150 juta penduduk yang menggunakan media sosial. Ini artinya, tingkat penetrasi media sosial di Indonesia mencapai angka 56%.
Perangkat yang paling banyak digunakan oleh pengguna media sosial di Indonesia adalah smartphone dan tablet. Jumlah pengakses media sosial di Indonesia melalui smartphone dan tablet mencapai angka 130 juta penduduk, atau sekitar 48 persen dari total pengguna. Ini artinya masyarakat Indonesia yang mengakses media sosial melalui perangkat lain seperti komputer dan perangkat lainnya masih tidak terlalu signifikan.
Jika dilihat lebih dalam lagi, dari total pengguna media sosial di Indonesia tersebut, hampir seluruh pengguna mengakses dan menggunakan aplikasi pesan instan seperti Whatsapp dan Line. Pemakaian aplikasi pesan singkat bahkan mencapai angka 100 persen, sedangkan engagement yang terjadi di fitur pesan dalam media sosial mencapai angka 92 persen.
Dengan adanya data ini menunjukan bahwa lambatnya akses internet di beberapa wilayah Indonesia tidak mengurangi minat masyarakat untuk mengakses internet, terlebih lagi untuk mengakses media sosial. Peningkatan pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai angka 20 juta pengguna tentu saja bukan angka yang kecil. Fakta ini tentu bisa berguna untuk banyak hal seperti misalnya perusahaan yang membutuhkan digitalisasi pada promosi dan pemasaran. Atau hal lain yang berhubungan dengan pengguna media sosial di Indonesia. (AI)