Nataconnexindo.com, Tangerang – Sebagai seorang sales agent atau pelaku kampanye marketing mungkin Anda sudah tidak asing dengan prospek yang tiba-tiba menghilang? Ya prospek yang bertanya-tanya tentang produk secara aktif tetapi di tengah jalan prospek tersebut menghilang dan tidak menghubungi Anda lagi.
Jangan salahkan prospek, bisa jadi strategi yang Anda terapkan dalam follow up kurang tepat sehingga prospek merasa produk Anda tidak memiliki value yang dibutuhkannya. Salah satu rumus jitu dalam follow up adalah menyajikan value kepada calon prospek bukan hanya menyajikan informasi mengenai produk atau jasa.
Ingatlah, kebanyakan orang cenderung menggunakan aspek emosionalnya ketika memilih sebuah produk atau jasa. Sehingga value yang memancing reaksi emosional prospek menjadi strategi follow up yang berharga bagi sales agent dan pelaku kampanye marketing.
Oleh karena sumber keputusan pembelian prospek berasal dari aspek emosional, saat melakukan follow up ada beberapa aturan penting yang harus ditaati. Beberapa aturan penting tersebut adalah: Jangan mengancam prospek, jangan mendesak prospek, dan jangan menyuruh-nyuruh prospek. Dengan memperhatikan ketiga aturan tersebut, Anda dapat mengatur ulang strategi follow up prospek yang Anda dapatkan.
Pertanyaanya, bagaimana strategi yang tepat untuk menampilkan value keada prospek? Salah satunya melalui copywiriting. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai copywrting anti ghosting yang dapat diaplikasikan ketika follow up prospek. Simak selengkapnya di sini.
Buat Prospek Yakin dengan Value Garansi
Salah satu sumber keraguan prospek terhadap nilai produk dan jasa terletak pada keengganannya mengambil resiko. Prospek merasa jika menggunakan brand produk atau jasa yang belum terbukti memberikan mereka rasa “kurang aman.” Sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang mampu memberikan mereka rasa aman.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah memberikan garansi kepada prospek. Ada dua jenis jaminan yang dapat Anda berikan kepada prospek yaitu garansi dan warranty. Garansi secara harfiah merupakan jaminan kualitas dari produsen atas produk yang dijual secara umum. Sedangkan warranty lebih pada perbaikan dan penggantian item atau bagian barang atau jasa.
Buktikan dengan Testimoni
Ketika Anda berhadapan dengan prospek saat follow up, Anda dapat menunjukan testimony pelanggan Anda kepada prospek tersebut. Dengan memberikan bukti berupa kesaksian pelanggan Anda, konsumen akan merasa yakin terhadap kualitas produk dan jasa yang Anda berikan.
Rasa yakin tersebut dapat menjadi value yang membuat produk dan jasa yang Anda tawarkan lebih menarik di mata prospek dibandingkan dengan produk dan jasa sejenis lainnya. Oleh karena itu, Anda dapat mengumpulkan testimony dan ulasan pelanggan mengenai produk dan jasa untuk nantinya dapat digunakan untuk memberikan bukti kepada prospek Anda.
Munculkan Value Keterbatasan dengan FOMO
Setelah Anda memberikan jaminan dan bukti kepada prospek, saatnya Anda memberikan value keterbatasan agar prospek dapat lebih cepat memutuskan pembelian produk dan jasa yang Anda tawarkan. Dengan memberikan kesan terbatas, salah satu aspek emosional prospek akan terpancing yaitu Fear of Missing Out (FOMO).
Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut untuk ketinggalan mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada Anda. Namun Anda harus berhati-hati dalam menggunakan strategi ini. Jangan sampe Anda malah mendesak prospek atau mengancam. Tunjukan saja value dari produk dan jasa yang akan hilang jika prospek tidak membuat keputusan sekarang. (ADR)