Nataconnexindo.com, Tangerang – Properti baik itu properti residensial ataupun komersial akan senantiasa dibutuhkan oleh masyarakat. Pasalnya, produk properti memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Hal ini terbukti dari survei yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (IPW) terhadap minat masyarakat pada properti di tengah Pandemi. Hasil survei menyatakan bahwa 68,09 persen masyarakat Indonesia berminat untuk membeli properti baru meskipun Pandemi COVID-19 belum usai. Survei tersebut dilakukan kepada 285 responden.
Sebagian besar responden terdiri dari masyarakat di usia 45-55 tahun sebesar 44,09 persen dan usia 35-45 tahun sebesar 30,11 persen. Golongan ini menggambarkan golongan yang aktif sebagai pasar konsumen properti. Sebesar 37,63 persen bertempat tinggal di Jakarta, 45,17 persen bertempat tinggal di Bodebek-Banten dan selebihnya tersebar di Jawa dan luar Jawa.
Hasil survei tersebut menyatakan bahwa 51,06 persen masyarakat masih melirik properti rumah. Sedangkan minat pembelian tanah kavling pun relatif cukup tinggi sebesar 22,34 persen, apartemen sebesar 11,7 persen, SOHO/Ruko/Rukan sebesar 10,64 persen, dan selebihnya untuk gudang, vila, kondotel, dan lainnya.
Hasil survei tersebut menunjukan bahwa minat masyarakat untuk membeli properti masih sangat tinggi. Sentimen positif tersebut diharapkan akan terus mendorong permintaan produk properti di pasaran apalagi di tengah berbagai stimulus dan insentif yang dikucurkan oleh Pemerintah bersama berbagai Stakeholder lainnya.
Segmen Properti Rumah Tapak Harga 500 Juta – 1 Milyar Paling Diminati
Survei yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (IPW) menunjukan minat masyarakat yang sangat besar terhada produk properti rumah tapak sebesar 51,06 persen. Sementara untuk segmen rumah tapak yang paling diminati oleh masyarakat adalah segmen rumah tapak dengan harga 500 juta hingga 1 Miliar Rupiah.
Hal ini terbaca pada hasil survei tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan, rentang harga yang diminati berkisar antara Rp500 juta sampai Rp1 miliaran sebesar 29,79 persen, diikuti Rp300 juta sampai Rp500 juta sebesar 28,72 persen, Rp1 miliar sampai Rp3 miliar sebesar 23,40 persen, di bawah Rp300 juta sebesar 10,64 persen, dan sebesar 7,45 persen untuk properti harga di atas Rp3 miliar.
Segmen menengah memang mendominasi pasar properti Indonesia pada awal tahun 2021 ini sejalan dengan insentif berjalan yang telah diinisiasi oleh Pemerintah. Selain itu, jika dibandingkan dengan survei triwulanan yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch, saat ini dapat dikatakan bahwa tengah terjadi pergeseran pembeli ke segmen yang lebih rendah. CEO Indonesia Properti Watch Ali Tranghanda mengatakan bahwa masyarakat yang dulu ingin membeli properti seharga di atas Rp1 miliaran, sekarang diperkirakan memilih segmen harga yang lebih rendah di kisaran Rp500 juta sampai Rp1 miliar.
Tangkap Peluang dengan Promosi
Momentum tumbuhnya minat konsumen terhadap produk properti sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh pengembang properti. Apalagi jika pengembang properti telah memiliki produk yang ready stock dan siap dipasarkan. Salah satu kanal promosi yang bisa dilakukan di tengah Pandemi ini adalah kanal digital.
Salah satu kisah sukses pengembang yang gencar memasarkan produknya secara digital adalah pengembang PT Agung Podomoro Land. Tbk. Pengembang ini merupakan salah satu pengembang yang cukup sukses menerapkan konsep digital marketing-nya untuk memasarkan produk township barunya yaitu Kota Podomoro Tenjo di Jalan Raya Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
Kota baru seluas 650 Ha ini mulai diperkenalkan ke pasar pada bulan Agustus 2020 dengan pemasaran resmi pada bulan November. Saat situasi pandemi itu pula Kota Podomoro Tenjo justru berhasil memasarkan produk rumah seharga mulai Rp200 jutaan hingga mencapai 1.800 unit.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menggandeng konsultan dan agen properti yang fokus pada penerapan strategi digital marketing yaitu Prime360. Agung Podomoro Land mempercayakan penjualan produk properti Tenjo kepada Prime360.id. Melalui kepercayaan ini dan strategi cermat yang diterapkan dalam penjualan produk properti di Kota Podomoro Tenjo, Prime360.id mampu menjual hingga ribuan unit properti. Tentu saja hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sebab, diperlukan strategi penjualan yang cermat dalam menarik minat calon pembeli properti.
Untuk itu, Prime360.id mengatakan bahwa keberhasilan penjualan tak akan tercapai tanpa memanfaatkan Digital Marketing. Ada beberapa alasan strategi Digital Marketing terbiang sangat cocok diaplikasikan di tengah pandemi seperti saat ini. Alasan pertama adalah terbatasnya akses fisik dengan calon konsumen properti sehingga diperlukan akses lain yang mampu secara efektif menjangkau calon konsumen properti tersebut.
Hasilnya adalah kesuksesan penjualan klaster Angsana, Kalamenta, Burgundi dan Kana. Klaster Angsana memiliki tipe lebih premium sebanyak 400-an unit dengan tipe 40/119 seharga mulai Rp500 jutaan. Sementara Klaster Kalamenta sebanyak 700 unit tipe 27/60 harganya Rp200 jutaan dan tipe yang lebih besar 36/72 Rp250 juta, produk di dua klaster ini langsung terserap pasar. Sementara Klaster Burgundi menawarkan tipe 40/119 dan 52/176 seharga mulai Rp500 jutaan sementara Klaster Kana menawarkan tipe yang sama dengan Klaster Kalamenta. Dua klaster ini juga langsung terjual hingga 70-an persen.
Oleh karena itu, Pengembang Properti diharapkan untuk meningkatkan strategi promosinya dengan mengoptimalkan strategi promosi melalui kanal digital marketing. (ADR)