Nataconnexindo.com, Tangerang – Perkembangan pengguna media digital Internet dan Media Sosial yang sangat pesat membuat strategi Digital Marketing semakin diperlukan untuk keperluan marketing dan promosi properti. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengakses terbesar media digital.
Apalagi pada hari ini pengguna internet di Indonesia telah berkembang mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat cukup tajam sebesar 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Sehingga dapat dipastikan bahwa mayoritas penduduk Indonesia merupakan pengguna media digital.
Salah satu strategi terbaik yang bisa digunakan dalam strategi Digital Marketing adalah strategi Konten Marketing. Menurut Content Marketing Institute, konten marketing adalah teknik marketing yang melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang relevan, penting, dan konsisten untuk menarik audiens dengan tujuan untuk mengonversi mereka menjadi konsumen.
Dalam konteks strategi marketing untuk properti, berbagai konten yang dihasilkan harus sesuai dan relevan dengan kebutuhan informasi calon konsumen. Berbagai konten mengenai fitur dan manfaat produk properti, tips investasi, tips seputar properti dan berbagai konten informastif dan selling lainnya dipadukan dengan tujuan akhir menarik audiens menjadi konsumen properti.
Nah, oleh karena itu, banyak hal yang harus dilakukan sebelum memproduksi sebuah konten untuk memastikan relevansi dan manfaat konten bagi calon konsumen dan kesesuaian konten dengan tujuan akhir startegi Digital Marketing. Apa saja yang harus dilakukan dalam menjalankan strategi konten marketing untuk promosi properti? Simak tips-nya di bawah ini.
- Menentukan Tujuan Strategi Marketing
Tujuan utama sebuah stragi marketing adalah untuk meningkatkan penjualan, namun untuk mencapai hasil akhir tersebut calon konsumen akan melalui berbagai tahapan dalam funnel marketing. Funnel Marketing dapat menjelaskan proses seseorang dari tidak mengenal brand, mengenal, menimbang-nimbang, melakukan pembelian, menilai produk, hingga menjadi pelanggan setia. Dalam Funnel Marketing terdapat beberapa tahapan seperti:
- Awarness
- Interrest
- Consideration
- Intent
- Evaluation
- Sales
Dalam marketing sebuah properti, seorang calon konsumen harus aware terlebih dahulu dengan keberadaan sebuah produk properti. Kemudian dengan strategi marketing yang baik maka seorang calon konsumen akan secara setahap demi setahap maju ke fase berikutnya dari Funnel Marketing. Oleh karena itu tujuan yang disesuaikan dengan masing-masing tahapan di atas adalah hal yang mutlak harus ditentukan saat pertama kali merumuskan strategi. Sebelum memulai strategi konten marketing, ada beberapa hal yang harus Anda jelaskan terlebih dahulu. Setidaknya, Anda dapat menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Mengapa Anda ingin menjalankan strategi konten marketing?
- Pada tahapan ini bagaimana calon konsumen melihat produk properti?
- Konten apa yang paling sesuai dengan brand dan produk properti pada setiap tahap tertentu?
- Apa unique selling point dari konten yang ingin Anda buat?
Dengan menjawab beberapa pertanyaan tersebut, Anda akan mendapatkan gambaran jelas mengenai untuk apa konten dibuat, konten apa yang akan dibuat, bagaimana cara membuat konten, dan apa yang akan menarik minat pelanggan kepada konten Anda.
- Membentuk Buyer Persona sebagai Target Audiens Anda
Untuk menjalankan strategi konten marketing untuk promosi properti dengan baik, Anda harus mengetahui dengan jelas target audiens yang Anda tuju. Dengan kata lain, Anda harus membuat buyer persona yang spesifik sesuai dengan target produk properti. Apa itu buyer persona? Buyer persona adalah calon pelanggan ideal yang Anda inginkan untuk berhubungan dengan bisnis Anda. Misalkan Anda adalah bisnis properti, maka buyer persona yang Anda targetkan haruslah pria dan wanita yang telah bekerja, mapan secara ekonomi, baru saja menikah, memiliki rentang penghasilan tertentu, memiliki ketertarikan dalam properti dan lain sebagainya.
Hal ini akan membantu Anda dalam menentukan jenis konten yang relevan dengan buyer persona yang Anda bentuk. Mengapa Anda harus membentuk buyer persona? Alih-alih Anda membentuk konten mengikuti karakter aktual calon pelanggan yang sangat bervariasi, tentu lebih sederhana jika Anda membentuk buyer persona yang ideal. Ingatlah bahwa buyer persona yang Anda tetapkan harus memiliki karakter general yang umum dimiliki oleh buyer aktual yang variatif. Jadi ingatlah jangan membentuk buyer persona yang sangat spesifik karena itu hanya akan mempersempit target audiens Anda, dan akhirnya membatasi gerak konten Anda.
- Pilih Sebuah Content Management System
Content Management System adalah sebuah aplikasi yang mendukung pembuatan dan modifikasi konten digital. Beberapa fitur yang harus ada di sebuah content management system adalah content creation, content publication, dan content analytic. Aplikasi ini adalah sebuah perangkat lunak atau sistem ytang mengatur konten pada situs web. Salah satu content management system yang paling banyak digunakan antara lain WordPress. Nah dengan menggunakan CMS ini, Anda akan memiliki kemudahan untuk membuat halaman website yang menarik tanpa harus mengerti bagaimana mebuat website dari awal. Setelah Anda memilih content management system yang paling cocok dengan Anda, saatnya Anda melangkah ke tahap berikutnya.
- Lakukan Branstroming Konten
Setelah Anda menentukan tujuan konten, membentuk buyer persona, dan mendapatkan content management system yang paling cocok dengan Anda, saatnya mencari ide konten apa yang akan Anda buat. Salah satu metode yang paling baik untuk mencari ide-ide kreatif adalah dengan melakukan brainstorming. Apa brainstorming itu? Secara sederhana brainstorming adalah metode untuk memunculkan penyelesaian masalah yang kreatif dengan mendorong anggota kelompok untuk melemparkan ide-ide secara simultan. Brainstroming ini telah menjadi tool standar untuk pengembangan ide.
Selain melakukan brainstorming, Anda juga dapat menggunakan beberapa tools yang dapat membantu menemukan ide kreatif seperti HubSpot Website Grader. Tools ini memberi nilai pada area penting dalam pemasaran Anda dan mengirimkan laporan terperinci untuk membantu Anda mengoptimalkan dan memperbaiki strategi konten marketing Anda. Tools lain yang dapat Anda gunakan adalah What to Write, Feedly, BuzzSumo, Content Forest, dan lain sebagainya.
- Tentukan Jenis Konten yang Akan Diciptakan
Setelah Anda menemukan ide konten yang akan diciptakan, sekarang saatnya membuat konten Anda menjadi kenyataan. Namun sebelum Anda benar-benar mengaplikasikan konten, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis konten yang biasa digunakan dalam strategi konten marketing. Berikut ini adalah beberapa jenis konten yang bisa Anda gunakan dalam strategi konten marketing.
Blog Post: Jenis konten ini adalah konten yang paling sering digunakan dalam konten marketing. Blog Post biasanya tersedia di website dan dirilis secara rutin untuk menarik pengunjung bar uke website Anda.
Ebooks: Selain blog post, Ebooks juga dapat digunakan sebagai salah satu jenis konten dalam strategi konten marketing. Ebooks adalah tools untuk mengumpulkan leads yang dapat diunduh oleh konsumen potensial setelah mengirimkan formulir utama misalnya dengan melakukan subscribe untuk bergabung dengan newsletter website Anda.
Template: Konten ini adalah salah satu konten yang bertujuan untuk membantu audiens menyelesaikan permasalahannya dengan cepat. Anda dapat membagikan template email marketing, atau template image post media sosial, atau bahkan template website secara gratis. Sebuah studi mengatakan bahwa audiens yang terbantu oleh konten template lebih mungkin untuk terlibat dengan konten Anda di masa yang akan datang.
Infographics: Konten ini sekarang memiliki popularitas yang sangat tinggi karena karakteristiknya yang informatif namun tetap ringan. Oleh karena itu, konten infographic merupakan salah satu konten terbaik yang dapat Anda gunakan untuk menarik perhatian audiens.
Video: Salah satu konten yang juga sangat populer adalah video. Namun konten video cenderung memerlukan sumber daya yang lebih besar dari konten tertulis, namun konten video juga dapat meningkatkan popularitas brand dengan sangat baik.
Podcast: Konten ini termasuk konten yang relatif baru. Namun jumlah pendengar podcast dari tahun ke tahun cukup signifikan peningkatanya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Anda mulai menggunakan podcast sebagai salah satu amunisi strategi konten marketing Anda.
- Buat Jadwal Editorial untuk Mengelola Setiap Konten
Setelah menemukan ide konten dan mewujudkan ide menjadi konten yang aktual, sekarang saatnya Anda mengelola konten dengan menggunakan kalender editoral. Secara sederhana kalender editorial adalah dokumen kerja yang memebri semua orang yang terlibat dalam produksi dan penerbitan konten informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan konten-konten yang akan diproduksi. Untuk membuat kalender editorial Anda harus memasukan informasi mengenai siapa yang bertanggung jawab untuk sebuah konten, mulai dari pembuatan, perilisan, hingga promosi konten. Selain itu, kalender editorial juga harus memuat informasi mengenai siapa target audiens, kapan waktu perilisan, prospek, dan feedback.
- Audit Konten
Setelah Anda menjalankan strategi konten marketing, ada baiknya Anda melakukan evaluasi dan review konten-konten yang sudah Anda buat. Bagaimana hasilnya, apakah konten-konten Anda membantu dalam meningkatkan konversi, manakah konten-konten yang paling banyak digemari oleh pengunjung, manakah konten yang memiliki jangkauan terluas dan meningkatkan brand awareness, dan lain sebagainya. Dengan melakukan audit konten, Anda dapat memperbaiki strategi konten marketing Anda selanjutnya dan terus menyempurnakan konten-konten yang akan diproduksi selanjutnya. (ADR).