Nataconnexindo, Serpong – Seiring perkembangan teknologi,
platform digital semakin dilirik. Produk teknologi ini acapkali digunakan para pengusaha untuk memasarkan produk dan jasa. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan platform digital untuk bisnis. Pertama, pengusaha harus mengenali target audiens. Kedua, menetapkan tujuan pemasaran digital.
Pemasaran melalui produk digital makin diminati mengingat tingginya pengguna internet dan media sosial. Menurut data Hotsuit We Are Social pada 2019, rata-rata orang Indonesia mengakses internet sekitar 8 jam 36 detik. Angka ini melampaui rata-rata global yaitu 6 jam 42 menit.
Penggunaan media sosial di Indonesia menduduki peringkat lima tertinggi di dunia, yaitu 3 jam 26 menit setiap harinya. Penggunaan media sosial yang marak digunakan adalah YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
Tertarik ingin memanfaatkan platform digital sebagai wadah memasarkan bisnis? Berikut adalah enam platform digital yang paling sering diakses konsumen Indonesia.
Google Search Engine Optimization (SEO)
Google menjadi kanal yang pas untuk jualan jika kelompok audiens tahu produk/layanan yang diperlukan, tapi tak tahu harus ke mana. Mereka bisa menggunakan kata kunci ke dalam mesin pencari Google. Nah, Anda harus berupaya agar tautan produknya muncul di hasil teratas pada kata kunci itu. Efektivitas SEO diukur melalui jumlah klik dan konversi ke penjualan.
Facebook
Platform ini memiliki fitur targeted advertising. Fitur itu memungkinkan pebisnis online menyasar audiens dengan demografi tertentu, misalnya kelompok usia. Fitur ini menawarkan produk atau layanan kepada konsumen dengan menciptakan kebutuhan atau membangun awareness konsumen potensial terhadap produk atau layanan baru yang ingin diperkenalkan.
Komunikasi dua arah di Facebook memungkinkan pebisnis berinteraksi dengan pemirsa. Tingkat efektivitas kampanye pemasaran melalui Facebook dilihat dari jumlah impression, like, share, dan komentar.
Instagram
Instagram kerap digunakan untuk memasarkan produk fashion dan lifestyle yang banyak menggunakan foto dan video. Platform ini sering digunakan oleh online shop karena bisa memajang barang dagangan dengan mudah kepada jutaan pelanggan. Platform ini mempunyai fitur storytelling berupa posting dan Instagram Story (IG Story). Platform bergambar kamera berwarna-warni itu juga memiliki fitur sponsored post dan story yang memungkinkan penjual proaktif menawarkan produknya. Tingkat efektivitas pemasaran via Instagram diketahui dari jumlah impression, like, dan komentar.
Twitter
Twitter merupakan platform microblogging dengan konten terbatas. Jumlah karakternya hanya 140 per cuitan. Tapi, dengan keterbatasan ini, pebisnis bisa menyusun strategi konten yang tepat, baik cuitan tunggal maupun thread. Platform ini juga bisa digunakan untuk berbagi opini tentang topic-topik yang dibahas bersama pengikut.
Salah satu bisnis yang cocok yang bisa menggunakan platform ini adalah platform berita yang ingin berbagi informasi yang cepat kepada pembaca.tingkat efektivitas kampanye pemasaran di Twitter dilihat dari jumlah balasan, cuitan ulang, likes, dan jumlah follower.
YouTube
YouTube memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk bercerita melalui konten, baik video pribadi maupun iklan. Karakteristiknya fleksibel memungkinkan pebisnis menyampaikan konten dengan durasi yang beragam, sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Di YouTube Ads, Anda harus mematikan video iklan yang hendak ditampilkan, berdurasi singkat dan bisa mewakili merek secara keseluruhan. Iklan ini bisa mngurangi potensi “skip ads”.
Kampanye pemasaran melalui YouTube bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu YouTube Ads dan kanal milik sendiri. Efektivitas iklan di Youtube dilihat dari persentasi durasi video yang ditonton, idelanya 35-40 persen.
E-mail Pemasaran
Kanal ini unik karena pemirsa yang menerima e-mail berisi konten merupakan orang-orang yang aktif memilih untuk menerima konten yang dikirimkan. Penerimanya adalah orang-orang yang tertarik tentang informasi produk atau layanan yang ditawarkan. Meskipun cara ini efektif untuk menggiring pembaca ke laman situs, perlu diperhatikan bahwa tak perlu gambar dan tautan. Jika kebanyakan link, Google akan mendeteksi email itu adalah spam. Efektivitas
e-mail marketing diukur dari open and click rate, yaitu banyaknya jumlah pembaca yang membuka dan mengklik konten di dalamnya.
(EC)