Nataconnexindo.com, Tangerang – Menurut laporan
terbaru dari CyberNews menyatakan bahwa ada 103 aplikasi yang dikembangkan oleh
27 pengembang aplikasi Android yang
diduga telah menjadi tempat pencurian data.
Berikut daftar 27 pengembang aplikasi Android yang diduga mencuri
data penggunanya:
Virgilo Malley
Daniel Malley
Alex Joe
Hudson Parker
Wilfred Wessner
Adaline Garraway
Armel Bilton
Noble Gracious
Arrow Frankie
Lukas Podolskies
Rusty Mari
Weldon Hazeltine
Jacinto Macias
Flavia Sleeman
Douglas Morace
Dulcie Lawing
Kylian Mbapee
ProCam - HD Camera
Evan Well
Samuels Dynamo
Fruit VPN - Better Connect
Carrie Waters
Antoine Kenyon
Darry Cowlly
Gaspard Aden
Alfred Persen
Hwan Seon
Indikasi ini muncul setelah ratusan apikasi tersebut
memiliki karakteristik yang sama. Tak hanya itu, bahkan sebagian dari aplikasi
tersebut memiliki kode yang sama. Menurut kabar yang dilansri CNN Indonesia,
CyberNews mengungkapkan pengembang di balik aplikasi tersebut saling menyalin
data satu sama lain.
Selain itu, mereka juga memindahkan aplikasi antar
pengembang, mencuri aplikasi dari pengembang lain yang lebih popular di luar
lingkaran mereka, serta diduga melakukan penipuan di dalam layanan Google.
Para pengembang aplikasi tersebut memanfaatkan momen pandemi
global COVID-19 untuk membuat aplikasi yang meminta data pribadi. CyberNews
menyampaikan, aplikasi tersebut sangat berpotensi membahayakan data pengguna
karena seluruh kebijakan privasi identik sama dengan yang lain, yaitu meminta
lokasi, alamat email, IMEI, hingga informasi yang tersimpan dalam perangkat.
Tak berhenti sampai di situ saja, aplikasi berbahaya ini
juga meminta akses lain, seperti mengubah atau menghapus penyimpanan USB,
menghidupkan dan mematikan mikrofon perangkat, mengakses kamera, hingga
terparah yakni memodifikasi sistem padahal semua izin aplikasi tersebut tidak
ada hubungannya dengan fungsi inti aplikasi.
"Dalam skenario terburuk, aplikasi ini nantinya bisa
menjadi kendaraan untuk tujuan jahat, termasuk data curian atau malware lainnya," ujar pihak
CyberNews.
CyberNews juga menyebutkan pengembang aplikasi yang dibuat
oleh 27 pengembang telah diunduh sebanyak 69 kali dengan jaringan pengembang
aplikasi dinamai 2NAD. Situs web yang terdaftar untuk setiap aplikasi pun
semuanya didasarkan dengan struktur URL yang sama, yakni menggunakan tautan
singkat bit.ly.
"Ketika kami melihat APK, ada duplikat yang jelas
antara jaringan 2NAD. Beberapa APK jelas dicuri dari pengembang aplikasi lain
yang lebih populer di luar jaringan 2NAD," tambahnya lagi. (MDA)