Nataconnexindo.com , Tangerang - Platform
musik digital Amazon
Music, tawarkan layanan streaming musik gratis dengan dukungan iklan. Penikmat musik
nantinya dapat mendengarkan daftar musik teratas dan ribuan aliran musik yang
didukung oleh iklan Amazon Music secara gratis tanpa perlu berlangganan Amazon
Music Unlimited. Pengguna tidak dapat memutar ulang lagu tertentu, mereka hanya
dapat mengakses musik melalui stasiun dan daftar putar seperti All Hits, Pop Culture, Fuego Latino, Ultimate
Classical, Country Heat, All ’80s, dan
Rap Rotation. Selain itu, versi tidak berbayar dari layanan ini tidak
memungkinkan pengguna untuk mengunduh lagu untuk pemutaran offline.
Selain
versi gratis, Amazon juga menawarkan paket berbayar dengan tarif berlangganan
bulanan. Sebagai perbandingan dan pesaing, Youtube dan Spotify telah terlebih
dahulu menawarkan layanan serupa. Para pengguna aplikasi tersebut dapat
mendengarkan musik dari musisi ternama dunia, tetapi dengan diselingi oleh
iklan dalam rentang waktu tertentu.
Music
Unlimited memungkinkan pengguna mengunduh lagu di pelantar ini agar konsumen bisa tetap
mendengar musik ketika tak tersedia koneksi internet. Selain itu, ada pula
integrasi lirik.
Pada
intinya Amazon Music Unlimited sama dengan layanan streaming lain, di mana pengguna bisa mengakses lagu, lalu
memainkannya. Amazon Music juga dibekali dengan algoritma khusus yang akan
merekomendasikan lagu sesuai selera pendengar.
Layanan
musik streaming ini juga dapat
diakses melalui situs web music.amazon.com. Selain itu, pengguna juga bisa
berlangganan Amazon Music Unlimited dan mesti membayar US$7,99 atau sekitar
Rp110 ribu untuk berlangganan Prime dan US$9,99 (Rp140 ribu) untuk non-Prime.
Ternyata
gebrakan yang dilakukan oleh perusahaan asal Amerika Serikat ini untuk
memperluas layanan streaming musik
gratisnya langsung berakibat buruk untuk pesaingnya, Spotify. Pekan ini,
kemunculan Amazon Music Unlimited membuat saham layanan musik streaming asal
Swedia itu turun hingga 4,9%.
Menurut
CNBC International, harga saham Spotify merosot US$ 7,25 menjadi US$ 140,26
atau sekitar 1,9 Juta rupiah pada Selasa (19/11). Padahal, bulan lalu mereka
baru mendapat laba cukup mengejutkan pada pekan lalu. Perolehan itu dari jumlah
pengguna premium pada Oktober yang mencapai 113 juta pelanggan. Jumlah ini naik
87 juta dari perolehan pelanggan tahun 2018 yang hanya 26 juta pelanggan fitur premium. (AW)