Bounce Rate – Salah satu strategi marketing digital adalah menggunakan website sebagai media pemasaran.
Website difungsikan untuk memajang produk dan jasa secara online. Dengan website bisnis, produk dan jasa berpotensi dilihat dan dibaca oleh semua kalangan tanpa sekat geografis.
Jadi, jika toko online Anda di Jogja, maka orang Jakarta, Surabaya, Sumatera, hingga Australia bisa melihat produk. Alhasil, bisnis berpotensi mendapatkan konsumen dari berbagai wilayah.
Namun, website bisnis harus mobile friendly dan cepat diakses, agar bounce rate-nya rendah.
Bounce rate rendah menjadi indikator pengunjung website bisnis merasa nyaman dan tertarik dengan produk serta konten yang dipajang di website.
Apa itu Bounce Rate?
Anda mungkin akan senang saat website bisnis kebanjiran pengunjung. Hal itu menunjukkan bahwa promosi lewat Google Ads, Instagram Ads, dan Facebook Ads berhasil.
Namun, jangan senang dulu. Dikarenakan tidak semua pengunjung website melakukan interaksi. Seperti klik produk, klik link, dan berlama-lama di website untuk scroll-scroll melihat produk.
Kebanyakan pengunjung hanya membuka satu halaman website saja. Mereka tidak berinteraksi dengan membuka halaman lain.
Ibaratnya, Anda lagi pameran baju di pasar malam. Nah, pengunjung hanya mampir sebentar, lihat satu produk lalu pergi. Tidak melakukan interaksi, tidak melihat produk lain. Jadi, ya percuma.
Nah, dalam website bisnis, jika mayoritas pengunjung hanya membuka satu halaman saja tanpa membuka halaman lain dan tidak klik produk, maka tingkat bounce rate website akan tinggi.
Bahasa sederhana, bounce rate adalah pengunjung yang menutup website setelah membuka satu halaman website. Jadi, pengunjung tersebut tidak melakukan tindakan apa pun.
Jika tingkat bounce rate tinggi berarti mayoritas pengunjung website tidak berinteraksi dengan klik link atau klik produk. Ditambah lagi, tidak tertarik dengan konten yang disuguhkan.
Bounce Rate Tinggi, Apa Faktornya?
Website Bisnis Lambat
Salah satu faktor pengunjung nyaman ialah website cepat diakses. Jika website lambat, maka pengunjung akan kecewa, lantas menutup halaman website.
Alhasil, tingkat bounce rate akan tinggi. Website yang lambat juga akan sulit masuk halaman satu Google.
Konten yang Sulit Dicerna
Pengunjung website akan berlama-lama jika konten yang disuguhkan membantu atau memberikan solusi.
Nah, jika struktur konten artikel sulit dicerna, maka pengunjung akan mengeluarkan energi ekstra. Padahal pengunjung website ingin dimanjakan.
Alhasil, pengunjung akan kecewa lantas menutup halaman artikel yang sulit dicerna. Saat semua artikel di website ternyata sulit dicerna semua, maka bounce rate akan lebih tinggi.
Kurang Mobile Friendly
Mayoritas pengunjung website berasal dari pengguna smartphone. Jarang yang menggunakan PC. Alhasil, website harus mobile friendly.
Jika tidak mobile friendly, maka konten dan produk yang dipajang saat diakses lewat smartphone akan tampak aneh dan bikin tidak nyaman.
Alhasil, pengunjung website langsung menutup halaman. Dampaknya, bounce rate website sangat tinggi.
Cara Menurunkan Bounce Rate
Bikin Konten Informatif dan Solutif yang Mudah Dicerna
Bangun konten artikel yang informatif dan solutif terkait produk dan jasa yang dipajang di website. Ditambah lagi, konten harus mudah dicerna oleh semua umur.
Dengan cara tersebut, maka pengunjung akan betah berlama-lama di website. Lantas klik link artikel lain yang terkait.
Jadi, bounce rate akan lebih rendah.
Tingkatkan Kecepatan Website dan Desain Website yang Mobile Friendly
Perbaikan kecepatan website adalah kunci agar pengunjung tidak menutup halaman. Di sisi lain, desain website harus mobile friendly.
Alhasil, pengunjung akan merasa dimanjakan dan website akan tampil cantik saat diakses lewat smartphone.
Nah, bagi Anda yang ingin menurunkan bounce rate, serahkan masalah website Anda pada ahlinya. Nata Connexindo merupakan tim digital marketing properti Indonesia, yang sudah berpengalaman dalam membuat artikel yang mudah dibaca dan tentunya SEO Friendly. Yuk hubungi tim Nataconnexindo, melalui kami.