Nataconnexindo.com,
Tangerang – Sudah bukan rahasia lagi jika iklan PPC Google semakin menguras budget marketing Anda. Dengan berkembang
pesatnya iklan Pay Per Click, Anda tidak akan menemukan lagi harga klik
yang murah meriah seperti dulu. Namun jangan khawatir, sekarang Anda dapat
dengan mudah merencanakan iklan PPC Anda dengan Google Keyword Planner.
Google Keyword
Planner adalah tools riset keyword yang disediakan oleh Google
Ads. Tools ini akan membantu Anda untuk membuat iklan Google Ads dengan
menyediakan fitur riset keyword. Mengapa Anda perlu meriset keyword?
Karena dalam bisnis yang penuh persaingan keyword yang spesifik dapat
berharga Rp. 30.000 perkliknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk
mengefektifkan budget dengan meriset keyword.
Baca Juga: Ini Dia Cara Kerja Keyword Match Type di Google Ads
Google Keyword
Planner akan membantu Anda untuk mencari keyword dengan volume pencarian
tertentu per bulan sehingga Anda dapat dengan mudah menentukan budget iklan PPC
Anda. Sebelum Anda menggunakan Google Keyword Planner, Anda harus memiliki akun
Google Ads terlebih dahulu. Jika Anda telah memiliki akun Google Ads, Anda
dapat melewati langkah ini.
Langkah 1: Buka
Google Ads
Halaman ini
adalah halaman muka di mana Anda akan diminta untuk log in jika telah
memiliki akun Google Ads, atau Get Started untuk membuat akun Google Ads
jika Anda belum memilikinya.
Langkah 2:
Pilih menu Get Strated
Karena Anda
belum memiliki akun Google Ads maka Anda harus memilih tombol get started pada sudut kanan atas
halaman website.
Langkah 3:
Pilih Tujuan Iklan
Pada langkah
ini Anda akan menemukan tiga tujuan Google Ads Anda. Tujuan pertama adalah
mengarahkan pelanggan untuk menelpon bisnis Anda, tujuan kedua adalah untuk
mendapatkan lebih banyak penjualan, dan tujuan ketiga adalah untuk mendapatkan
kunjungan ke lokasi fisik bisnis Anda. Pilih tujuan Google Ads Anda, kemudian
klik tombol”berikutnya”
Langkah 4:
Jelaskan Bisnis Anda
Pada langkah
ini Anda diarahkan untuk memasukan informasi tentang bisnis Anda. Pada langkah
ini juga Anda akan mengisi URL Website bisnis agar nantinya pelanggan dapat
diarahkan ke situs tersebut.
Langkah 5:
Tentukan Jangkauan Konsumen
Anda akan
diminta untuk menentukan jangkauan iklan. Anda dapat menentukan jangkauan
berdasarkan radius ataupun berdasarkan area spesifik.
Langkah 6:
Tentukan Target Pencarian
Pada langkah
ini, Anda diminta untuk menentukan pada pencarian mana saja iklan akan muncul.
Pilih pencarian yang berkaitan dengan bisnis Anda.
Langkah 7: Headline
dan Deskripsi
Pada langkah
ini, Anda diminta untuk membuat headline
iklan produk yang Anda tawarkan. Buatlah headline
semenarik mungkin dengan mengikuti tips ini.
Langkah 8:
Tentukan Budget
Untuk mulai
menjalankan iklan, Anda diminta untuk menentukan budget iklan Google Ads.
Artinya jika budget yang Anda
tentukan telah habis, maka iklan akan otomatis berhenti.
Langkah 9:
Review Iklan
Disini Anda
akan melihat pratayang iklan yang telah Anda buat. Pastikan informasi yang Anda
masukan telah sesuai.
Langkah 10:
Pilih Metode Pembayaran
Google
memberikan beragam cara dan motode pembayaran, tentukan metode pembayaran yang
paling sesuai dengan Anda. Namun jika Anda belum memutuskan untuk mengaktifkan
iklan, Anda dapat memilih pemabyaran Transfer Bank dan Manual. Setelah itu,
Anda akan menerima rekening pembayaran Google Ads. Akun akan aktif jika Anda
telah mentrasfer sejumlah biaya pada rekening tersebut.
Langkah 11:
Pembuatan Akun telah Selesai.
Selamat akun
Google Anda telah selesai.
Saatnya
Menggunakan Google Keyword Planner
Dengan memiliki
akun Google Ads, Anda dapat mengakses tools keyword planner secara
gratis karena tools ini memang disediakan untuk membantu para pengiklan
memformulasikan iklan terbaiknya. Untuk mulai menggunakan Google Keyword
Planner Anda dapat masuk ke dashboard kemudian klik menu tools di
pojok kanan atas lalu pilih Keyword Planner.
Cara Mencari Kata Kunci Baru
Untuk menemuka
saran keyword pada Google Key Word Planner, Anda dapat memasukan kata
kunci yang berkaitan dengan produk Anda. Google Keyword Planner membatasi keyword
yang Anda masukan sebanyak 10 keyword saja. Oleh karena itu, masukan
keyword yang benar-benar berhubungan dengan produk Anda.
Setelah Anda
memasukan keyword, klik “Get Result.” Anda akan mendapatkan detail
keyword yang Anda riset. Beberapa informasi yang didapatkan antara lain.
Average Monthly
Result: rata-rata pencarian ketword tersebut setiap bulan. Semakin
banyak volume pencarian maka akan semakin besar Click Through Rate ikaln
PPC Anda.
Competetion: Tingkat
kesulitan untuk memenangkan keyword tersebut. Ada tiga kategori yaitu
Low, Medium, Hard. Kami sarangkan Anda hanya membatasi pemilihan keyword pada
kategori low dan medium saja.
Top of Page Bid
(Low Range): Harga terendah yang diajukan pengiklan.
Top of Page Bid
(High Range): Harga tertinggi yang diajukan pengiklan
Broaden Your
Search: Daftar saran kata kunci yang berkaitan dengan kata kunci yang telah
Anda masukan.
Anda juga dapat
memasukan alamat website untuk menemukan kata kunci yang berkaitan dengan
website tersebut. Hal ini sangat memudahkan Anda dalam menentukan keyword yang
sesuai dengan niche website Anda.
Melihat Performa
Keyword
Untuk melihat
performa keyword selama rentang waktu tertentu, Anda dapat memilih menu “Get
Search Volume and Forecastíng”. Pada menu ini Anda akan mendapatkan performa keyword berbentuk
forecast dan historical metric.
Untuk
mendapatkan data tersebut, Anda hanya perlu memasukan keyword yang ingin
Anda riset. Maka Anda akan mendapatkan data sebagai berikut untuk forecast.
Clicks: Perkiraan
jumlah klik yang akan didapatkan oleh keyword tersebut.
Impression: Perkiraan
jumlah impression yang didapatkan.
Cost: Jumlah biaya
yang harus dikeluarkan
CTR: Perkiraan Click
Through Rate (CTR) yang akan didapatkan.
Average CPC: Perkiraan
rata-rata biaya perklik.
Average
Position: Perkiraan posisi iklan di hasil pencarian
Data historical
metric akan menampilkan data yang sama namun berbentuk performa yang telah
dicapai secara rata-rata oleh keyword tersebut.
4 Trik Menekan
Biaya Iklan PPC
Setelah Anda
mengetahui cara menggunakan Google Keyword Planner, saatnya Anda mempelajari
trik menggunakan Google Keyword Planner untuk mendapatkan performa iklan
terbaik. Apa saja triknya? Simak selengkapnya
berikut ini.
1. Seimbangkan
antara low volume dan high volume keyword
Anda telah
mampu mendapatkan informasi mengenai keyword dengan menggunakan Google
Keyword Planner. Saatnya Anda menentukan keyword berdasarkan volume
pencarian.
Jika Anda
memilih keyword dengan volume pencarian 100.000 perbulan, maka Anda akan
mendapatkan CTR yang tinggi, namun Anda juga memiliki resiko mendapatkan klik
dari pengguna yang tidak Anda targetkan, atau pengguna yang tidak tertarik
dengan produk Anda (misalkan pengguna yang sedang mencari produk lain
menggunakan keyword Anda).
Di lain pihak,
jika Anda memilih keyword dengan volume pencarian yang rendah maka Anda
akan mendapatkan CTR yang lebih rendah. Namun kesemua pengguna yang mengklik
iklan Anda adalah pengguna yang benar-benar tertarik dengan produk yang Anda
tawarkan.
Oleh karena
itu, Anda harus menyeimbangkan antara keyword dengan volume pencarian
tinggi dan keyword dengan volume pencarian rendah.
2. Sesuaikan
dengan profit produk
Sebelum Anda
memulai Bid, pertimbangkan bahwa secara rata-rata Google Ads Conversion berada
pada angka 3,75 persen di setiap industry. Artinya jika Anda memiliki profit
sebesar Rp. 3.000.000 maka Anda tidak dapat bid pada keyword dengan
harga rata-rata klik yang akan terakumulasi selama satu bulan sebesar Rp.
3.500.000.
Misalkan, Anda
menggunakan bid pada keyword dengan rata-rata CPC Rp. 13.500 setiap
kliknya. Dengan rata-rata konversi 3,75 persen pada 1000 kali klik, maka Anda
akan mendapatkan konversi sebesar 37.5 orang yang membeli produk setiap
bulannya. Namun Anda juga akan membayar klik tersebut sebesar Rp. 13.500.000
setiap bulannya. Hal tersebut harus sebanding dengan profit yang dihasilkan
dari penjualan tersebut.
Jadi jika
bisnis Anda mampu menghasilkan profit tinggi dari setiap produknya, maka Anda
dapat bid pada harga tinggi untuk mendapatkan traffic yang lebih tinggi
dan posisi teratas pada halaman hasil pencarian.
Jika iklan
menghabiskan budget terlalu tinggi yang tidak sesuai dengan profit produk Anda,
maka Anda wajib menurunkan bid dengan resiko traffic rendah namun dengan
harga perklik yang juga rendah.
3. Pertimbangkan
Intentional Search
Dalam kampanye
iklan Google Search Network pengguna akan menuliskan keyword
karena mereka ingin menemukan sesuatu. Hal tersebut adalah intensi
dibelakang keyword yang dimasukan sebagai query pada mesin
pencarian Google.
Selalu ingat,
bahwa pengguna tidak pernah mencari produk namun mereka mencari solusi atas
permasalahan mereka. Jadi dalam menemukan keyword Anda harus
menjawab pertanyaan “Mengapa pengguna menggunakan keyword ini?”
Sebagai contoh
jika pengguna mencari keyword “reparasi rumah sekarang” maka pengguna
kemungkinan sedang mencari solusi reparasi rumah sesegera mungkin. Jika Anda
melakukan bid pada keyword ini maka Anda telah dekat pada konversi
karena pengguna akan mengklik iklan Anda begitu mereka menemukannya, tidak
perduli seberapa jelek website Anda.
Namun jika
pengguna mencari keyword umum seperti “rumah di depok” maka pengguna
kemungkinan sedang membandingkan berbagai pilihan yang tersedia dan tidak akan
langsung membeli pada saat itu juga.
4. Gunakan
Negative Keyword
Negative
keyword adalah kata kunci yang Anda tidak ingin iklan ditampilkan pada kata
kunci tersebut. Misalkan jika Anda memiliki produk rumah yang berlokasi di
Depok, Anda tidak ingin iklan Anda tampil pada pengguna yang mencari rumah
dengan menggunakan keyword “Rumah di Bandung.”
Hal ini tentu
akan sangat membantu Anda dalam meminimalisir biaya iklan yang sedang Anda
jalankan, dan membuat target pemirsa yang sangat spesifik sehingga akan membuat
konversi Anda lebih tinggi.
Demikia trik
ampuh untuk membantu Anda memangkas biaya iklan PPC dan sekaligus membuat iklan
Anda mendapatkan pelanggan secara lebih efektif. (ADR).