Nataconnexindo.com,
Tangerang – Takut tertinggal
sebuah tren merupakan salah satu sifat yang dimiliki hampir semua orang.
Jika ada sebuah tren baru maka hampir setiap orang berlomba untuk
mengasosiasikan dirinya dengan tren tersebut. Pernahkan Anda merasa takut kehilangan
kesempatan mendapatkan barang yang sedang ngehits? Jika pernah, maka Anda sudah mengalami yang namanya FOMO.
FOMO merupakan kepanjangan dari Fear
of Missing Out adalah sebuah fenomena yang marak terjadi pada kalangan
muda. FOMO sendiri dicirikan oleh rasa gelisah atau takut ketinggalan suatu
aktivitas tertentu. Sederhananya, istilah FOMO ini adalah takut ketinggalan
zaman.
Sebagai masyarakat yang sudah aktif
dengan media sosial, FOMO menjadi fenomena yang sangat umum terjadi. FOMO
bukanlah sebuah masalah selama tidak berlebihan. FOMO adalah salah satu
ekspresi dari kaingin tahuan manusia terhadap hal yang baru, oleh karena FOMO
menjadi konsekuensi logis dari rasa ingin tahu umat manusia.
baca juga: Strategi Digital Marketing paling Populer 2020
Fear of Missing
Out memiliki kaitan erat dengan
psikologi. Untuk memahami fenomena ini, Anda juga harus memahami psikologi dan
implikasinya pada perilaku manusia. Nah, menurut Dr.
Chris Hodkinsons, Professor bisnis asal University of Quenssland, fenomena FOMO
ini sangat mungkin diterapkan dalam strategi marketing.
Untuk menerapkan pendekatan FOMO dalam
marketing tidak hanya mempertimbangkan tren namun juga bagaimana Anda
bisa memberikan pengalaman dan edukasi kepada konsumen. FOMO erat kaitannya
dengan waktu, nilai, dan keunikan sehingga calon konsumen harus di
prakondisikan dan diorientasikan pada fenomena, monen, atau peristiwa tertentu
di waktu tertentu.
Bagaimana mengaplikasikan FOMO untuk
strategi marketing? Nata Connexindo merangkum 6 ide marketing yang menggunakan
pendekatan FOMO. Simak selengkapnya di sini.
Menunjukkan Orang yang Membeli Produk Anda
Dalam strategi marketing tentu Anda
mengenal istilah endorsement. Secara sederhana endorsement
memiliki arti sebuah tindakan mendukung, mensupport, atau mempromosikan
terhadap seseuatu. Nah prinsip yang digunakan untuk marketing FOMO hampir sama
dengan prinsip endorsement yaitu menunjukan siapa saja yang mendukung
produk Anda.
Untuk menggunakan endorsement,
Anda dapat memanfaatkan influencer yang membeli produk Anda. Jika Anda
memiliki Pulgin social proof di Website maka tempat tersebut merupakan
salah satu tempat yang paling strategis untuk menunjukan orang-orang yang telah
membeli produk Anda. Selain itu, Anda juga bisa membuat konten video yang
menunjukan testimoni dari orang-orang yang telah menjadi customer.
Tunjukkan Jumlah Stok Barang
FOMO erat kaitannya dengan rasa segera
memiliki. Untuk memperoleh efek ini, Anda dapat menunjukkan jumlah stok barang yang tersedia. Ini akan
menimbulkan kesan scarcity atau kelangkaan sehingga keinginan orang akan
timbul untuk mendapatkan produk tersebut sebelum stoknya habis. Anda dapat
menulis di website atau media sosial bahwa produk A hanya tersisa 1
produk lagi. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi Fear of Missing
Out seseorang.
Dengan kesan scarcity yang
ditimbulkan akan memberikan dorong rasa takut kehabisan apalagi jika produk
yang tawarkan cukup populer. Oleh karena itu, ide pertama dapat diaplikasikan
sebelum memulai langkah ini.
Buatlah Promo
Terbatas
FOMO juga erat kaitannya dengan waktu.
Anda dapat membuat sebuah penawaran khusus misalkan potongan harga, hadiah,
atau berbagai manfaat lainnya dengan menetapkan batas waktu tertentu. Misalkan,
Anda menawarkan pembelian bebas ongkos kirim hanya pada tanggal 3 hingga 6 Oktober atau memberikan potongan harga pada
waktu-waktu tertentu seperti diskon pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Orang-orang akan merasakan pengalaman
FOMO ketika mereka bisa mendapatkan sesuatu yang tadinya akan membuat mereka
mengeluarkan dana tambahan namun karena adanya promo terbatas, pengeluaran
tambahan tersebut dapat dihindari.
Bangun Rasa
Kompetitif Antar Konsumen
Selain erat kaitannya dengan kelangkaan dan waktu, FOMO
juga berbicara soal persaingan. Nah agar konsumen mendapatkan pengalaman FOMO
maka Anda dapat membuat kondisi di mana mereka
bersaing satu sama lain untuk mendapatkan produk yang Anda jual.
Misalnya, Anda mengumumkan berapa
orang yang sudah menekan tombol likes pada produk A, dan berapa orang
yang melihat produk A, atau berapa orang yang membeli produk A.
Dengan menerapkan hal ini, diharapkan
calon konsumen akan berlomba mendapatkan produk karena konsumen lainnya telah
mendapatkan produk tersebut. Hal inilah yang menimbulkan kesan persaingan antar
konsumen.
Buat Produk
Terbatas (Limited Edition)
Ide lain yang bisa Anda gunakan dalam
strategi marketing FOMO adalah engan memproduksi produk-produk tertentu secara
terbatas. Untuk itu, Anda bisa mengumumkan bahwa Anda akan membuat sebuah
produk yang hanya dibuat secara terbatas, misalnya hanya 50 buah saja. Nah,
produk tersebut hanya dapat dipesan terlebih dahulu. Siapa yang paling cepat
memesan maka dia yang mendapatkan produk tersebut.
Nah dengan membuat produk terbatas
secara eksklusif maka Anda menawarkan pengalaman FOMO kepada calon konsumen.
Cara ini bisa sangat berhasil jika brand telah memiliki pelanggan yang
loyal. Namun bisa juga berhasil jika brand menggabungkannya dengan endorsement.
(ADR).