Nataconnexindo.com, Tangerang – Membangun backlinks memang merupakan
sebuah kewajiban bagi para praktisi SEO. Membangun backlinks berarti
menempatkan link-link mengarah ke website yang sedang dioptimasi
di website dan blog lain.
Banyak cara untuk “menanam” backlinks,
salah satunya adalah dengan memanfaatkan anchor text. Apakah Anda pernah
mendengar istilah anchor text? Secara sederhana anchor text
adalah teks berupa kata, frase, atau kalimat yang berisi tautan link di website
lain yang mengarah pada website Anda. Untuk belajar lebih lanjut
mengenai anchor text, Anda bisa membaca artikel berikut:
Baca juga: Mengenal Anchor Text dan Manfaatnya
untuk SEO
Sebelum kita membahas untung dan
ruginya menggunakan URL Link sebagai anchor text, kita akan membahas
manfaatnya terlebih dahulu untuk Search Engine Optimization (SEO).
Fungsi Anchor
Text untuk SEO
Anchor text memiliki dampak yang cukup signifikan pada
strategi backlinks. Artinya anchor text juga mempengaruhi
keberhasilan SEO dan peringkat sebuah website di halaman hasil pencarian
Google. Pada prinsipnya, Google menggunakan anchor text sebagai sumber
informasi tentang website yang ditujunya. Anchor text merupakan
deskripsi mengenai isi sebuah konten.
Anchor text yang relevan akan mengundang traffic
pada halaman website yang ditujunya. Misalnya, jika sebuah anchor
text “tips investasi properti” berisi sebuah tautan yang mengarah pada
artikel mengenai kiat-kiat berinvestasi di bidang properti maka baik Google dan
Pengunjung akan senang membaca lebih lanjut halaman tersebut. Namun jika
sebaliknya, misalkan anchor text tersebut malah berisi halaman yang
mempromosikan spare part mobil maka baik Google dan pengunjung akan
menilai anchor text tersebut tidak relevan.
Meski secara sederhana anchor text memiliki
peran demikian. Kenyataanya banyak praktisi SEO yang melakukan spam backlinks.
Sehingga, logika demikian sudah tidak cukup berlaku di update Google
terbaru yaitu Google Penguin. Pada update Google Penguin, algoritma mampu
membedakan anchor text dan backlink spam. Oleh karena itu,
banyak para pakar SEO dan digital marketing membedakan berbagai jenis anchor
text seperti branded anchor text, generic anchor text, exact-match
anchor text, hingga naked link anchor text.
Masing-masing jenis anchor text tersebut
memiliki manfaatnya tersendiri. Namun yang akan kita perhatikan, apakah
penggunaan naked anchor text bermanfaat atau justru merugikan SEO? Kita
simak pembahasannya berikut.
Apa Itu Naked
Link?
Naked link adalah sebuah link yang tidak ditanam
dalam text apapun. Jenis link ini berupa URL Link yang sama
persis dengan alamat halaman yang ditujunya. Contohnya sebagai berikut.
Link yang ditanam di website
lain sebagai backlinks
https://
www.nataconnexindo.com/blog/ Apakah-Naked-link-Bermanfaat-Ini-dia-Cara-Google-Mengatasi-Naked-URL-Link
Alamat URL yang menjadi tujuan link
tersebut.
https://
www.nataconnexindo.com/blog/
Apakah-Naked-link-Bermanfaat-Ini-dia-Cara-Google-Mengatasi-Naked-URL-Link
Seperti yang
Anda perhatikan, baik link atau tautan memiliki komposisi teks yang sama
dengan alamat URL tujuannya. Ini yang disebut sebagai naked link.
Bagaiamana
Cara Google Memperlakukan Naked Link?
Dalam
mengindeks sebuah halaman website, Google menggunakan mesin crawlink
untuk mengidentifikasi
setiap informasi yang ada di dalam halaman website tersebut. Informasi
seperti teks, konten, gambar, kode HTML, hingga link yang
tertanam di dalam halaman website tersebut.
Nah menurut
John Muller senior webmaster trend analyst Google mengatakan bahwa
ketika mesin crawler menemukan naked link, maka mesin crawler
akan mengidentifikasi link tersebut sebagai URL yang ditautkan
tanpa informasi apapun. Jadi di mata mesin crawler Google
tersebut, Naked Link hanya diidentifikasi sebagai tautan tanpa konteks.
Apa
konsekuensinya? Link tanpa konteks tidak akan memberikan manfaat apapun
pada halaman web yang ditujunya. Karena Google tidak akan menghitung link
tersebut sebagai konteks bagi sebuah konten halaman. Sehingga Google tidak akan
menghitung relevansi halaman website dengan konten.
Dari sudut
pandang SEO, hal ini berarti Anda kehilangan esensi dari strategi membangun backlinks.
Tujuan backlinks adalah untuk meningkatkan Domain Authority (DA)
sebuah website dengan meningkatkan relevansinya pada kata kunci atau keyword
tertentu. Misalkan untuk keyword “investasi properti” maka Domain
Auhtority (DA) sebuah website dihitung berdasarkan banyaknya backlinks
yang mengarah pada website tersebut yang memiliki konteks relevan dengan
keyword “investasi properti.”
Namun,
timbul pertanyaan berikutnya. Apakah konten website dimana link
tersebut ditanam dan konten website yang
dituju akan membantu memberikan konteks pada naked URL?
Pengaruh
Isi Konten Website Terhadap Naked Link
Jawaban yang
diberikan John Muller senior webmaster trend analist Google memberikan
afirmasi pada kemungkinan konten website asal memberikan konteks pada naked
link. Namun, Muller mengatakan lebih lanjut bahwa konteks yang diberikan
oleh isi halaman website memiliki status secondary dibandingkan
dengan konteks yang diberikan oleh anchor text.
Sehingga
menurutnya, fungsi bakclinks menjadi hilanga atau setidaknya berkurang
jika ditanam tanpa menggunakan anchor text. Namun, masih menurut Muller
hal tersebut hanya memiliki sedikit pengaruh karena naked link tidak
akan memberikan pengaruh negatif pada website yang ditujunya.
Kesimpulan
Meskipun
penggunaan naked link tidak memberikan pengaruh buruk pada website
yang ditujunya, namun penggunaan naked link menghilangkan esensi
strategi backlinks yang sedang dibangun. Informasi yang diberikan
melalui anchor text memberikan konteks pada mesin Crawler Google
untuk menentukan relevansi konten dan otoritas halaman. Sehingga, peran anchor
text jika digunakan dengan baik akan membantu sebuah halaman website
mendapatkan penilaian positif selama proses indexing. Jadi menurut
kalian bagaimana? (ADR).