Mengenal Schema Markup dalam SEO 2020

Belajar Digital Marketing: Mengenal Schema Markup dalam SEO 2020

Posted 15 June 2020 |Design, Branding

Nataconnexindo.com, Tangerang –Anda sudah mengenal bagaimana cara Google melakukan indexing sebuah website pada artikel sebelumnya disini. Anda juga sudah mengenal apa itu crawl, index, dan serve Google disini. Jika belum, kami sarankan Anda untuk membaca artikel tersebut sebelum melanjutkan membaca artikel ini.

Terdapat berbagai macam teknik dalam mengoptimasi sebuah website dalam SEO, termasuk salah satunya dengan menempatkan structured dataatauSchema Markup pada website Anda. Schema Markup adalah code spesifik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mesin pencari dapat memahami kode tersebut. Tenang, untuk belajar tentang Schema Markup Anda tidak perlu paham betul mengenai kode pemrograman karena kode tersebut sudah tersedia secara gratisdi schema.org. Dengan menempatkan kode spesifik tersebut, mesin pencari akan membacanya dan menggunakanya untuk menampilkan hasil pencarian secara lebih detail.

Mengapa harus menggunakan Schema Markup? Bayangkan jika Anda memiliki sebuah website dengan banyak konten seperti kumpulan resep masakan, alamat, nomor telepon, identitas pemilik dan lain sebagainya. Menempatkan Schema Markuppada website tersebut akan mengubah cara Google menampilkan hasil pencarian website Anda, seperti contoh di bawah ini.

(contoh Schema Markup dalam snipet halaman hasil pencarian Google)

Selain menampilkan Judul, URL, dan deskripsi Anda dapat melihat berbagai bahan yang digunakan dalam resep membuat lasagna. Tampilan ini disebut sebagai tampilan Rich Snippet.

Bandingkan dengan hasil pencarian website yang tidak menggunakan Schema Markup.

(contoh hasil pencarian website yang tidak menggunakan Schema Markup)

Terdapat berbagai jenis Schema Markup yang dapat Anda gunakan, sebgai contoh Schema Markup untuk resensi buku, review movie, produk, dan lain sebagainya. Namun perlu dicatat, meskipun Anda telah menambahkan Schema Markup pada website Anda Google tidak selalu menampilkan snipet detail di hasil pencariannya, tapi jika tidak menambahkan Schema Markup Google pasti tidak akan menampilkan snipet lengkap. Jadi yang dapat Anda lakukan hanyalah menambahkan Schema Markup dan berharap Google membacanya.

Tools untuk Membuat Konten Viral

4 Trik Biaya Iklan PPC dengan Google Keyword Planner

Kelebihan lainnya dari menempatkan data testruktur adalah memudahkan mesin pencari untuk mengidentifikasi dan membaca konten website Anda. Hal ini tentu saja akan meningkatkan SEO Anda di mata mesin pencari. Dengan kata lain, menempatkan Schema Markup, kode markup, atau markup scheme sangat penting bagi optimasi sebuah website.

Terdapat setidaknya tiga format Schema Markup yang perlu Anda ketahui untuk mulai menggunakannya pada website Anda.

Jenis Format Schema Markup

Ada tiga format Schema Markup yang dapat Anda gunakan, yaitu: Microdata, RDFa, dan JSON-LD. Ketiga format Schema Markup tersebut harus dipilih dengan mempertimbangkan tujuan spesifik data markup yang ingin Anda capai. Berikut ini adalah rangkuman format data yang digunakan jika Anda ingin membangun snipet hasil pencarian yang spesifik.

Kostumasi informasi bisnis secara detail, Anda direkomendasikan menggunakan format data JSON-LD.

Mempromosikan event, Anda direkomendasikan menggunakan format data JSON-LD.

Rich Snippet untuk Produk, Anda dapat menggunakan semua jenis format.
Rich Snippet untuk Resep, Anda dapat menggunakan semua jenis format.
Rich Snippet untuk Reviews, Anda dapat menggunakan semua jenis format.
Rich Snippet untuk Event, Anda dapat menggunakan semua jenis format.
Rich Snippet untuk aplikasi dan software, Anda direkomendasikan menggunakan format Microdata dan RDFa.
Rich Snippet untuk Video, Anda direkomendasikan menggunakan format JSON-LD.
Rich Snippet untuk Artikel, Anda direkomendasikan menggunakan format JSON-LD.
Informasi Bisnis Lokal, Anda direkomendasikan untuk menggunakan format JSON-LD.
Enable Breadcrumbs, Anda dapat menggunakan semua format.
Enable Sitelink Search Box, Anda direkomendasikan menggunakan format JSON-LD.
Show site name, Anda direkomendasikan menggunakan format JSON-LD.

Seperti terlihat dari daftar diatas, format JSON-LD berguna untuk kebanyakan tujuan Schema Markup. Oleh karena itu dalam artikel kali ini kita akan menggunakan format JSON-LD.

Tag yang harus diketahui dalam Schema Markup.

Sebenarnya ada ribuan Tag Schema Markup, namun kami hanya mengambil 3 Tag yang menurut kami akan banyak membantu Anda dalam membangun Schema Markup nantinya.

1. Itemscope

Tag itemscope berfungsi untuk mengorganisir konten berdasarkan topik. Tag ini akan memberi tau Google bahwa semua konten yang ditandai oleh Tag itemscope semua berisi konten dengan topik yang sama.

Sebagai berikut adalah contoh kode markup yang diambil dari schema.org.

Anda dapat menambahkan itemscope pada tag menjadi itemscope>agar kode tersebut memberitahukan mesin pencari bahwa semua konten yang berada pada tag adalah konten dengan topik yang sama.

Sekarang Google akan mengelompokan data yang berada antara

sebagai satu kesatuan data.

2. Itemtype

Tag ini akan mengkategorikan konten lebih jauh lagi. Tag ini akan memberitahukan jenis item kepada mesin pencari.

Contoh berikut akan membuat pengertian Tag ini lebih jelas.

Dengan menggunakan Tag tersebut, mesin pencari akan mengetahui bahwa konten yang berada diantara Tag

adalah konten tentang movie.

3. Itemprop

Tag ini memberikan informasi tambahan terhadap sebuah item kepada mesin pencari. Banyak tipe itemprop yang dapat Anda tambahkan.

Contoh berikut adalah contoh apa yang dapat dilakukan dengan Tag itemprop.

Dengan menambahkan tag itemscope Anda telah menambahkan informasi detail tentang konten yang Anda buat. Hal ini berarti Google akan lebih mudah mengenali konten dan lebih cepat mengindex halaman sebuah website.

Membuat Schema Markup Website Anda.

Setelah mengetahui beberapa informasi dasar tentang Schema Markup maka sekarang saatnya untuk membuat Schema Markup website Anda. Dalam artikel ini akan dibahas dua jenis cara membuat Markup sebuah website, yaitu dengan menggunakan plug in Wordpress dan Google Structured Data Markup Helper.

1. Menggunakan Plug in Wordpress

Jika Anda termsuk orang yang menggunakan Wordpress dalam membuat sebuah website, maka menambahkan Schema Markup akan terasa sangat mudah. Anda dapat menggunakan plug in Schema App Structured Data.

Plug in akan menghasilkan Schema Markup untuk seluruh website. Anda bahkan dapat mengedit secara manual Schema Markup sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda dapat mengunggah plug in ke Website Wordpress Anda dengan beberapa langkah sederhana, yaitu:

Langkah 1: Pergi ke menu plug in.

Langkah 2: Klik Add New dan pilih Choose File dan pilih Zip File plug in Schema App Structured Data yang telah Anda download.

Langkah 3: Klik Install Now

Langkah 4: Klik Activate

Sekarang jika Anda mengedit sebuah postingan atau halaman Website, maka Anda akan melihat tampilan kotak editing dengan judul Schema App Structured data. Biasanya Plug ino tersebut akan menambahkan Schema Markup secara otomatis, namun dengan pengetahuan tiga tag sederhana tadi Anda sekarang dapat me-review Schema Markup dan mengeditnya sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Menggunakan Google’s Structured Data Markup Helper

Namun jika Anda tidak menggunakan website berbasis wordpress, maka ada cara lain yang dapat digunakan untuk menambahkan Schema Markup ke website secara mudah dan simpel. Google menyediakan layanan Structured Data Markup untuk membantu Anda menambahkan Schema Markup ke website dengan mudah.

Untuk mulai membuat Schema Markup, Anda dapat mengikuti langkah sederhana ini.

Langkah 1: Pergi ke Halaman Structured Data Markup disini.

Langkah 2: Copy dan Paste halaman website yang ingin Anda markup. Namun jika Anda hanya punya HTML maka Anda dapat menggunakan HTML tag dan paste kode di dalam kotak yang disediakan.

Langkah 3: Pilih satu diantara kategori yang disediakan oleh Google. Ada dua belas kategori yang disediakan oleh Google yaitu: Article, Local Business, Restaurants, TV Episodes, Product, Events, Book Review, Software Aplications, Question and Answer Page, Movies, Job Postings, dan Datasets.Untuk keperluan disini kita akan memilih kategori article.Jika sudah dipilih selanjutnya klik Start Tagging.

Langkah 4: Tunggu sesaat, maka Anda akan dibawa ke tampilan halaman website yang ingin Anda tag. Disini Anda akan melihat dua tampilan, pertama tampilan halaman website dan kedua tampilan di layar sebelah adalah Scheme Markup tool.

Langkah 5: Anda hanya perlu memblok salah satu konten pada artikel dan kotak dialog akan muncul. Sebagai contoh Anda membuat Mark up judul artikel, Anda dapat memblok judul artikel di halaman website Anda.

Langkah 6: Karena Anda ingin membuat Mark up judul artikel maka Anda dapat memilih Name di kota dialog yang muncul ketika Anda memblok judul artikel. Setelah itu, Anda akan melihat perubahan pada bagian kanan dibawah judul “My Data Item”.

Pada dasarnya Anda dapat menambahkan berbagai Tag di halaman website hingga sedetail mungkin. Anda bisa membuat Tag Markup Image dengan mengklik image, dan seterusnya.

Langkah 7: Setelah Anda cukup memberikan Mark up, Anda tinggal mengklik “Create HTML” di bagian kanan atas.

Langkah 8: Pilih format data JSON-LD.

Langkah 8: Copy dan Paste kode yang telah dihasilkan.

Langkah 9: Tempatkan kode yang dihasilkan pada code source Code yang Anda miliki.

Kesimpulan

Menambahkan Schema Markup merupakan salah satu langkah optimasi website dalam SEO. Dengan menambahkan kode Markup maka mesin pencari terutaman mesin pencari Google akan lebih mudah mendeteksi, mengidentifikasi, dan meilih konten dalam sebuah website sehingga hasilnya, Google akan membuat Snipet hasil pencarian dengan lebih detail. Oleh karena, dengan menggunakan data Markup website Anda akan lebih memberikan informasi kepada pengguna dan mendorong pengguna untuk mengunjungi website Anda. Artinya, mendatangkan traffic yang berharga ke website dan menaikan peringkat website di halaman hasil pencarian Google. (ADR).

Blog

Belajar Digital Marketing: Mengenal Schema Markup dalam SEO 2020

Categories

Recent posts