Nataconnexindo.com,
Tangerang – Dalam menjalankan
sebuah bisnis, tentu Anda harus mampu membuat
keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat harus didasarkan pada data yang
objektif. Salah satu sumber data yang objektif adalah Customer Lifetime
Value atau CLV. Customer Life Time (CLV) adalah salah satu indikator
yang digunakan untuk menentukan nilai dari pelanggan sebuah bisnis.
Baca Juga: Membangun Customer List di Facebook Ads Custom Audience Secara Manual
Metrik CLV dipandang cukup akurat
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam mebuat keputusan bisnis. Nah dalam
artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian Customer Lifetime
Value, bagaimana menghitung CLV dan manfaatnya untuk bisnis Anda
Mengenal tentang Customer
Lifetime Value
Customer Lifetime
Value merujuk pada nilai dari seorang
konsumen terhadap sebuah brand selama ia menjadi pelanggan. Ada banyak
faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari CLV. Data yang datang dari CLV ini
disajikan dalam bentuk metrik yang dihitung dari faktor-faktor tersebut. Faktor
utama yang dimasukan ke dalam metrik CLV adalah durasi hubungan antara
pelanggan dengan Brand. Lebih lanjut, CLV adalah nilai yang akan
memprediksi total nilai pelanggan terhadap sebuah perusahaan dalam jangka waktu
tertentu.
Secara umum CLV akan membantu bisnis
untuk mengembangkan strategi peningkatan penjualan sambil di sisi lain bisa
mempertahankan margin keuntungan. Customer Lifetime Value juga sering disamakan dengan Net Promoter Score (NPS).
Namun sesungguhnya keduanya sangatlah berbeda sebab NPS hanya mengukur kepuasan
pelanggan tanpa menghubungkannya dengan rentang waktu seorang konsumen dalam
menjalin interaksi dengan brand sebuah bisnis.
Manfaat
Menghitung Customer Lifetime Value
Dari metrik yang disediakan oleh CLV
akan mempermudah Anda sebagai pemilik bisnis menciptakan program terbaik
berdasarkan kemampuan pembeli setiap konsumen dan juga tingkat loyalitasna. Hal
ini akan sangat bermanfaat bagi Anda untuk memformulasikan strategi promosi dan insentif kepada pelanggan secara
proporsional. Selain itu, hal ini juga akan memberitahukan Anda mana konsumen
yang dikatakan loyal dan layak menerima rewards yang nantinya akan
meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut.
Nah, dengan mengetahui CLV Anda dapat
menjaga loyalitas pelanggan sekaligus memformulasikan strategi terbaik untuk
meningkatkan loytalitas pelanggan. Sehingga, bisnis Anda akan tetap mampu
mempertahankan pelanggan yang telah memiliki loyalitas dengan bisnis
Anda.
Bagaimana Cara
Menghitung Customer Lifetime Value
Ada formula yang dapat Anda gunakan
untuk menghitung CLV. Formula tersebut secara sederhana adalah sebagai berikut.
CLV= Rata-rata nilai transaksi X
(jumlah transaksi dalam satu tahun X waktu retensi)
Rata-rata nilai transaksi adalah
median transaksi yang dilakukan oleh pelanggan dengan brand bisnis Anda selama
pelanggan tersebut menjalin hubungan dengan bisnis yang Anda jalankan. Jumlah
transaksi dalam setahun adalah jumlah total berapa kali transaksi yang telah dilakukan
pelanggan tersebut dengan bisnis Anda. Sementara, waktu retensi adalah durasi
hubungan antara bisnis Anda dengan pelanggan.
Misalkan, Anda memiliki sebuah toko
retail, beberapa barang keperluan sehari-hari terdapat di toko Anda. Pelanggan A selalu membeli barang
kebutuhan sehari-hari dari toko retail yang Anda
miliki dengan rata-rata pembelian Rp. 50.000. Dalam satu tahun total transaksi
yang dilakukan oleh pelanggan A adalah 100 kali. Pelanggan A telah menjadi
pelanggan setia toko Anda selama 3 tahun. Untuk menghitung CLV dari pelanggan
A, Anda dapat membuat perhitungan sebagai berikut.
CLV = Rp. 50.000 X (100 X3)
CLV = Rp. 50.000 X (300)
CLV = Rp. 15.000.000
Nah, Anda telah mengetahui CLV dari
pelanggan A. Nah artinya, pelanggan ini memiliki nilai Rp. 15.000.000 untuk
bisnis Anda. Namun perlu diingat, hal ini masih merupakan prediksi sehingga
Anda dapat meningkatkan nilai dari CLV ini dengan memperkirakan biaya maksimal
akuisisi pelanggan. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah melakukan segmentasi
pelanggan dan memberikan promosi yang sesuai dengan CLV tersebut.
Meningkatkan Customer
Lifetime Value
Pada dasarnya perhitungan di atas adalah sebuah prediksi, Anda masih dapat
meningkatkan CLV pelanggan tersebut. Bagaimana caranya? Dengan menerapkan program
promosi dengan target pelanggan tersebut. Dengan melakukan strategi yang
efektif untuk masing-masing segmentasi pelanggan, Anda dapat menekan biaya yang
dikeluarkan untuk program promosi dibandingkan jika Anda tidak memiliki
pegangan data.
Oleh karena itu, melalui
program-program tersebut Anda dapat meningkatkan nilai CLV dari seorang
pelanggan. Selain itu, data ini juga akan bermanfaat untuk mengambil
keputusan-keputusan bisnis di masa yang akan datang. (ADR).