Nataconnexindo.com, Tangerang, Sebagai seorang yang aktif beriklan secara digital, tentu Anda ingin
mengetahui sebarapa baik iklan yang Anda terapkan meningkatkan penjualan sebuah
produk atau jasa. Untuk itu, diperlukan sebuah cara untuk mengetahui seberapa
efektif sebuah kampanye digital marketing dijalankan. Hal ini menjadi penting
karena baik di Google Ads ataupun Facebook Ads, hal terpenting yang menjadi
tujuan utama Anda beriklan adalah meningkatkan tingkat penjualan.
Pertanyaannya kemudian bagaimana kita mengukur
kinerja sebuah iklan? Salah satu jawabannya adalah dengan senantiasa melakukan
A/B testing atau Split Testing. Kegiatan A/B Testing merupakan sebuah prosedur
untuk menjalankan dua iklan yang sama secara berbarengan untuk menentukan mana
komposisi iklan yang lebih banyak menghasilkan penjualan. Di kalangan para
penggiat digital marketing, A/B
Testing merupakan sebuah riset untuk menentukan pengalaman pengguna dalam
berinteraksi dengan iklan yang kita tayangkan.
Prosedur intinya adalah seperti ini:
1.
Buatlah dua
buah iklan A dan B yang sama dengan merubah beberapa elemen pada salah satunya.
2.
Jalankan kedua
iklan tersebut secara bersama-sama dalam jangka waktu tertentu
3.
Bandingkan
performa kedua iklan tersebut untuk menentukan iklan mana yang paling baik
performanya.
Banyak elemen iklan yang dapat kita ukur
melalui A/B testing, misalkan faktor desain warna, ad copy, atau bahkan kumpulan keyword yang di-bid. Untuk menyederhanakan pembahasan, kita akan membahas A/B
testing untuk landing page. Namun pada prinsipnya, semua A/B testing untuk setiap
elemen iklan memiliki prosedur yang sama. Mari kita bahas satu persatu.
Selalu Persiapkan Sebuah Hipotesis
Sebuah riset selalu diawali oleh sebuah
hipotesis. Oleh karena itu, untuk memulai A/B testing Anda harus memilikinya.
Hipotesis adalah apa yang hendak Anda capai dengan melakukan test tersebut.
Hipotesis oleh karena itu akan Anda uji melalui A/B testing. Memformulasikan
hipotesis sebenarnya tidak terlalu sulit, Anda dapat membuat sebuah hipotesis,
misalnya, “apakah perubahan pada frase Call To Action dapat menambah tingkat
konversi?”
Sehingga sebelum Anda menjalankan A/B testing,
Anda telah mengetahui dengan jelas apa yang akan Anda tes dan mengapa Anda
mengetesnya. Seperti misalkan perubahan susunan frase pada Call To Action atau
perubahan penempatan kata kunci, dan lain sebagainya.
Selalu Tes Dua Desain Iklan Yang Sama Dengan
Perubahan Kecil
Salah satu kesalahan yang sering dibuat dalam
melakukan A/B testing adalah menguji dua iklan dengan desain yang jauh berbeda.
Pada prinsipnya, A/B Testing adalah sebuah prosedur pengujian untuk mengetahui
faktor mana yang meningkatkan pernjualan sebuah produk atau jasa. Jika yang
diuji kemudian adalah dua iklan dengan desain yang jauh berbed, maka akan
banyak variabel yang tidak bisa diukur dalam menentukan faktor apa yang
meningkatkan konversi. Oleh karena itu, melakukan uji pada sebuah faktor dalam
dua iklan akan lebih memudahkan kita menentukan secara pasti pengaruh dari
faktor tersebut.
Bahkan terkadang, faktor kecil seperti tanda
baca dapat memberikan perubahan yang signifikan dalam kinerja sebuah iklan.
Faktor lain seperti penempatan frase Call To Action akan dapat memberikan
pengaruh signifikan pada kinerja sebuah iklan. Hal-hal seperti inilah yang
sebetulnya ingin diketahui melalui A/B testing.
Beberapa data yang terangkum dalam hasil A/B
Testing menunjukan justru perubahan-perubahan kecil-lah yang membawa dampak
signifikan pada kinerja iklan digital Anda. Seperti mengubah posisi Landing Page
dari standar sisi kanan menjadi lebih ke tengah. Hal ini memicu perubahan
tingkat konversi dari 11% menjadi 50%. Hal ini menujukan bahwa perubahan kecil
dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada keberhasilan iklan digital Anda.
Uji Sesering Mungkin
Seorang peneliti yang baik tidak akan
mengambil kesimpulan dari hanya sebuah tes. Oleh karena itu, sangat penting
bagi Anda untuk meniru sikap peneliti tersebut. Gunakan A/B testing untuk
meneliti faktor yang sama agar didapat kesimpulan yang meyakinkan. Jika Anda
sedang menguji faktor penempatan tanda baca pada Call To Action dilanding page
Anda dala satu tes, maka Anda dapat mengulangi tes tersbut pada Landing Page
yang lain menggunakan Call To Action yang identik. Dengan melakukan A/B
Testing, Anda akan memiliki data yang pasti tentang perilaku pengguna Anda
sehingga Anda dapat memformulasikan secara lebih tepat kampanye iklan digital
Anda.
Bersabarlah dan Terus Tambah Volume Data Anda
Jangan pernah tergoda untuk menyelesaikan A/B
testing yang sedang berlangsung di tengah jalan, karena alih-alih menghemat
waktu keputusan tersebut dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih besar
bagi Anda. Mengapa? Karena dengan menghentikan A/B testing berarti Anda
mengentikan penambahan data untuk dianalisis, sehingga kemungkinan hasil
analisa tersebut salah menjadi lebih besar.
Penelitian yang baik adalah penelitian yang
memperhitungkan signifikansi statistik. Untuk sampai pada hasil penelitian yang
signifikan secara statistik, Anda harus menyiapkan data yang cukup besar untuk
dianalisis. Hal ini karena Anda ingin memastikan bahwa perubahan tingkat
penjualan yang terjadi adalah akibat perubahan faktor dari iklan digital Anda
bukan hanya sebuah kebetulan belaka.
Bersikaplah Terbuka Jika Hipotesis Anda Tidak
Terbukti
Hal ini sangat penting untuk Anda, ketika
hasil A/B testing menunjukan hipotesis Anda tidak terbukti. Maka hal tersebut
adalah benar adanya. Jangan pernah bertahan pada hipotesis yang Anda pegang.
Jika hal tersebut terjadi, maka segera rubahlah hipotesis Anda untuk menentukan
formula iklan yang lebih baik. Namun jika hipotesis Anda terbukti benar, maka
teruslah berusaha untuk mencari formula yang lebih baik dari hipotesa yang
sedang Anda pegang.
A/B testing adalah cara terbaik yang dimiliki
oleh seorang profesional dalam dunia digital
marketing untuk selalu menghasilkan kampanye digital marketing yang
terbaik. Oleh karena itu, lebih awal Anda melakukan A/B testing lebih awal Anda
akan mengetahui perilaku pengguna dan konsumen Anda. Sehingga lebih awal Anda
akan tahu formulasi terbaik untuk iklan digital
marketing Anda. (ADR)