Nataconnexindo,
Tangerang – Pada hari ini, setiap orang secara sadar ataupun tidak sadar
telah melakukan personal branding. Keberadaan media sosial terutama
secara tidak sadar membuat setiap orang melakukan personal branding
masing-masing dengan cara yang unik. Namun tidak semua
orang melakukan personal branding secara efektif dan memberikan efek
nyata pada kehidupan sehari-harinya.
Apa itu personal branding?
Secara sederhana, personal
branding adalah upaya asosiasi
kualitas-kualitas tertentu, misalnya kualitas-kualitas seperti ekstrovert,
introvert, pemikir, karismatik, sederhana, rumit, santai, professional dan
lain sebagainya. Personal branding juga membuat orang lain membuat
sebuah ekspektasi terhadap bagaimana menghadapi dan bersama Anda dalam
sebuah situasi.
Memang secara tidak sadar, apalagi
dengan keberadaan media sosial, setiap orang melakukan personal branding.
Namun, seperti dikatakan tadi untuk membentuk personal branding yang
efektif dan memberikan pengaruh nyata, Anda harus melakukan personal
branding secara sadar dan membetuk brand personal diri Anda sesuai
dengan apa yang Anda harapkan orang lain mengasosiasikannya kepada Anda.
Konsultan Branding dan Visual Communicator
dari Solarex Imaging membagi personal branding kedalam lima tingkatan
yaitu:
Tahap Intim: adalah personal branding yang Anda
lakukan tanpa keluar dari karakter bawaan Anda. Hal ini biasanya Anda lakukan
bersama keluarga dan sahabat yang mengetahui diri Anda secara sangat personal
dari mulai kebiasaan, keanehan, kesukaan, dan ketakutan Anda. Sehingga, Anda
tidak perlu menyembunyikan lagi karakter-karakter bawaan Anda karena mereka
telah mengenal Anda secara sangat intim.
Tahap
Sebaya: adalah upaya
personal branding yang Anda temui sehari-hari bersama teman sebaya.
Biasanya teman-teman sebaya mengetahui Anda secara umum dari lingkungan kerja
atau lingkungan bermain saja.
Tahap
Kolega: adalah personal
branding yang Anda lakukan dengan batasan tertentu. Tahap ini hanya Anda
temui sekali atau dua kali seperti ketika Anda menghadiri suatu acara tertentu
sehingga kolega Anda hanya mengenal Anda di level permukaan saja. Mereka
mungkin hanya melihat satu dari puluhan sisi diri Anda yang Anda tunjukan
kepada mereka. Biasanya, personal branding tahap sebaya ini juga
didapatkan dari sumber lain yang bukan diri Anda atau menurut istilah Solarex
adalah secondary
Tahap
Orang Asing: adalah
ketika Anda melakukan upaya personal branding kepada orang lain dan
sepenuhnya bergantung pada bagaimana Anda mempresentasikan diri Anda kepada
mereka secara langsung. Berbeda dengan tahap audiens, tahap ini memerlukan
kontak langsung dengan Anda agar orang orang lain mengenal Anda dengan lebih
baik.
Tahap
Audiens: adalah
upaya personal branding yang Anda tujukan pada sekelompok orang dari
jauh melalui sumber-sumber lain seperti artikel, foto, ataupun media sosial. Personal
branding ini biasanya akan dilakukan dengan mengeluarkan sisi terbaik diri
Anda kepada audiens untuk mengesankan karakter-karakter tertentu yang
diasosiasikan kepada Anda. Solarex sendiri mengatakan bahwa tahap ini adalah
tahap professional branding.
Tahapan-tahapan
diatas menjadikan personal branding dapat dilakukan dengan lebih
strategis dan efektif karena Anda akan benar-benar mengetahui bagaimana
mengkomunikasikan pesan personal branding kepada kelompok tertentu.
Tahap Audiens, orang asing, dan kolega adalah tahap yang sangat krusial bagi
Anda untuk membangun personal branding secara strategis. Oleh karena
itu, personal branding adalah sesuatu yang dapat Anda rencanakan dan
kendalikan sehingga hasil yang didapatkan lebih efektif.
Ingatlah
bahwa orang lebih nyaman berbisnis atau berinteraksi dengan orang yang mereka
kenal, suka, atau percaya. Jika orang tidak memiliki persepsi mengenai Anda,
maka Anda akan sulit untuk membangun kepercayaan mereka sehingga merekapun akan
berpikir dua kali untuk berbisnis dengan Anda.
Bagaimana
tips membangun personal branding yang kuat? Nata Connexindo menghimpun
tips membangun personal branding yang dapat Anda aplikasikan. Simak
selengkapnya di sini.
Tetapkan
Tujuan Personal Branding
Apa tujuan
Anda ketika orang lain mengenal Anda? Inilah yang harus terlebih dahulu Anda
tetapkan sebelum melangkah lebih jauh dengan personal branding. Anda
harus menjawabnya karena jika Anda gagal menjawab pertanyaan tersebut maka Anda
tidak akan mampu merencanakan personal branding lebih jauh.
Oleh karena
itu, tentukan tujuan personal branding Anda dengan tujuan bersifat
jangka panjang dan spesifik. Anda dapat menetapkan tujuan personal branding dengan:
- Menjadi
figur professional yang mengetahui segala aspek bidang keahlian Anda sehingga
Anda dapat menjadi referensi atau top of mind pada bidang tersebut.
- Menjadi
figur pekerja keras yang dapat diandalkan saat situasi krisis menghadang
sehingga Anda dapat diandalkan untuk mengendalikan situasi tersebut.
- Menjadi
figur pemikir yang mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran cerdas yang dapat
menjadi patokan orang lain.
Tujuan-tujuan
tersebut dapat Anda tetapkan sehingga langkah personal branding dapat
Anda jalankan dengan baik karena diarahkan pada tujuan yang jelas.
Riset Personal
Branding
Pertanyaan
berikutnya yang perlu Anda jawab adalah bagaimana Anda ingin dikenal oleh orang
lain? Apakah Anda ingin dikenal sebagai seorang yang cerdas, profesional,
pekerja keras, atau humble.
Untuk itu,
Anda harus sungguh-sungguh melakukan riset mendalam untuk memahami unique
selling point atau hal-hal yang membedakan diri Anda dari orang lain. Menemukan bidang yang Anda bisa kuasai merupakan hal yang terpenting pada tahap ini. Anda
dapat menjadikan keahlian Anda sebagai daya tarik utama dengan terus menerus
menempa kemampuan Anda dan menjadikannya niche Anda.
baca juga: Cara Menawarkan Unique Selling Point di Media Sosial
Selanjutnya,
Anda juga tidak boleh berhenti belajar dan berpuas diri dengan level kemampuan
yang Anda miliki. Ingatlah, bahwa orang lain memiliki ekspektasi yang
tinggi sebagai efek dari personal branding yang Anda upayakan.
Oleh karena
itu, belajar dan terus mengasah kemampuan di bidang yang telah Anda tentukan
merupakan langkah yang sangat baik. Lakukan riset, belajar, dan mencari
informasi seluas mungkin tentang bidang yang sedang Anda kerjakan. Selain itu,
Anda juga dapat melihat bagaiman tokoh panutan Anda membangun personal
branding dengan mempelajari bagaimana ia menyampaikan pesan personal
branding melalui video, tulisan, foto, dan lain sebagainya.
Tentukan Personal
Brand Anda
Tahap
selanjutnya adalah tahap menentukan personal brand. Ketika Anda sudah
mengetahui tujuan personal branding dan apa unique selling point
yang ingin Anda tonjolkan, maka selanjutnya Anda harus menentukan personal
brand seperti apakah yang Anda inginkan.
Apapun
bidang yang Anda kerjakan seperti menulis, desain, fotografi, agensi properti,
dan lain sebagainya selalu ada ratusan hingga ribuan orang lain yang melakukan
hal yang sama dengan Anda. Lalu bagaimana Anda bisa muncul dan unggul dari ribuah
persaingan tersebut?
Anda dapat
mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, mengapa dan bagaimana Anda melakukan
pekerjaan tersebut? Temukan keunikan tersendiri dari mengapa dan bagaimana Anda
mengerjakan pekerjaan Anda dan posisikan diri Anda pada sudut pandang audiens
Anda. Ketika Anda menemukan jawaban tersebut, maka Anda telah menemukan personal
branding yang
kuat.
Konten
yang Orisinal dan Bernilai
Menemukan
keunikan diri sendiri saja belumlah cukup, Anda harus melangkah lebih jauh
dengan mengkomunikasikan personal brand yang telah Anda tentukan
sebelumnya. Bagaimana caranya? Jawabannya adalah melalui konten. Konten yang
otentik dan bernilai akan mengkomunikasikan personal brand Anda kepada
audiens.
Konten-konten
seperti video, presentasi, foto, tulisan dan beragam konten lainnya akan turut
menjadi wadah utama yang mengkomunikasikan pesan personal brand Anda.
Jika Anda ingin personal brand yang memberikan persepsi positif pada
diri Anda sebagai agen properti yang memiliki kemampuan tinggi namun juga
memiliki niat membantu maka konten yang dapat Anda sampaikan adalah video
testimoni klien, foto fasad rumah produk yang Anda jual, tulisan tentang
perkembangan berbagai isu properti, wawancara dan lain sebagainya untuk sekedar
beberapa contoh saja.
baca juga: Strategi Konten Marketing Paling Ampuh 2020
Oleh karena
itu, content marketing merupakan salah satu strategi yang bisa Anda
jalankan dalam mengkomunikasikan berbagai pesan personal brand kepada
audiens. Namun ingatlah, jangan menjadi orang lain tapi jadilah diri sendiri
yang otentik karena orang lain tidak mengharapkan citra yang sempurna dari diri Anda.
Seperti
ungakapan Seth Godin “Orang lain tidak membeli barang atau layanan,
namun mereka membeli hubungan, cerita, dan keajaiban” Oleh karena itu,
konten-konten Anda harus menceritakan kisah kisah hubungan dan keajaiban
disekitar Anda.
Teruslah
Konsisten dan Fokus
Setelah Anda
melakukan berbagai upaya personal branding diatas, kunci agar Anda dapat
menjadi figur seperti yang menjadi tujuan Anda adalah konsistensi dan fokus.
Personal
branding bukanlah
upaya yang langsung berhasil dalam waktu yang singkat dan instan, namun merupakan upaya panjang dan
melelahkan. Untuk itulah Anda harus tetap konsisten membangun brand personal
melalui berbagai konten dan fokus pada bidang yang Anda kerjakan. Dengan
begitu, audiens akan secara perlahan mengasosiasikan personal brand Anda
dengan bidang tersebut yang pada akhirnya akan menciptakan kepercayaan mereka
kepada Anda. Selanjutnya, Anda akan lebih mudah untuk menjalin hubungan dan
membangun bisnis bersama mereka.
Anggaplah
upaya hari ini yang Anda kerjakan sebagai salah satu investasi yang
menghasilkan buah manis di masa depan. (ADR).