Nataconnexindo.com, Tangerang – Sebagai perusahaan
multinasional Amerika yang dikenal
banyak masyarakat, Amazon telah berhasil meraih status sebagai pasar e-commerce terbesar di dunia. Hal ini
menimbulkan minat Amazon untuk kembali memperluas jaringannya, termasuk dengan berinvestasi
dan menaruh saham di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Vice
President Global Public Policy Amazon, Michael Punke, pada World Economic Forum
(WEF) Annual Meeting yang dilaksanakan di Swiss 24 Januari 2019 lalu. Johnny G
Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, menyatakan kerjasama
ini akan disambut baik secara terbuka oleh Indonesia. Terlebih mengingat pembangunan ibu
kota baru yang akan segera dilaksanakan, investasi ini dapat berpeluang untuk
turut meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia khususnya di bidang digital.
Dapat diprediksi kawasan
infrastruktur Amazon tersebut akan bertempat di Jakarta pada akhir 2021 atau
awal 2022, menyusul sembilan kawasan AWS (Amazon Web Service) yang sudah tersebar
di kawasan Asia Pasifik, seperti Beijing, Seoul, Singapura, Tokyo, Hongkong, Mumbai,
Ningxia, dan wilayah lainnya.
Rencananya, AWS Jakarta akan terbagi
ke dalam tiga zona ketersediaan (availability zone) yang akan menghadirkan
berbagai teknologi canggih ke Indonesia. Teknologi tersebut meliputi Internet
of Things (IoT), machine learning, layanan mobile, teknologi analitik, dan
infrastruktur teknologi informasi severless, serta artificial intelligent.
Indonesia memang berpeluang besar
dan sedang bersiap mengembangkan sektor manafuktur untuk bertransformasi ke
arah industri 4.0. Diharapkan investasi ini dapat mendukung hal tersebut,
sekaligus memacu startup industri kecil untuk terus berkembang pesat.
Johnny turut menambahkan, tidak
hanya AWS, President Qualcomm, Christiano Amon juga menyatakan dukungannya
terhadap pengembangan teknologi 5G di Indonesia. Banyaknya peluang perkembangan
teknologi ini diharapkan dapat mendorong ekonomi nasional dan menjadi babak
baru tumbuhnya teknologi Indonesia. (JES)