Bos Twitter: Karyawan Twitter Bisa Work From Home Selamanya
Nataconnexindo.com, Tangerang – Selama masa pandemi COVID-19,
telah banyak the new normal atau normal yang baru yang sebelumnya dipandang tidak biasa. Seperti Work From
Home (WFH) yang menjadi kenormalan baru akhir-akhir ini. Dengan situasi
karantina atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) orang mulai
menyadari bahwa kegiatan yang dulunya langsung dikerjakan dapat dikerjakan
secara daring.
Bekerja tanpa harus keluar rumah selama masa karantina membuat
bekerja daring dari rumah sebagai sebuah kenormalan baru tak terkecuali bagi
karyawan Twitter. Sebagai sebuah raksasa media sosial yang bermarkas di Amerika
Serikat merupakan salah satu perusahaan yang mendukung penuh kebijakan bekerja
dari rumh bahkan sebelum pandemic COVID-19 diberlakukan.
Baca Juga: Twitter Menghentikan Salah Satu Fiturnya di Beberapa Negara, Mengapa?
Meski begitu, Twitter masih sempat membuka kantornya sampai akhir
Maret 2020 yang lalu. Setelah itu, seluruh karyawan twitter wajib untuk bekerja
dari rumah, termasuk kantor yang berkedudukan di Indonesia. Seperti dilansir
dari PhoneArena, Jack Dorsey pemilik sekaligus bos Twitter mengatakan
bahwa karyawannya saat ini bisa terus bekerja secara daring selama yang mereka
inginkan.
Untuk karyawan yang bekerja dari rumah Twitter akan memberlakukan
peraturan yang lebih ketat seperti kewajiban melaporkan hasil pekerjaan dengan
lebih ketat.Jack Dorsey juga mengatakan kebijakan work from home ini
dapat meningkatkan tunjangan sebesar 1000 USD bagi seluruh karyawannya.
Kebijakan ini nantinya kan benar-benar berlaku setelah kantor
Twitter dibuka kembali.Banyak laporan yang menyatakan bahwa kantor raksasa
media sosial itu dapat dibuka kembali beberapa bulan kedepan. Seperti yang
diungkapkan oleh pihak Twitter sendiri yang mengatakan bahwa sebagian kantor
mugkin tidak akan dibuka hingga September mendatang.
Kebijakan work from home memang memberikan banyak perubahan
yang siginifikan terutama pada penggunaan media digital. Banyak sekali
kantor-kantor yang beralih menggunakan media digital untuk berkoordinasi antar
timnya. Sehingga dapat diprediksi bahwa beberapa bulan kedepan, akan banyak
kantor dan bisnis yang bergantung pada pemanfaatna media digital. (ADR).