Demografi Pengguna TikTok – Tidak diragukan lagi jika TikTok jadi salah satu media sosial paling digandrungi masyarakat Indonesia. Buktinya, saat ini di Indonesia ada 92 juta orang pengguna TikTok yang aktif berselancar di media sosial tersebut. Tapi, bagaimana dengan demografi pengguna TikTok?
Menjawab pertanyaan ini akan menjawab juga pertanyaan apakah TikTok cocok untuk iklan properti? Seperti diketahui, dalam pemasaran digital properti demografi dan pengguna jadi kata kunci utama.
Pasalnya, tidak semua demografi jadi calon konsumen properti. Misalnya, demografi pengguna usia 20 tahunan ke bawah merupakan demografi pelajar yang belum membutuhkan properti sendiri.
Bagaimana dengan Demografi pengguna TikTok? Apakah pengguna TikTok merupakan calon konsumen potensial untuk industri properti? Simak selengkapnya di sini.
Apakah Demografi Pengguna TikTok cocok untuk Pemasaran Digital Properti?
47,4% Demografi TikTok berusia 10 and 29
Demografi terbesar Pengguna TikTok berada pada usia 10 hingga 29 tahun dengan mayoritas pada usia 17 hingga 24 tahun. Sekilas demografi ini seperti tidak cocok dengan konsumen properti. Namun, jika dilihat lebih dalam demografi ini sangat potensial sebagai penyewa properti.
Pengguna TikTok di usia ini merupakan pelajar yang dan tenaga kerja pada level entry. Mereka merupakan penyewa properti paling potensial, karena berbagai alasan. Diantara dari mereka adalah para newly wed atau pasangan muda, pekerja baru, dan perantau yang menempuh pendidikan di kota lain.
43% Demografi TikTok berusia 30 tahun ke atas
Tidak hanya pengguna dengan dengan usia cukup muda, segmen pengguna TikTok juga didominasi oleh mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pengguna ini merupakan pengguna Millennial yang jadi target utama pasar properti terutama para pembeli rumah pertama.
Direktur Human Capital, Legal & Compliance Bank BTN Yossi Istanto mengatakan bahwa segmentasi nasabah KPR BTN didominasi oleh generasi millennial berusia 30 tahun ke atas. Segmentasi ini merupakan mereka yang jadi pembeli rumah pertama.
Apalagi menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut ada 81 juta orang di segmen generasi milenial yang belum memiliki rumah atau setara 31 persen dari jumlah populasi di Indonesia.
Dengan beriklan dan melakukan promosi di berbagai media sosial termasuk TikTok, brand voice dan promosi yang digaungkan oleh Pengembang Properti dapat meraih audiens yang tepat..
Tingkat Engagement (Engagement Rate) TikTok adalah 70%
Dibandingkan dengan media sosial lain, tingkat engagement TikTok termasuk yang paling tinggi yaitu 70%. Sebagai gambaran, Jennifer Lopez sama-sama merilis video di TikTok dan Twitter. Jumlah follower JLo di TikTok 8 juta, sedangkan di Twitter 45,2 juta. Tapi justru engagement rate video tersebut jauh lebih tinggi di TikTok.
Di Twitter, video ini diputar sebanyak 1,8 juta kali dengan jumlah likes 87.000 – hanya 4,84% dari jumlah follower-nya. Video yang sama di TikTok, berhasil diputar sebanyak 134 juta kali dan mendapat likes 10,8 juta dengan lebih dari 50 ribu komentar dan 314.400 share.
Dari statistik ini disimpulkan bahwa TikTok mudah digunakan, sangat menarik, dan kontennya mudah dicerna sehingga dianggap lebih menyenangkan oleh user. Konten yang dibagikan TikTok mampu memperoleh engagement lebih tinggi dengan cakupan user yang lebih luas.
Dengan fakta-fakta tentang demografi pengguna TikTok di atas cukup membuktikan bahwa TikTok Ads dan platform media sosial TikTok adalah platform yang sangat cocok untuk digunakan sebagai promosi properti secara digital. (ADR)