Nataconnexindo.com, Tangerang –
Setelah
merilis laporannya yang berjudul Riding the Digital Wave, Facebook dan
Bain & Company kembali merilis laporan yang berjudul Digital Consumers
of Tomorrow. Laporan ini membahas akselarasi ekonomi digital dan
pengaruhnya tehadap masa depan e commerce di Asia Tenggara.
Asia
Tenggara memang menjadi fenomena tersendiri di dunia ekonomi digital.
Pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara yang terhitung sangat cepat
dibandingkan wilayah lainnya menjadikan Asia Tenggara sebagai salah satu pasar
ekonomi digital yang sangat menarik.
Pertumbuhan
transaksi ekonomi yang pesat di Asia Tenggara menyebabkan perubahan yang
signifikan pada ekonomi negara-negara di Asia. Menurut Bain & Company, saat ini hampir 70% konsumen di Asia
Tenggara akan beralih ke digital pada akhir tahun ini. Pertambahan ini bergerak
dengan kecepatan yang sangat luar biasa, pada awal tahun 2019 tercatat 119 juta
atau 58% dari total populasi Aisa Tenggara telah menjadi konsumen digital.
Mendekati akhir tahun 2020 jumlah konsumen digital di Asia Tenggara mencapai
137 Juta atau 68% dari populasi Asia Tenggara.
Percepatan
konsumsi digital dan transaksi digital ini terdorong oleh trend Pembatasan
Sosial akibat Pandemi COVID-19. Meskipun begitu, tren transaksi dan konsumsi
digital ini diperkirakan akan terus tumbuh meskipun pembatasan sosial telah
berlalu.
Konsumsi
Digital Masih Dimulai Melalui Media Sosial
Pada laporan
sebelumnya, Riding the Digital Wave Facebook dan Bain & Co
mengatakan bahwa 60% belanja konsumen digital bermula dari media sosial. Hal
ini juga masih terlihat pada akhir tahun 2020 ini. Kebiasaan masyarakat Asia
Tenggara yang berselancar di Media Sosial menjadi bagian penting dari purchase
journey atau perjalanan belanja mereka.
Hal memiliki
implikasi pada bagaimana bisnis harus menunjukan citra mereka di dunia digital
dan bagaimana konsumen
menemukan mereka secara online. Kedua hal tersebut menjadi sangat penting
mengingat mayoritas konsumen digital tidak mengetahui apa barang yang mereka
inginkan. Artinya, pengalaman menemukan sebuah produk akan menentukan keputusan
pembelian konsumen tersebut.
Konten
Video Menjadi Sebuah Keharusan Pada Hari Ini
Pengalaman
digital adalah pengalaman konsumsi konten. Masyarakat digital pada hari ini
merupakan masyarakat pengkonsumsi konten-konten digital. Oleh karena itu,
konten merupakan satu-satunya kendaraan bagi bisnis untuk memberikan pengalaman
digital kepada konsumen mereka. Tren yang terjadi hari ini bergerak dari konten
image ke konten video. Studi tersebut mengatakan bahwa 70%
konsumen membagikan konten video brand kesukaan mereka, 52% konsumen
menonton konten brand yang memberikan kepercayaan diri pada mereka. Oleh
karena itu, konten video tidak lagi hanya menjadi sebuah alternatif karena tren
konsumen digital pada hari ini lebih menyukai konten video yang berkualitas.
Selain peran
konten, konteks konten juga akan menentukan kualitas konten. Hal ini menurut Facebook
dan Bain & Co diakibatkan oleh pandemi COVID-19 selama tahun 2020. Konten video
yang peka terhadap kesulitan dan isu sosial mendapatkan tingkat sharing
yang lebih tinggi. Hal ini menunjukan konteks sosial menjadi salah satu
komponen yang penting dalam performa sebuah konten.
Pertumbuhan
Investasi Asia Tenggara
Pertumbuhan
investasi yang mencapai rekor paling tinggi di Asia Tenggara turut mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini. Nilai investasi di Asia Tenggara yang
mencapai angka 8,7 Milyar USD jelas memberikan peluang pada berbagai perusahaan
start up untuk mulai bergerak. Hal ini terbukti dengan tumbuh pesatnya
berbagai start up di hampir seluruh negara Asia Tenggara. Nilai
investasi yang besar juga mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat yang
menyebabkan daya beli masyarakat meningkat dan turut mendorong transaksi
digital. Facebook dan Bain & Co memperkirakan pertumbuhan investasi di Asia
Tenggara akan ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Bagaiamana apakah
Anda siap untuk terjun ke dunia ekonomi digital? (ADR)