Nataconnexindo.com, Tangerang – Marketing berbasis digital sedang tren di kalangan
Generasi Millennial loh! Generasi millennial dideskripsikan sebagai kelompok masyarakat pangsa pasar ideal untuk
digital marketing. Generasi millennial memiliki karakteristik khusus seperti gemar mengikuti tren, sadar teknologi, cenderung berpikiran lebih luas dan terbuka, haus informasi, kurang menyukai kekuatan birokratis, serta cenderung menghargai sesuatu yang bernilai otentik.
Millennial memiliki pengaruh besar terhadap tren pemasaran dan bahkan bisa menciptakan tren baru. Generasi millennial cenderung tak terpisahkan dari teknologi seperti ponsel pintar, tablet, laptop dan komputer, sehingga bentuk pemasaran harus memperhitungkan hal ini. Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang cocok untuk mengenai pangsa pasar dari generasi millennial.
Jejaring sosial kini bukan hanya sarana berinteraksi dengan orang lain, tapi juga sebagai sumber informasi, berita, serta tempat menggali atau bahkan menciptakan tren terbaru. Banyak generasi muda kini mencari berbagai produk atau jasa terbaru lewat rekomendasi di jejaring sosial. Setelah Facebook dan Twitter, kini ragam jejaring sosial sudah sangat luas dan mencakup Instagram, Pinterest, Vine, Path, Snapchat, YouTube, dan sebagainya. Generasi millennial sudah semakin jarang menonton TV atau membaca koran, karena mereka memilih melakukan semuanya di internet, melalui jejaring sosial.
Generasi millennial juga cenderung menaruh perhatian lebih pada mereka yang dianggap sebagai pengaruh sosial; orang yang memiliki banyak pengikut di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter serta populer di komunitas online, mulai dari penulis, aktor, pendiri suatu organisasi, hingga komedian muda. Pemasaran modern yang menyasar generasi millennial harus pandai memanfaatkan tren sosial seperti penggunaan social media marketing untuk memasarkan produk.
Enggan menanggapi iklan dengan bahasa konvensional, yang cenderung menyuruh atau bahkan “memaksa” untuk membeli merupakan salah satu ciri utama dari generasi ini. Iklan-iklan yang bisa memancing minat generasi millennial cenderung kreatif, mengandung unsur orisinal, atau menarik minat dengan tampilan kreatif. Digital marketing harus mengandalkan iklan orisinal untuk menarik minat generasi millennial dan menghasilkan trafik organik, terutama jika mengandalkan internet sebagai strategi pemasaran. Itulah sebabnya pemilik bisnis sering bekerjasama dengan “selebriti Twitter” untuk mempromosikan merk, karena lebih mudah memengaruhi generasi millennial.
Generasi millennial gemar mencari kesempatan untuk mendapatkan reward menarik. Inilah sebabnya mengapa pemilik usaha biasanya menggunakan jejaring sosial untuk membagikan reward; mereka memberi penghargaan kepada pelanggan setia yang menjadi bagian dari jejaring sosial. Jika pembeli ingin mendapat reward, mereka harus bergabung dalam jejaring sosial si pemilik usaha, dan kemudian bisa mendapat imbalan seperti voucher, informasi diskon khusus, atau barang gratisan.
Teknik pemasaran dulu biasanya berfokus pada target rentang usia tertentu, namun seiring perkembangan tren, teknologi serta semakin beragamnya anggota populasi millennial, pemasar harus mulai berpikir membidik kelompok sosial tertentu untuk strategi digital marketing yang efektif. Misalnya, memasarkan suatu produk khusus untuk mereka yang menyukai traveling, mencintai hewan, peduli pada isu sosial atau lingkungan, suka membaca, penggemar film, dan sebagainya. Membidik kelompok akan memberi fokus pemasaran lebih terpusat serta mudah dikembangkan. (EC)