Nataconnexindo.com, Tangerang – Ditengah hingar bingarnya dan juga banyak pemberitaan bagaimana proyeksi tentang daya beli masyarakat di tahun politik hingga keadaan ekonomi dalam dan luar negeri. Ketika membicarakan hal-hal berat biasanya orang sudah terlanjur malas, apalagi bagi pengusaha yang sudah memiliki banyak rencana ditahun politik ini. Ada yang ingin melebarkan sayap usahanya dengan membuka cabang, atau yang baru ingin memulai usaha, tidak sedikit juga yang pesimis ditengah ke khawatiran siapa yang akan terpilih menjadi presiden nanti. Sebetulnya terlalu dini jika kita sudah terlalu takut dengan keadaan Indonesia.
Sobat Nata memiliki proyeksi apa di tahun ini? apakah optimis atau malah sebaliknya? Jawab di kolom komentar ya. Hampir disemua sektor banyak yang masih wait and see, semua menunggu siapa yang akan terpilih menjadi presiden nanti, namun perlu kita cermati bahwa iklim investasi Indonesia ini selalu meningkat, kita ingat dulu ketika pemilihan presiden 10 tahun lalu, semua begitu tegang, namun apa hasilnya?
Semua ketakukan yang tidak perlu itu tidak akan terjadi sama sekali, Indonesia sudah menjadi investment grade. Di tahun 2050 Indonesia diproyeksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke 4 di dunia. Siapa yang sangka lembaga sebesar pricewaterhousecoopers memiliki alasan kuat dimana Indonesia akan menduduki peringkat 4 terbesar dengan kekuatan ekonomi paling stabil. Jadi ketaukan akan investasi dan juga pembelian aset bertumbuh itu hanyalah faktor psikologis.
Selain membeli obligasi dan juga emas, ada sektor nyata yang jelas-jelas berkembang dari waktu ke waktu. Sektor properti sangat menarik dari generasi lintas generasi, lantas apa yang bisa dilakukan Developer dalam menepis anggapan negatif dan juga tetap menjual projek-projeknya dengan sangat baik ditengah tahun politik ini? Sebenarnya bagi Developer berpengalaman dan memiliki konsultan properti yang kompeten tetap dapat menjual kapan pun, meski di tahun-tahun seperti ini. Developer properti tetap memiliki peluang besar dalam tahun 2019 ini.
Ada beberapa alasan kuat kenapa sektor properti itu tetap baik di 2019, pertama pembangunan infrastruktur tetap akan berlanjut siapapun itu yang terpilih. Kedua, properti tidak pernah turun dari waktu ke waktu, ketiga adalah pertumbuhan ekonomi tidak seburuk dulu. Selain itu juga bagi Developer tidak perlu sibuk dan terlalu repot dalam menyusun strategi penjualan yang mungkin saja bisa membuang waktu dan dana perusahaan.
Developer properti perlu adanya terobosan dan fokus terbaru dalam menjual projeknya. Paduan antara membuat pameran di pusat keramaian serta juga mengiklan di baliho hingga di media penyiaran mungkin bisa dilakukan. Namun tahukah Anda sebagai pihak developer, biaya bisa membengkak dari mengiklan di media penyiaran seperti televisi dan radio. Ada beberapa cara yang cukup potensial, salah satunya yang sedang menunjukkan tren positif adalah digital marketing properti. Digital marketing properti memungkinkan Anda mengiklan lebih efisien dan juga tepat sasaran. Ketika mengiklan di baliho jalan besar, peluang yang melihat memang banyak, namun sudah tepat sasaran kah dengan calon pelanggan atau pembeli Anda?
Dengan digital marketing properti memungkinkan Anda untuk mengiklan ke orang yang lebih spesifik bahkan digital marketing properti bisa mengiklankan projek perumahan, apartemen ataupun komersil ke ketertarikan seseorang. Jadi Anda sebagai Developer bisa mengiklan melalui digital marketing properti hingga ke tingkat penghasilan dan juga ketertarikan calon pelanggan potensial Anda. Digital marketing properti ada di Nata Connexindo, silakan cari tahu lebih lanjut dan buat biaya iklan Anda lebih efisien dengan digital marketing properti sekarang juga. (MT)