Facebook Akuisisi GIPHY Buat Pengguna Resah, Kenapa?
Nataconnexindo,
Tangerang – Facebook memperkaya
dan menyediakan lebih banyak stiker GIF pada layanannya dengan mengakuisisi
pembuat stiker, GIPHY. GIPHY, pemimpin dalam ekspresi visual dan kreasi,
bergabung dengan Facebook mulai 15 Mei 2020.
GIPHY membuat percakapan sehari-hari lebih
menghibur, dan karenanya pihak Facebook berencana untuk lebih mengintegrasikan
perpustakaan GIF mereka ke dalam Instagram dan aplikasi lain sehingga orang
dapat menemukan cara yang tepat untuk mengekspresikan diri.
GIPHY sebenarnya sudah tidak asing bagi pengguna
media sosial milik Facebook, karena faktanya 50 persen dari lalu lintas GIPHY
berasal dari keluarga aplikasi Facebook, setengahnya dari Instagram saja.
Dengan menyatunya Instagram dan GIPHY, Facebook
dapat mempermudah orang menemukan GIF dan stiker untuk disematkan di Stories dan Direct Message. Facebook telah menggunakan API GIPHY selama
bertahun-tahun, dan itu termasuk di Instagram, Messenger, dan WhatsApp.
GIF dan stiker memberi orang cara yang bermakna dan
kreatif untuk mengekspresikan diri. Facebook melihat positifnya cara orang
menggunaka GIPHY dalam produknya, dan pihaknya tahu bahwa menyatukan
kreativitas dan bakat tim GIPHY dengan Facebook akan mempercepat cara orang
menggunakan komunikasi visual untuk terhubung satu sama lain.
Namun, akuisisi ini menimbulkan keresahan pengguna
dan berencana menghapus akun GIPHY mereka. Akuisisi ini berarti membuat
Facebook berarti bisa mengelola data 700 juta pengguna platform tersebut. Reputasi Facebook dalam mengelola data pribadi
pengguna yang tidak terlalu baik inilah yang membuat sebagian pengguna merasa
resah. (EC)