Nataconnexindo.com, Tangerang – Kondisi Pandemi COVID-19 yang tidak menentu memberikan dampak yang cukup signifikan pada kepastian pasar Properti. Industri properti yang sempat mengalami pertumbuhan positif kini harus berhadapan dengan kenyataan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Namun, optimisme pasar properti yang tumbuh di Kuartal 1 (Q1) tahun 2021 ini masih tetap terasa bahkan ketika PPKM Darurat dijalankan. Kebijakan-kebijakan untuk mendorong daya beli masyarakat yang telah dikucurkan Pemerintah dan Bank Indonesia masih terus memberikan pengaruh positif di pasar properti Indonesia.
Untuk itu, sejumlah pengembang menggalakkan tagar #TimeToBuy untuk mendorong masyarakat membeli properti. Kampanye hashtag ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Nasional. Sektor properti merupakan sektor yang berkaitan dengan berbagai industri lain, sehingga ketika sektor properti pulih diharapkan memberikan dampak pemulihan pada sektor lainnya.
Bukan tanpa alasan Pengembang Properti menggalakan hashtag tersebut, saat ini ada banyak relaksasi yang diberikan Bank Indonesia (BI) terkait loan to value (LTV) hingga 100 persen, suku bunga terendah dalam sejarah yang dipertahankan pada angka 3,5 persen 7 Days Reverse Repo Rate, dan teraktual adalah perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) sektor properti.
Kampanye ini diinisiasi oleh founder komunitas Synergy, Ismet Natakarmana. Kampanye #TimetoBuy diharapkan mampu memberikan gairah pasar properti yang belakangan ikut terdampak PPKM Darurat. Dengan mempromosikan berbagai kebijakan yang memudahkan pembelian properti, masyarakat diharapkan lebih meminati berbagai produk properti.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengajak masyarakat untuk membeli properti, karena ini adalah saat yang tepat. Berbagai kebiajakan dan instentif yang dikucurkan Pemerintah dan Bank Indonesia merupakan kesempatan sekali seumur hidup yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Totok juga menambahkan, karena berbagai insentif yang diberikan, rata-rata harga properti di Indonesia saat ini jauh lebih murah dan terjangkau jika dibandingkan di negara lain. Sehingga, masyarakat yang sudah lama berniat membeli properti memiliki kesempatan untuk mendapatkan properti idamannya di harga termurah pada kesempatan kali ini.
Mendukung pernyataan tersebut, Totok merinci stimulus yang diberikan berupa insentif PPN-DTP, DP 0 Persen, suku bunga rendah yang diberikan oleh perbankan dan berbagai penawaran dari developer untuk memiliki rumah atau properti impian.
Sementara itu senada dengan DPP Real Estate Indonesia (REI), Founder CEO Greenwoods Okie Imanto juga turut menyuarakan tagar #TimeToBuy sebagai momentum tepat membeli properti. Menurut dia, banyak developer perumahan yang justru memberikan promo menarik untuk konsumen di tengah kondisi Pandemi Covid-19. Karenanya Okie mengajak setiap orang dapat memanfaatkan momen langka ini.
Saat yang Tepat untuk Investasi Properti
Pemberian berbagai macam insentif di pasar properti tersebut memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat yang ingin memiliki asset investasi properti. Apalagi, prinsip sederhana dalam berinvestasi adalah membeli pada waktu harga murah dan menjualnya kembali pada saat harga naik.
Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan dunia pada nyatanya akan segera berakhir. Beberapa negara yang sudah menyatakan diri bebas COVID-19 menyaksikan pertumbuhan harga properti yang signifikan.
Hal tersebut akan dirasakan oleh Indonesia. Ketika Pandemi COVID-19 berakhir dan kondisi ekonomi perlahan pulih maka harga properti akan Kembali tumbuh seiring dengan aktivitas ekonomi yang mulai sehat.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya membeli properti di harga termurah untuk kemudian mendapatkan keuntungan ketika kondisi ekonomi sudah mulai pulih. Kesempatan tersebut hanya ada di hari ini.
Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) yang juga Founder Panangian School of Property Panangian Simanungkalit menambahkan, seorang investor yang cerdas akan melihat ini sebagai sebuah kesempatan emas yang tentu sayang sekali jika terlewat begitu saja.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Daniel Djumali menambahkan, momen seperti ini juga sangat cocok untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum punya rumah. Demikian halnya dengan generasi milenial yang diprediksi menjadi kalangan yang akan kesulitan memilik rumah. (ADR)