Covid 19 – Semua pihak tengah bersiap-siap menghadapi lonjakan kasus Covid 19 yang diprediksi terjadi pada Februari dan Maret 2022.
Lonjakan yang terjadi ini merupakan imbas gelombang ke-3 yang tengah dihadapi oleh Indonesia setelah sebelumnya berhasil meredam gelombang ke 2 Covid 19, 2021 yang lalu.
Lonjakan kasus Covid 19 tak lepas dari semakin mengganasnya penyebaran varian Omicron. Hal ini akan semakin parah apabila masyarakat tidak bijak dalam menyaring informasi.
Tingginya traffic atau lalu lintas informasi mengenai Covid 19 tentu dapat membuat resah masyarakat.
Apalagi jika informasi yang didapatkan merupakan informasi hoax atau informasi palsu yang berpotensi menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Nata Connexindo, Digital Marketing Properti Indonesia mengimbau masyarakat untuk hati-hati memilih dan menyebarkan informasi khususnya yang berkaitan dengan Covid 19.
Melansir laman Covid19.co.id, Nata Connexindo Digital Marketing Properti Indonesia membagikan tips mengidentifikasi informasi hoax Covid 19. Simak selengkapnya di sini.
Tips Mengidentifikasi Informasi Hoax Covid 19
Perhatikan kredibilitas link sumber informasi
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi hoax di media sosial adalah dengan memeriksa link sumber informasi tersebut.
Untuk itu periksa URL link tersebut, link yang aneh seperti mengandung alamat aneh com.co atau mengandung typo memiliki kemungkinan besar sebagai sumber yang tidak kredibel.
Anda juga dapat mengecek laman tersebut dan memeriksa menu about us. Jika media tersebut memang kredibel biasanya media tersebut akan mencantumkan alamat redaksi dan cara menghubungi mereka secara jelas.
Jika tidak terdapat informasi tersebut, maka patut dicurigai link tersebut adalah sumber media yang tidak kredibel.
Perhatikan sumber berita atau informasi yang dibagikan di media sosial
Media sosial merupakan tempat untuk membagikan berbagai informasi. Tercatat sebesar 39 persen informasi yang dibagikan di media sosial adalah hoax.
Oleh karena itu, hindari percaya pada media-media yang tidak kredibel, lebih untuk mencari informasi dari sumber-sumber besar seperti laman media nasional atau regional yang telah mempunyai reputasi baik.
Perhatikan judul berita dan kalimat-kalimat yang digunakan
Berita atau informasi hoax di media sosial cenderung menggunakan judul dan kalimat provokatif yang memancing emosi.
Kata-kata yang provokatif seperti dalam kasus diatas yang dirangkai sedemikian rupa dengan melibatkan kosakata “awas” seperti “awas bahaya walaupun sudah dikubur virus corona masih dapat menular” kemungkinan besar akan merupakan informasi hoax.
Oleh karena itu, jangan langsung percaya dengan informasi provokatif, lebih baik cari sumber informasi bandingannya.
Membandingkan informasi
Jika Anda menerima informasi di media sosial yang bernada provokatif atau meyakinkan, Anda jangan langsung percaya begitu saja.
Anda dapat membandingkannya dengan informasi lain di berbagai media terpercaya seperti laman yang telah disediakan oleh WHO, Kemenkes, Pemerintah Daerah, maupun media nasional dengan reputasi baik.
Perhatikan penulisannya
Media yang kredibel biasanya memiliki prosedur penerbitan sebuah artikel seperti editing.
Jika informasi yang didapat memiliki banyak typo, capslock, penggunaan EYD yang tidak benar, tanda baca seperti tanda seru dan tanda tanya yang berlebihan berarti tidak terjadi prosedur penerbitan artikel sebagaimana harusnya.
Oleh karena itu, hati-hati dengan informasi tersebut. Anda harus lebih berhati-hati dalam menerima apalagi menyebarkan informasi dari situs tersebut.
Selain itu, sumber berita kredibel dan laman resmi dapat jadi sumber informasi mengenai Covid 19 yang dapat diandalkan. (ADR)