Nataconnexindo.com, Tangerang – Kondisi pasar yang sehat akan mempengaruhi perkembangan industri dan perekonomian. Oleh karena itu, pasar properti di tahun 2021 ini terus mendapatkan dorongan untuk menciptakan iklim pasar yang sehat.
Pemerintah, Perbankan, dan Pengembang Properti terus bekerjasama untuk meningkatkan permintaan dan suplay di pasar properti. Berbagai stimulus dikucurkan mulai dari penurunan suku bunga yang akan berdampak pada rendahnya suku bunga KPR, penghapusan PPN untuk pembelian properti di bawah Rp. 2 Milyar, pemotongan PPN hingga 50 persen untuk pembelian properti di bawah Rp5 Milyar, DP 0 persen dan berbagai stimulus lainnya.
Menanggapi berbagai sentiment positif yang tumbuh di pasar properti, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan pasar properti di Indonesia saat ini masih tumbuh berdasarkan indeks harga rumah atau House Price Index (HPI) yang dibuat oleh perseroan.
Bank Tabungan Negara (BTN) melakukan studi untuk mengukur House Price Index (HPI) dan membandingkannya dengan indeks pada tahun sebelumnya. Kenaikan indeks harga rumah menunjukan demand atau permintaan properti yang masih tinggi.
Indeks Harga Rumah Masih Tumbuh Positif
Kenaikan indeks harga rumah dapat menunjukan intenstitas permintaan properti pada sektor perumahan. HPI adalah indeks yang memaparkan perubahan harga rumah yang dibeli oleh konsumen. HPI dibuat oleh tim riset Housing Finance Center (HFC) BTN yang memberikan gambaran lebih detil mengenai tren pertumbuhan harga rumah yang lebih akurat dengan metode matched sales menggunakan data penyaluran KPR BTN di seluruh wilayah Indonesia.
Studi tersebut telah dilakukan selama 7 tahun lamanya. Setiap triwulan BTN melacak harga penjualan rumah tipe kecil 36, tipe 45, tipe 70, dan non subsidi berdasarkan harga matched atau harga yang terjadi di pasaran mulai dari Januari 2014 hingga hari ini.
Dari data tersebut diperoleh BTN diketahui bahwa HPI nasional per Maret 2021 mencapai angka 179, yang berarti selama tujuh tahun dengan variabilitas tiap tahun yang mungkin berbeda, HPI telah tumbuh dari 100 menjadi 179.
Haru mengatakan bahwa untuk melihat hanya posisi Maret 2021 secara year on year, maka ada kenaikan indeks sebesar 5,24 persen dibanding Maret tahun lalu. Angka ini menunjukkan bahwa sesungguhnya pasar properti adalah pasar yang tumbuh dan BTN kembali fokus pada sektor perumahan.
Dengan memberikan gambaran yang akurat perkembangan indeks harga rumah, para pengembang bisa menentukan pengembangan tipe perumahan yang tepat dan harga sesuai dengan harga pasar. HPI juga bisa dimanfaatkan perbankan untuk menambah informasi terkait penyaluran KPR. Sementara itu, untuk konsumen, bisa mendapatkan informasi valid mengenai harga rumah.
Pertumbuhan KPR dan KPA
Pertumbuhan indeks harga rumah juga didukung oleh pertumbuhan nasabah KPR yang terjadi di tahun 2021. Kinerja bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melaju sepanjang kuartal I/2021. Data Bank Indonesia mencatat kredit KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) sebesar Rp528,4 triliun pada Maret 2021, naik 4,2% secara year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan Februari 2021 yang sebesar 3,8% yoy.
Peningkatan kredit KPR dan KPA terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR tipe 22-70. Di antara kredit di sektor properti, kredit KPR dan KPA menjadi satu-satunya yang tumbuh melaju. Sementara itu, pertumbuhan kredit konstruksi melambat dari 6,3% yoy pada Februari 2021 menjadi 5,4% yoy pada Maret 2021. Adapun, kredit real estate terkontraksi 0,1% yoy pada Maret 2021.
Pertumbuhan KPR dan KPA terjadi karena masyarakat mulai memutuskan untuk segera menginvestasikan dananya pada berbagai produk perumahan dan apartemen. Sementara pelambatan pada kredit konstruksi terjadi karena banyak Pengembang Properti memutuskan menunda sementara beberapa proyeknya untuk menghemat arus kas selama pandemi tahun 2020 yang lalu.
Namun, banyaknya proyek yang berhasil dirampungkan pada tahun 2021 ini diprediksi akan turut mendorong pertumbuhan KPR. Pertumbuhan KPR pada kuartal I dapat berlanjut di kuartal II tahun ini. Bahkan, perseroan menargetkan pertumbuhan KPR dapat mencapai sekitar 8% yoy pada kuartal II. Apalagi saat ini Pemerintah dan Perbankan tengah intensif memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan pasar properti.
Wakti Terbaik Gencarkan Promosi
Di tengah mulai menggeliatnya permintaan properti pada sektor perumahan dan apartemen, Pengembang dituntut mampu mengambil kesempatan tersebut dengan baik. Salah satunya adalah dengan melakukan pengenalan berbagai proyek yang sedang dijual.
Dengan pengenalan produk properti kepada masyarakat, konsumen properti akan mengetahui berbagai pilihan proyek properti yang dapat dibelinya. Salah satu media promosi terbaik untuk memperkenalkan berbagai proyek properti adalah media digital.
Nata Connexindo Digital adalah anak perusahaan dari Nata Connexindo Pte Ltd. dengan kantor pusat di Singapura. Di antara banyak lainnya, Nata Connexindo telah menjadi pelopor mitra digital dan Konsultan Nomor 1 yang berfokus pada layanan Digital Marketing khusus untuk industri properti. Hal ini dibuktikan dengan portofolio Nata Connexindo Digital yang telah bekerjasama dengan lebih dari 100 Pengembang Properti terkemuka di Indonesia baik dari BUMN, BUMD, maupun Swasta.
Nata Connexindo adalah perusahaan yang berkembang pesat yang menyediakan jasa Konsultan Pemasaran Digital dan fullservice broker, yang mengelola iklan digital dan kampanye kreatif untuk mendukung pertumbuhan bisnis Properti Anda di dunia digital. Sebagai solusi layanan pemasaran digital, Nata Connexindo sangat bersemangat untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan Pengembang Properti untuk memberdayakan potensinya melalui media digital. (ADR)