Nataconnexindo.com,
Tangerang – Istilah influencer mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda.
Ramainya sosial media memang membuat beberapa orang mendadak terkenal, yang
kemudian mereka menamai diri sendiri sebagai influencer. Mereka adalah orang-orang yang memiliki jumlah pengikut
sangat banyak di media sosial. Orang-orang ini biasanya bisa membuat sebuah
tren yang kemudian diikuti para pengikutnya. Namun, sudahkah Anda mendengar
tentang KOL atau Key Opinion Leader?
Jika belum, maka Nata Connexindo
akan membahas perbedaan kedua istilah tersebut di bawah ini.
Bagi sebuah bisnis, melakukan promosi melalui seseorang
dengan nama besar memang bisa berdampak besar juga. Sebelum ramai digitalisasi, mungkin Anda sudah sering
menjumpai teknik promosi seperti ini. Misalnya saja saat seorang pejabat, atau
tokoh publik yang dianggap memiliki peran dan nama besar di tengah masyarakat,
menikmati hidangan di sebuah rumah makan, lalu dengan bermodal foto kedatangan
tokoh tersebut yang biasanya dibungkus bingkai disertai keterangan tanggal dan
nama tokoh, pemilik rumah makan akan memajang gambar tersebut. Foto tersebut
dijadikan sebagai bukti bahwa rumah makan yang ia miliki memiliki citarasa
nikmat, yang bahkan tokoh terkenal pun mau datang dan makan di tempat tersebut.
Munculnya era digital mengubah sedikit teknik tersebut.
Tidak perlu lagi foto dengan bingkai, melainkan hanya sebuah unggahan di media sosial. Anda sebagai pemilik bisnis pun bisa menggunakan
teknik promosi ini. Namun, Anda harus tahu siapa tokoh yang akan Anda
percayakan untuk promosi bisnis agar
mendapat hasil yang maksimal.
Untuk menentukan hal itu, Anda bisa memulai dengan
membedakan antara influencer dan KOL
atau Key Opinion Leader.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal paragraf, bahwa influencer adalah orang
yang memiliki jumlah followers besar
di sosial media. Mereka bisa membuat tren baru yang kemudian diikuti oleh para
pengikutnya.
Influencer
biasanya lebih efektif untuk meningkatkan penjualan. Hal ini karena jumlah followers dari para influencer yang begitu banyak, sehingga saat Anda mempercayakan
mereka untuk mempromosikan produk milik Anda, para followers akan langsung terpancing untuk melakukan proses
pembelian.
Berbeda dengan influencer, KOL atau Key Opinion Leader adalah
seseorang yang ahli dalam bidang tertentu, yang opininya dianggap valid karena
memahami bidang-bidang tertentu. Contoh dari KOL adalah Kak Seto dan Chef Juna.
Di luar dua nama itu tentu masih banyak lagi KOL dari berbagai keahlian.
KOL tidak melulu aktif di sosial media, bahkan beberapa KOL
lebih fokus pada aktivitas di dunia nyata. Namun tidak menutup kemungkinan juga
bahwa KOL aktif di salah satu sosial media, misalkan YouTube atau platform lainnya.
Jika influencer
lebih tepat untuk meningkatkan sales, maka KOL lebih efektif untuk meningkatkan
brand
awareness. Hal ini karena rekomendasi dari KOL yang merupakan seorang
ekspertis, akan dipercaya oleh target market sebagai sebuah pernyataan yang valid.
Itulah sekilas mengenai perbedaan influencer dan juga KOL atau Key
Opinion Leader. Jika Anda ingin melakukan promosi menggunakan orang-orang
yang memiliki pengaruh tersebut, maka lebih baik tentukan terlebih dahulu
tujuan utamanya, apakah untuk meningkatkan penjualan, ataukah untuk menguatkan brand. (AI)