Nataconnexindo.com,
Tangerang – Setiap strategi
pemasaran (marketing) memiliki satu tujuan utama, yaitu mendapatkan leads dan
meningkatkan sales. Leads
adalah individu atau seseorang yang terindikasi
tertarik dan berminat dengan produk atau layanan sebuah perusahaan yang
didapatkan dari kampanye pemasaran. Sementara sales adalah upaya menjual
produk tersebut kepada individu atau seseorang yang memiliki ketertarikan
terhadap produk dan layanan (lead).
Kedua konsep tersebut saling
berhubungan namun memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Sehingga dalam
sebuah perusahaan sering ditemukan dua divisi berbeda, yaitu divisi marketing
dan divisi sales. Namun terkadang banyak orang yang belum memahami perbedaan
dan fungsi kedua divisi tersebut.
Dilansir dari HubSpot, divisi sales
merujuk pada semua aktivitas penjualan barang dan jasa. Divisi sales
bertanggung jawab untuk mendekati calon konsumen, merawat kedekatan, dan pada
akhirnya menjual barang dan jasa kepada calon konsumen. Sementara divisi marketing
merujuk pada aktivitas untuk meningkatkan ketertarikan calon konsumen. Divisi marketing
bertanggung jawab menjalankan kampanye iklan dan promosi yang bertujuan meningkatkan
ketertarikan calon konsumen.
Secara umum, divisi marketing
memberikan dukungan kepada divisi sales dengan cara memproduksi leads
untuk diberikan kepada divisi marketing agar menghasilkan penjualan.
Jadi integrasi antara kedua divisi ini merupakan salah satu kunci terpenting
dalam meningkatkan performa dan jumlah penjualan sebuah bisnis.
Proses Kerja yang
Berbeda
Seperti disebutkan diatas, baik marketing
dan sales memiliki tanggung jawab yang berlainan, oleh karena itu
proses kerja kedua divisi ini berbeda satu sama lain.
Sebagai divisi pendukung penjualan, marketing
betugas untuk merumuskan strategi promosi dan iklan dengan cara
menganalisis pasar, melakukan segmentasi, membangun target iklan dan penjualan,
menjalankan kampanye marketing berdasarkan data-data tersebut.
Di lain pihak, sales akan
berhadapan langsung dengan calon konsumen yang tertarik (leads) karena
berbagai kampanye dan strategi iklan yang dijalankan oleh divisi marketing.
Seorang sales bisa saja menghubungi calon konsumen melalui sambungan
telepon atau mendatangi lokasi calon konsumen yang sudah disepakati baik oleh sales
dan calon konsumen. Sales akan langsung melayani calon konsumen.
Berdasarkan kedua proses kerja
tersebut, maka sinergi, integrasi, dan kerjasama kedua divisi tersebut
merupakan kunci keberhasilan penjualan.
Strategi Digital
Marketing
Sebagai salah satu strategi marketing,
strategi digital marketing kian mendapatkan porsi yang penting. Hal ini karena
pengguna dan aktivitas Internet tumbuh dengan sangat pesat. Pertumbuhan
pengguna internet mencapai angka 10,2% hingga 13,3% setiap tahunnya. Jumlah
pengguna Internet di Indonesia diproyeksikan akan mencapai 150 Juta pengguna
pada tahun 2023 mendatang. Angka pertumbuhan yang pesat tersebut merupakan ladang
subur untuk dirambah berbagai bisnis dalam menjalankan promosinya.
Secara demografis, Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) International merilis laporan yang bertajuk Customer
Experience in New Reality yang menjabarkan data usia pengguna Internet.
Menurut laporan tersebut 90 persen pengguna Internet berusia 16 hingga 64 tahun.
Pengguna tersebut pernah melakukan pembelian produk dan jasa secara online
minimal satu kali dalam satu tahun. Pada tahun 2020 ini di tengah masa Pandemi
angka tersebut terus meningkat melalui apa yang diistilahkan digital
relationship migration.
Migrasi digital
ini tentu memberikan tantangan tersendiri baik bagi perusahaan dan bisnis yang
telah memiliki kehadiran digital yang kuat maupun perusahaan dan bisnis
yang hendak bermigrasi ke digital. Tantangan tersebut adalah apa yang disebut
sebagai online experience. Pengguna internet yang semakin besar,
perkembangan konten promosi yang pesat, dan persaingan antar bisnis menyebabkan
calon konsumen hanya akan memilih bisnis yang memberikan online experience
yang berkesan.
Untuk itu,
strategi digital marketing yang baik adalah strategi yang meningkatkan awareness
dan ketertarikan calon konsumen melalui online experience (pengalaman
online) yang didapatkan dari kampanye digital marketing.
Follow Up Digital Leads
Setelah leads
dihasilkan dari kampanye digital marketing, maka selanjutnya leads akan
didistribusikan kepada divisi sales untuk kemudian dilakukan pendekatan
atau follow up hingga terjadi penjualan. Pada tahap ini, baik kualitas leads
dan kualitas follow up sales akan menentukan keberhasilan penjualan.
Pengetahuan akan karakteristik leads seperti active leads, inactive
leads, cool leads, warm leads, dan sebagainya harus dilengkapi dengan
pengetahuan follow up atau cara mendekati leads tersebut.
Oleh karena itu
perlu ditekankan bahwa leads yang dihasilkan dari kampanye digital
marketing akan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan leads
yang dihasilkan dari kegiatan offline. Untuk itulah, pengetahuan sales
officer terhadap karakteristik leads digital dan cara
mendekatinya akan menjadi aspek penting dalam keberhasilan ekesekusi penjualan.
Namun pada
kenyataan masalah yang timbul seringkali ada pada koordinasi antar divisi
dimana leads yang didapat tidak didistribusikan dengan baik. Hal
tersebut terjadi akibat kekurangan pengelolaan, prosedur, mekanisme, atau saluran
yang tidak mumpuni. Seringkali kualitas leads dan sales officer
yang baik terhalang oleh kendala distribusi dan pengelolaan yang lambat.
Padahal jeda follow up leads tidak boleh lebih dari 24 jam karena
semakin cepat leads difollowup semakin besar kemungkinan leads
dikonversi menjadi penjualan.
Lead Connection App
Untuk
meningkatkan kinerja dan integrasi antara divisi marketing dan sales
diperlukan sebuah aplikasi yang mampu mendistribusikan leads secara realtime.
Nata Connexindo melengkapi strateginya dengan penggunaan teknologi Lead
Connection App yang mampu mendistribusikan leads secara cepat.
Selain distribusi leads, aplikasi ini juga dilengkapi berbagai fitur
yang memungkinkan sales officer untuk melakukan intant follow up, mengelola
leads, dan melacak progress follow up leads secara efisien.
Dengan dukungan
Leads Connection App kinerja digital marketing dan sales officer
akan terintegrasi secara real time sehingga meningkatkan koordinasi dan
distribusi secara efektif. Hasil dari integrasi ini adalah proses leads
production, follow up, dan sales akan terjadi secara
berkesinambungan dalam alur yang terintegrasi dengan baik.
Nata Connexindo dan Full-Service Broker
Integrasi digital
marketing dan sales officer yang terbangun secara effektif melalui
penggunaan teknologi menghasilkan salah satu pelayanan Nata Connexindo, yaitu full
service broker. Layanan ini akan mengintegrasikan proses leads
production, distribusi leads, follow up dan penjualan melalui penggunaan
teknologi terkini dalam sebuah alur proses yang efektif. Penjualan akhir yang
diciptakan dari layanan full service broker akan dikembalikan kepada
pengembang (developer) sehingga penjualan produk-produk properti
pengembang dapat ditingkatkan secara signifikan.
Gabungan antara
leads berkualitas, distribusi real time, instant follow up, dan
pengelolaan leads secara efektif terbukti mampu meningkatkan kinerja
penjualan pengembang. Nata Connexindo telah bekerjasama dengan lebih dari 85
pengembang properti terkemuka di seluruh Nusantara sehingga pengalaman dan
kinerja tim Nata Connexindo sudah terbukti memberikan efek nyata bagi peningkatan penjualan
produk properti. (ADR).