Nataconnexindo.com, Tangerang – Mungkin beberapa dari content creator merasa bingung ketika harus terus membuat konten setiap hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan jenis-jenis konten yang dapat diciptakan di media sosial.
Konten marketing terutama yang dilakukan di media sosial mampu menjadi strategi digital marketing yang ampuh dalam menjaring leads. Pasalnya, dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini juga meningkat 10 juta, atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Dalam segi penggunaan media sosial setiap hari, Indonesia juga termasuk ke dalam pengguna media sosial paling lama. Waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk mengakses internet per hari rata-rata yaitu 8 jam 52 menit. Nama Indonesia sendiri tercatat dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan media sosial. Posisi Indonesia berada di peringkat sembilan dari 47 negara yang dianalisis.
Dari data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa media sosial menjadi salah satu platform marketing yang paling potensial untuk menjangkau konsumen. Oleh karena itu, menciptakan konten yang mampu menarik perhatian audiens adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh bisnis yang ingin terus meningkatkan penjualannya.
Untuk membantu pelaku bisnis dalam menciptakan konten berkualitas, artikel ini akan membahas 3 jenis konten pillar sebagai acuan bisnis dalam menciptakan konten. Simak selengkapnya di sini.
Apa Itu Konten Pillar?
Setiap konten memilih tema yang dibahas, hal tersebut menjadi niche atau topik yang menjadi kata kunci konten-konten tersebut atau topik-topik yang dibahas nantinya. Konten berdasarkan topik ini menjadi pilar atau fondasi dari konten yang akan dikembangkan di masa depan. Konten pilar adalah fondasi dasar dari konten kita yang mampu memberikan jawaban detail pada setiap pertanyaan yang diajukan atau dicari oleh audiens. Lebih khususnya hal ini didesain untuk memberikan value kepada audiens dan pada akhirnya berakibat pada kenaikan traffic. Jadi apa saja konten pillar di media sosial? Simak selengkapnya di sini.
Functional Contents
Seperti namanya, functional content memliki tujuan tertentu atau digunakan sebagai alat untuk menuju seuatu. Functional Content adalah sebuah konten yang memilih tujuan spesifik seperti contohnya menarik simpati, memperkenalkan brand, atau mebuat sebuah brand diperbincangkan banyak orang.
Salah satunya adalah konten yang membahas sesuatu yang viral entah itu negatif atau positif. Fungsi dari konten ini untuk menarik traffic yang tinggi dari kontroversi sebuah konten. Namun, tidak semua konten fungsional berbau kontrevrersi. Jika kontroversi mengundang traffic organik, maka konten fungsional dapat menarik traffic dari iklan berbayar. Konten ini termasuk kedalam konten promosi.
Emotional Content
Konten emosional adalah konten yang mampu meraih respon emosional audiens. Menarik respon emosional merupakan salah satu ciri untuk menciptakan konten yang relevan dengan kondisi paling mutakhir. Misalnya ada sebuah penangkapan pejabat atau masalah pada sebuah sistem, konten emosional dapat menjadi acuan untuk menciptakan konten.
Salah satu konten emosional yang dapat digunakan adalah konten yang membahas sebuah kasus viral dengan perspektif brand. Dengan melibatkan konten yang bersifat momentum dan emosional sebuah brand dapat meningkatkan engagement dan pada akhirnya peluang koversi.
Educative Content
Berbeda dengan dua konten sebelumnya, konten edukatif bersifat evergreen. Secara sederhana konten evergreen adalah konten yang akan terus relevan di masa lalu maupun depan. Biasanya konten ini adalah konten yang paling bermanfaat untuk pengguna. Konten evergreen adalah konten yang tidak akan ketinggalan zaman. Bisa dibilang jika konten evergreen merupakan kebalikan dari sebuah konten yang sedang tren atau viral atau konten berita.
Jika dilihat dari jumlah traffic, evergreen topics adalah jenis-jenis topik dengan minat dan jumlah volume pencarian yang konsisten dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa contoh dari evergreen topics, antara lain: Cara menurunkan berat badan, Cara membuat rendang, Makanan yang sehat.
Namun pada industri properti konten evergreen adalah cara investasi rumah, lokasi perumahan favorit, dan lain sebagainya. (ADR)