Nataconnexindo, Serpong – Maraknya penggunaan media sosial membuat banyak pihak mempertanyakan nasib website di masa depan. Pada dasarnya, website dapat menjadi pilihan bagi bisnis yang ingin go online.
Pada skala bisnis menengah ke besar, website diperlukan untuk memperkuat ciri khas bisnis dan membangun kredibilitas sebuah perusahaan. Mengelola website memerlukan keterampilan khusus. Hal ini yang menjadi pembeda dengan media sosial dan marketplace.
Sebelum adanya aplikasi dan marketplace, website merupakan penanda kehadiran seseorang atau sebuah perusahaan secara online. Pada tahun 90an, tercipta world wide web (WWW), untuk pertama kali. Hal itu juga menjadi pembuka akses internet ke masyarakat luas. Jika media sosial mengenal tren yang terus berubah, website cenderung lebih stabil, begitu juga hingga 2020 nanti.
Selain menjadi platform go online yang stabil, website juga menjadi platform bagi bisnis yang ingin eksis di mesin pencari seperti Google. Bagi bisnis lebih baik mengembangkan website daripada aplikasi. Website lebih ringan, dan secara harga jauh lebih murah dibandingkan aplikasi.
Memiliki website juga sama dengan melakukan investasi untuk mengenalkan bisnis ke pasar yang lebih luas. Website dapat menjangkau lebih banyak pengguna dibandingkan aplikasi. Selain itu, dari sisi desain, website tidak memerlukan modifikasi tertentu untuk tampilan di jenis device berbeda (android/iOS).
Hal lain yang membuat website dapat dipertimbangkan sebagai investasi digital adalah kecenderungan orang untuk mulai “meninggalkan” aplikasi. Data di Amerika yang dihimpun oleh Techcrunch menyebutkan 51 persen orang Amerika tidak mengunduh aplikasi apapun dalam sebulan.
Data ini menunjukkan masa depan website yang cerah sebagai aset digital bagi bisnis. Memiliki website sama seperti mengamankan kehadiran online di mesin pencari, yang setiap harinya dikunjungi ratusan juta orang.
Di Indonesia, dorongan pemerintah agar UKM go online juga turut mempengaruhi terbentuknya ekosistem ekonomi digital secara menyeluruh. Terlebih dengan target 8 juta UMKM go online pada 2020 oleh Kominfo. Media sosial, marketplace, dan website merupakan platform go online yang saling melengkapi kehadiran online bagi bisnis. (EC)