Google Search Console - Mengelola website tidak hanya sekedar menulis artikel secara rutin saja. Ada banyak hal lain yang perlu dioptimasi agar website jauh dari masalah dan konten bisa masuk halaman satu Google.
Nah, layanan dari Google yang bersifat gratis seperti Google Search Console wajib dimanfaatkan. Pasalnya, aplikasi persembahan Google ini punya segudang manfaat untuk membantu optimasi website.
Melalui Google Search Console kita bisa meminta Google untuk mengindeks halaman artikel terbaru. Hal itu sudah kita bahas di artikel tips meminta pengindeksan kemarin.
Keunggulan lainnya juga masih banyak. Selain meminta pengindeksan, Anda juga bisa unggah sitemap atau peta situs, sehingga Google mudah mengetahui tema konten website yang Anda usung. Anda bisa belajar teknik uggah sitemap melalui link berikut.
Kali ini kita akan belajar menggunakan fitur Google Search Console lainnya yaitu performa.
Apa Itu Fitur Performa Google Search Console?
Fitur performa Google Search Console merupakan fitur untuk evaluasi kunjungan website yang kita optimasi.
Mudahnya, segala aktifitas pengunjung website bisa dilihat dari fitur Google Search Console ini. Rentang waktu data aktivitas pengunjung di update setiap saat. Jadi kebaruannya sangat cepat.
Bahkan Anda bisa melihat histori data pengunjung minimal 7 harian atau mingguan, hingga rentang waktu 16 bulan terakhir. Namun, data di atas 16 bulan tidak bisa dilihat.
Oleh karena itu sebaiknya sebelum 16 bulan selalu cek aktifitas kunjungan website. Di Google Search Console, ada beberapa menu yang berada di fitur performa.
Pertama, Menu Total Klik
Menu total klik merupakan jumlah klik tautan dari Google ke situs Anda. Jadi, ketika ada orang yang memasukkan kata kunci di Google lantas menemukan artikel Anda, maka pengunjung tersebut masuk dan membaca konten Anda.
Semakin banyak klik merupakan sinyal bahwa konten Anda berkualitas dan dibutuhkan oleh pengguna. Anda bisa melihat total jumlah klik tautan website Anda di Google Search Console hingga rentang waktu 160 bulan. Jadi, sangat pas buat bahan evaluasi konten mana yang berkualitas mendatangkan pengunjung.
Kedua, Menu Tayangan
Klik berbeda dengan tayangan. Jika klik adalah tindakan penggunaan mengklik tautan Anda lalu masuk ke website dan membaca konten, maka tayangan adalah saat pengguna melihat link situs atau judul artikel Anda di mesin pencari.
Namun tautan tersebut tidak diklik. Cuma dilihat atau di scroll saja. Alhasil, tidak membaca konten Anda. Kegunaan menu tayangan adalah untuk melihat potensi kunjungan saja.
Ketiga, Menu Posisi Rata-Rata
Selain menu klik dan tayangan, ada pula menu posisi rata-rata atau relatif halaman artikel website. Jadi, Google Search Console membantu Anda menemukan kueri yang sering dicari dan diklik oleh pengguna.
Jika di dalam website Anda bertema jualan rumah online kemudian ada artikel jual rumah murah, maka Google akan menampilkan posisi rata-rata artikel jual rumah murah di halaman pencarian.
Jika posisi kata kunci tersebut di Google Search Console bernilai 1, maka kata kunci jual rumah murah posisinya di mesin pencari berada di halaman pertama dan urutannya teratas.
Keempat, Rasio Klik-Tayang
Rasio antara klik dibagi dengan tayangan dikali 100%. Semakin tinggi rasio nilainya mendekati 100% maka dapat ditafsirkan bahwa seluruh tayangan website Anda di Google diklik oleh pengguna.
Sementara jika hasilnya 50%, berarti dari seluruh tayangan hanya setengahnya yang diklik. Semakin kecil atau mendekati angka 1 persen nilai rasionya, maka semakin tidak efisien dan tidak menarik konten websitenya.
Itulah penjelasan tentang menu Google Search Console. Anda bisa menghubungi tim Nata Connexindo untuk proses optimasi artikel dan konten media sosial bisnis. (AS)