Nataconnexindo.com, Tangerang – Apakah Anda pernah mencari tahu sebuah brand setelah mendengar promosi yang dilakukan influencer di channel Youtube favorit Anda? Atau Anda pernah mencari tau sebuah produk setelah tak sengaja menonton iklan produk tersebut di media sosial? Ya, jika pernah apa yang dilakukan oleh brand dan produk tersebut adalah inbound marketing.
Inbound marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang ikut tumbuh bersama tumbuhnya teknologi digital seperti media sosial, mesin pencari, Blog, dan berbagai platform lainnya. Pemasaran ini tumbuh pesat sejak satu dekade lalu terlebih setelah dikembangkannya programmatic ads yang mampu menyaring target potensial melalui digital behavior penggunanya.
Secara sederhana, Inbound marketing adalah pendekatan yang fokus untuk menarik konsumen melalui konten dan interaksi yang relevan dan solutif (tidak interuptif). Secara sederhana pula inbound marketing adalah pemasaran yang menempatkan customer pada sisi sentral strateginya.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai apa itu strategi inbound marketing dan bagaimana Anda dapat mulai menggunakan strategi tersebut.
Mengenal Strategi Inbound Marketing
Inbound Marketing adalah sebuah cara baru dalam dunia pemasaran yang menggunakan kecanggihan teknologi. Seperti disebutkan di atas, inbound marketing merupakan pendekatan pemasaran yang fokus menarik perhatian konsumen melalui berbagai konten dan interaksi yang relevan baik secara target pasar maupun masalah yang dihadapi. Dengan inbound marketing, konsumen menemukan Anda melalui berbagai saluran yang mereka gunakan sehari-hari, seperti search engine dan media sosial.
Untuk mewujudkan pengertian itu, kegiatan inbound marketing fokus pada menyediakan konten berkualitas dengan nilai guna yang jelas buat konsumen yang disasar. Konten pada praktik inbound marketing beranjak dari persoalan atau masalah yang dihadapi konsumen terkait kategori produk atau layanan yang ditawarkan. Dan karena umumnya banyak orang kini mencari solusi lewat search engine atau media sosial, model inbound marketing jadi makin pas dan kian populer dioptimalkan para pemasar era modern.
Perbedaan Inbound Marketing dengan Outbond Marketing
Salah satu ciri utama dari strategi inbound marketing adalah sifatnya yang tidak interuptif, tertarget dan berfokus pada customer. Contohnya adalah ketika Anda memiliki masalah mengenai service laptop, maka Anda akan mencari solusi melalui mesin pencari. Nah, ketika Anda mengetikan kata kunci masalah Anda pada mesin pencari, maka akan muncul beragam konten dan iklan yang relevan dengan masalah Anda.
Bandingkan dengan outbound marketing yang sifatnya interuptif. Misalnya, iklan pada TV dan Billboard yang ditayangkan kepada siapa saja yang bahkan tidak memiliki ketertarikan dengan produk dan jasa yang ditawarkan. Dalam Inbond marketing, terdapat target market yang disesuaikan dengan tujuan dan solusi yang ditawarkan oleh brand Anda.
Misalnya, Anda menjual properti maka Anda dapat menargetkan iklan pada audiens berdasarkan demografi, rentang usia, jumlah penghasilan, bahkan lokasi di mana mereka tinggal. Jika Anda hanya memanfaatkan TV saja, penargetan tersebut tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, sifat utama dari Inbound marketing adalah customer sentris.
Alur Strategi Inbound Marketing
Sama seperti strategi pemasaran lainnya, inbound marketing memiliki alur strateginya tersendiri. Apa saja alur strategi inbound marketing yang harus dilakukan agar dapat menjalankan jenis strategi ini? Simak selengkapnya di sini.
Konten (Video, Artikel, Email, Image, dll)
Inbound marketing dimulai dengan produksi konten yang disesuaikan berdasarkan target audiens. Berbagai konten yang disebarkan memiliki tujuan yang disesuaikan dengan demografi dan jenis audiens yang paling relevan. Misalnya, konten video diproduksi dengan warna, font, dan tone yang sesuai dengan target audiens yang dituju. Begitu juga dengan jenis konten lainnya seperti Instagram Post, Artikel, Newsletter, Email, dan lain sebagainya.
Pada tahap ini, pastikan Anda benar-benar memahami siapa konsumen yang Anda sasar; rentang usia, segmentasi sosial dan ekonomi, profesi, agama, minat, konsumsi media, dsb. Tak kalah penting juga mengamati aktivitas pemasaran kompetitor Anda. Saluran apa yang ia gunakan, apa topik dalam ceritanya, hingga bagaimana model distribusinya. Hasilnya bisa membantu Anda menentukan jenis dan format konten yang tepat buat produk atau layanan yang ditawarkan, juga topik, serta kata kunci yang biasa dipakai konsumen yang disasar untuk mencari informasi melalui search engine atau media sosial.
Attention
Setelah Anda membuat berbagai jenis konten dan platform yang disesuaikan dengan audiens, maka konten tersebut akan berfungsi menarik perhatian konsumen yang paling relevan dengan produk dan jasa yang Anda tawarkan. Pada tahap ini, konten menjadi kunci untuk memikat perhatian calon konsumen ke arah produk dan jasa yang Anda tawarkan. Banyak cara untuk meningkatkan perhatian calon konsumen tersebut misal melalui referral, iklan berbayar, organic post dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jangan lupakan elemen call to action (CTA) agar konsumen mau bertindak sesuai dengan tujuan pemasaran Anda. Berbagai CTA dapat digunakan seperti berlangganan newsletter untuk mendapatkan kabar atau informasi terbaru, atau konten khusus gratis yang hanya bisa didapatkan jika konsumen mendaftarkan email-nya. Hal ini untuk Anda bisa menjaring data konsumen yang disasar.
Engagement
Pada tahap ini, baik Anda dan konsumen mulai melakukan interaksi satu sama lainnya. Pada tahap ini, Anda sudah memiliki apa yang disebut lead sebagai calon konsumen potensial. Lead adalah mereka yang memiliki potensi besar untuk bisa diproses menjadi pelanggan. Umumnya, mereka akan diminta untuk bisa meninggalkan kontak tertentu agar bisa dihubungi secara leluasa. Dengan bekal kontak itulah perusahaan bisa mengirimkan informasi terkait promo ataupun perilisan suatu produk baru.
Bagaimana agar mereka mau meninggalkan kontak dan melakukan interaksi dengan perusahaan dan brand Anda? Tentu melalui konten yang relevan dengan permasalahan yang mereka hadapi. Dari tahap inilah, Anda akan mendapatkan lead sebagai modal besar untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. (ADR)