Nataconnexindo.com, Tangerang – Leads adalah bagian yang sangat penting bagi keberlangsungan sebuah bisnis. Bagaimana tidak, leads akan berubah menjadi prospek sebagai calon pengguna potensial produk atau jasa sebuah bisnis. Leads yang menjadi prospek nantinya akan menjadi pelanggan sebuah bisnis.
Mengapa leads dan prospek dibedakan? Sebagian bisnis seringkali mempersamakan kedua istilah tersebut meskipun kenyataannya lebih bermanfaat untuk membedakan istilah leads dengan istilah prospek. Leads biasanya berbentuk sekumpulan data orang yang didapatkan dari sebuah kampanye marketing, sementara prospek adalah leads yang melanjutkan buying journey mereka ke tahap selanjutnya, misalnya mulai bernegosiasi.
Oleh karena itu, tidak setiap leads yang berhasil didapatkan dari kampanye marketing dapat dikategorikan sebagai prospek. Sehingga, setiap leads wajib di-follow up agar dapat segera dirubah menjadi prospek.
Namun, sebelum followup leads terjadi, seorang sales atau agent harus memahami jenis-jenis leads yang didapatkan dari kampanye marketing. Hal ini agar Tindakan follow up dapat disesuaikan dengan karakter leads tersebut dan strategi follow up dapat berjalan lebih efektif dalam menghasilkan prospek.
Apa saja jenis-jenis leads yang perlu diketahui oleh seorang sales atau agen penjual? Simak selengkapnya di sini.
Marketing Qualified Leads (MQL)
Leads pertama yang dihasilkan dari kampanye marketing leads generation adalah Marketing Qualified Leads (MQL). Jenis leads ini adalah mereka yang telah telah berinteraksi dengan materi promosi yang dijalankan oleh bisnis. Misalnya, jika Anda menjalankan kampanye marketing leads generartion dengan menyebarkan formulir voucher diskon, maka orang yang sudah mengisi formulir voucher diskon tersebut adalah MQL.
Salah satu karakter utama dari MQL adalah walaupun leads ini sudah familiar dengan produk atau layanan Anda, MQL belum siap melakukan pembelian produk atau layanan. Karenanya, MQL justru jadi lead paling potensial untuk diprospek menjadi konsumen. Langkah yang harus diterapkan untuk mendekati leads ini adalah dengan memberikan followup dan informasi tentang unique selling point, keuntungan, manfaat, dan keunggulan produk Anda dibandingkan dengan produk sejenis.
Sales Qualified Leads (SQL)
Jenis leads yang kedua adalah Sales Qualified Leads (SQL). Berbeda dengan MQL, SQL merupakan leads yang sudah tertarik dan siap melakukan transaksi dengan bisnis Anda. Ini artinya, SQL telah memahami dengan baik keunggulan produk yang Anda tawarkan. Untuk mengenali jenis leads, Anda dapat memperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan yang biasanya lebih mengarah pada info detail tentang produk-produk yang Anda tawarkan.
Sama seperti pada jenis leads MQL, kemampuan Anda dalam memberikan edukasi dan informasi tentang produk memegang peran yang sangat penting dalam menghasilkan closing atau transaksi. Jenis leads ini juga biasanya dikategorikan sebagai prospek, oleh karena itu selain informasi mengenai produk, Anda dapat menjelaskan berbagai promo dan kemudahan transaksi kepada jenis leads SQL.
Product Qualified Leads (PQL)
Berbeda dengan kedua jenis leads di atas, Product Qualified Leads (PQL) memerlukan jenis kampanye marketing leads generation yang cukup berbeda. Biasanya PQL dihasilkan dari trial produk yang nantinya harus disubscribe oleh pengguna jika ingin melanjutkan layanan. Product Qualified Lead (PQL) adalah orang-orang yang telah menjajal program “coba gratis” atau versi basic dari sebuah produk. Mereka kemudian tertarik untuk berlangganan produk atau melakukan upgrade produk ke versi premium.
Oleh karena itu, untuk mendekati PQL diperlukan pendampingan penggunaan produk yang baik dan membantu. Artinya, selama PQL menggunakan produk maka sales atau agen penjual wajib mendampingi dan menjelaskan berbagai fitur yang ada pada produk tersebut. Kemampuan pendampingan selama penggunaan produk trial merupakan masa yang sangat krusial untuk mempengaruhi keputusan beli PQL.
Service Qualified Leads (SQL)
Sama seperti Product Qualified Leads (PQL), Service Qualified Leads (SQL) dihasilkan dari kampanye marketing leds generation yang mengandalkan uji trial. Namun berbeda dengan PQL, yang diujicoba dalam SQL adalah service atau pelayanan. Sehingga SQL dapat dijelaskan sebagai leads yang menggunakan uji coba layanan sebelum mereka memustukan untuk upgrade layanan ke versi selanjutnya.
Sama seperti SQL, kemampuan pendampingan saat uji coba dilakukan akan menentukan keputusan transaksi selanjutnya. Artinya, selama SQL menggunakan jasa layanan maka sales atau agen penjual wajib mendampingi dan menjelaskan berbagai fitur yang ada pada layanan tersebut. Kemampuan pendampingan selama penggunaan layanan trial merupakan masa yang sangat krusial untuk mempengaruhi keputusan beli SQL.
Jadi ketika Anda menghadapi masing-masing jenis leads tersebut, Anda sudah memiliki gambaran bagaimana strategi followup yang akan diterapkan untuk mendorong leads melakukan transaksi pembelian produk dan jasa. (ADR)