Properti Indonesia – Dalam pemasaran produk selain Anda harus memahami keunggulan produk, Anda juga dituntut harus memahami calon konsumen produk tersebut. Apalagi jika Anda adalah seorang pemasar properti.
Kemampuan memahami konsumen akan sangat bermanfaat disaat Anda akan melakukan pendekatan terhadap konsumen tersebut. Melalui pendekatan yang tepat maka kemungkinan closing akan semakin besar. Digital marketing semakin efektif.
Untuk memahami konsumen properti dapat dimulai dari memahami jenis konsumen. Dalam dunia properti dikenal beberapa jenis konsumen yang memiliki ciri khasnya masing-masing.
Ahli pemasaran digital properti akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis konsumen properti tersebut. Simak selengkapnya di sini.
Mengenal Lebih Dekat Jenis-jenis Konsumen Properti Indonesia
Konsumen First Time Buyer
Seperti namanya, jenis konsumen ini adalah mereka yang baru membeli properti dan belum memiliki banyak pengalaman serta pengetahuan dalam memilih produk properti.
Menurut survey yang dilakukan oleh IPSOS, jenis konsumen first time buyer biasanya membutuhkan waktu hingga 9 bulan setelah mengenal produk untuk benar-benar memutuskan pembelian.
Karakteristik utama dari jenis calon konsumen ini adalah tingkat antusias yang tinggi serta sangat sensitif terhadap informasi baru.
Oleh karena itu, saat menghadapi klien first time buyer Anda perlu tahu kebanyakan mereka mencari rumah nyaman dengan dua kamar tidur.
Selain itu mereka juga akan mencari area rumah yang mempunyai taman dan akses terdekat dengan fasilitas umum. Maka coba tawarkan cluster.
Biasanya mereka juga akan banyak bertanya mulai dari hal kecil, maka Anda harus tetap sopan dan antusias dalam menjelaskannya.
Informasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan rumah tersebut seperti keunggulan bahan bangunan hingga kondisi sekitar.
Jenis Konsumen Ugrader
Berbeda dengan konsumen first time buyer, jenis konsumen upgrader biasanya adalah pembeli properti kedua yang memiliki pengalaman pembelian properti pertamanya.
Kelompok pembeli properti ini cenderung akan lebih singkat dalam memanfaatkan waktu dan menentukan keputusan pembelian. Survei IPSOS menemukan bahwa konsumen upgrader rata-rata memutuskan pembelian pada bulan ke 8 dan 9.
Jenis konsumen upgrader biasanya adalah konsumen yang telah berpengalaman memiliki properti.
Biasanya konsumen upgrader sudah berkeluarga, sehingga mereka mencari fitur rumah yang aman untuk ditempati.
Mereka membeli properti baru yang lebih besar dan meninggalkan properti lama yang lebih sempit. Pada dasarnya mereka mencari rumah untuk kebutuhan keluarga.
Biasanya mereka membeli rumah yang lebih besar, karena anak-anak sudah tumbuh dewasa dan memerlukan ruang yang lebih luas.
Anda bisa mulai dengan menawarkan rumah dengan 3-4 kamar tidur lengkap dengan fasilitas penunjang seperti kamar mandi yang lengkap dengan bathtub, kolam renang, atau area taman yang lebih luas.
Mereka juga termasuk golongan yang teliti terkait bahan bangunan, perabotan rumah dan lain-lain, mengingat telah berpengalaman mempunyai rumah. Nah, Anda sebagai agen properti perlu memberikan referensi rumah yang tepat.
Jenis Konsumen Down Buyer
Tidak setiap orang membeli properti untuk meningkatkan kapasitas atau meng-upgrade propertinya. Ada beberapa orang yang malah melakukan hal sebaliknya.
Mungkin jenis konsumen ini akan sedikit jarang ditemukan, tetapi jenis konsumen ini memang ada di industri properti.
Move down buyer adalah konsumen yang pindah ke rumah yang lebih kecil dan meninggalkan rumah lama yang lebih besar. Jadi ini semacam kebalikan dari upgrader.
Motif mereka pindah ke area yang lebih kecil biasanya ingin mencari ketenangan dan hidup sederhana menjelang tua.
Orang tua yang hanya tinggal berdua, dimana anak-anak mereka sudah berkeluarga, adalah segmen yang mungkin akan Anda temui.
Karakter utama dari tipe konsumen ini adalah biasanya mereka merupakan pembeli berpengalaman yang juga merupakan jenis investor yang cukup handal.
Oleh karena itu, sama seperti upgraders, para move down buyers adalah klien berpengalaman dalam membeli dan memiliki properti.
Jadi, berbagai informasi valid sangat penting untuk meyakinkan jenis konsumen ini. Berikan referensi rumah dengan 2 kamar tidur di lingkungan asri, karena ini bisa jadi adalah yang mereka cari.
Jenis Konsumen Investor
Nah jenis konsumen berikutnya adalah jenis konsumen investor. Properti menjadi salah satu aset investasi yang banyak diminati masyarakat sehingga jenis konsumen ini menjadi salah satu jenis konsumen yang paling sering ditemukan.
Konsumen investor adalah jenis konsumen yang membeli sebuah bangunan atau properti bukan untuk digunakan, tetapi untuk mendapatkan keuntungan seperti disewakan atau dijual kembali. Mereka adalah tipe pebisnis yang memutar uang di sektor properti.
Konsumen investor adalah golongan yang paling mengerti dan biasanya kritis dengan sektor properti.
Mereka akan banyak mencari informasi sedetail dan seakurat mungkin, karena merupakan bagian dari pekerjaan mereka sebagai investor properti.
Maka dari itu, cara berkomunikasi paling tepat dengan mereka adalah negosiasi. Hal ini karena mereka mencari rumah bukan untuk ditinggali, tetapi untuk dijadikan sebagai sumber income. Mereka akan nego harga terbaik yang bisa mereka dapatkan.
Jenis Konsumen Millennial Buyers
Hampir sama dengan tipe konsumen pertama di atas, biasanya Millennial Buyers adalah mereka yang baru pertama kali membeli properti.
Yang membedakan millennial buyers dengan first time buyer adalah tingkatan usia dan kematangan mentalnya. Millennial buyers biasanya lebih impulsif dan antusias.
Millennial buyers merupakan para konsumen properti yang lahir pada 1980 hingga 1995. Pada umumnya mereka ada pada usia produktif dan sedang bersemangat untuk memiliki rumah.
Mereka mendambakan simplicity atau kesederhanaan tetapi praktis. Hunian minimalis biasanya menjadi jenis rumah yang mereka incar.
Anda bisa memberikan banyak referensi rumah minimalis dalam bentuk klaster atau apartemen.
Mereka termasuk generasi yang aktif, kritis dan suka dengan hal-hal detail. Saking kritisnya bisa saja Anda akan mendapatkan pertanyaan di luar ekspektasi.
Hal yang bisa Anda lakukan saat menghadapi millennial buyer adalah coba bergaya dengan busana yang lebih segar dan muda. Walaupun mereka generasi yang dianggap santai, tetapi masih tetap memperhatikan tata krama dan sopan santun.
Nah, dengan memahami jenis-jenis konsumen properti Indonesia di atas, Anda akan lebih mudah menentukan strategi marketing dan follow up yang akan digunakan. (ADR)