Nataconnexindo.com, Tangerang – Di era digital seperti sekarang ini, kegiatan mencari informasi pada berbagai laman website menjadi kegiatan hari-hari masyarakat pengguna Internet. Namun ketika Anda membuka laman portal berita, biasanya Anda akan disambut banner yang memuat iklan berbagai jenis produk.
Namun tidak jarang juga sebagai pengguna baner-baner tersebut mengganggu kenyamanan kegiatan membaca Anda. Oleh karena itu, banyak pengguna Internet yang memasang adblocker untuk menghindari iklan-iklan tersebut saat membaca informasi di salah portal berita.
Untuk membuat iklan terlihat lebih natural dan alami sehingga tidak mengganggu kenyamanan kegiatan membaca, maka native advertising mulai digunakan secara luas. Dikutip dari Share Through, native advertising adalah bentuk media berbayar, di mana iklan yang ditampilkan mengikuti format sesuai platform atau layout media placement, mulai dari jenis font iklan hingga bentuk gambar atau video.
Native advertising muncul sebagai solusi bagi marketer dan publisher yang ingin menjangkau audiens mereka. Potensi penggunaan native advertising sangat bagus, karena Anda mungkin tidak akan menyadarinya bahwa Anda telah melihat beberapa iklan native di suatu platform. Saat ini, iklan native ada di mana-mana, dan semakin sulit untuk dikenali.
Dalam digital marketing native advertising cukup populer digunakan. Bentuk iklan ini sering kali dimanfaatkan oleh marketer untuk mendapatkan jangkauan pelanggan yang luas. Mengapa demikian? Sebab, iklan ini mempunyai experience atau pengalaman yang bagus bagi pengguna internet.
Saking efektifnya native advertising bahkan bagi orang yang melihat jenis iklan ini rasanya seperti bukan melihat iklan pada umumnya, melainkan terlihat seperti konten. Beberapa contoh native advertising yang biasa Anda temui adalah konten yang dilabeli “Ads” atau “Sponsored” saat melakukan pencarian di halaman Google. Selain itu, contoh native ads lainnya bisa kamu temukan di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lain-lain. Saat kamu menemukan konten yang dilabeli “promoted content”, hal itu disebut sebagai native ads.
Oleh karena itu, artikel ini akan mengenalkan kepada Anda berbagai jenis native advertising yang sebnarnya mungkin telah banyak Anda temukan ketika berselancar di Internet.
Unit in Feed
Jenis iklan ini banyak sekali tersebar di berbagai platform digital mulai dari halaman website higga beranda media sosial seperti pada Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya. Jika Anda melihat content dengan sponsor muncul di feed media sosial atau di homepage atau landing page suatu situs, itu adalah contoh unit in-feed. Penempatan iklan berbayar ini langsung sejalan dengan konten. Unit in-feed setiap situs pun bisa berbeda, tergantung dari user experience (UX) masing-masing situs.
Paid Search Unit
Iklan berbayar jenis ini bisa Anda temukan pada mesin pencari seperti Google. Kerika Anda mengetikan sebuah kata kunci, maka berbagai link hasil pencarian akan ditampilkan kepada Anda beserta link yang berlabel Ads atau Sponsored. Iklan jenis ini pun sudah populer pada search engine. Secara teknis, paid search units muncul dalam penelusuran berbayar. Hasilnya seolah-olah organik, meski nyatanya adalah iklan berbayar.
Promoted Listing
Jenis iklan berikut ini akan sering Anda temukan pada berbagai platform e-commerce. Jika Anda memiliki kebiasaan belanja online, maka Anda akan melihat daftar promosi (promoted listings) secara rutin. Sebagai contoh, ketika mencari buku baru tentang marketing, beberapa daftar sponsor muncul di Amazon.com. Meski situs produk tersebut membayar untuk penempatan iklan-iklan semacam itu, mereka dibuat agar terlihat seperti konten organik.
Diplay Ads with Native Element
Jenis iklan yang satu ini juga merupakan jenis iklan yang paling sering Anda temukan di portal-portal berita langganan Anda. Jenis native ads ini terlihat seperti iklan lainnya yang mungkin Anda lihat secara online. Anda bahkan dapat menjumpainya pada banner sebuah website. Namun, yang membuat jenis iklan ini terlihat organik adalah tampilannya yang relevan secara kontekstual dengan situs tempatnya muncul, dan konten yang ada di sebelahnya.
Custom Ads
Jenis native ads ini adalah jenis yang paling kontekstual dengan platform dimana iklan tersebut dimunculkan. Jenis iklan ini juga menjanjikan banyak peluang untuk dilihat banyak pengguna Internet. Contohnya adalah filter pada Instagram. Filter ini bentuk media berbayar yang telah menyesuaikan UX aplikasi Instagram. (ADR).