Nataconnexindo.com, Tangerang – Halo, writers! Dalam menulis artikel dengan
prinsip SEO pada sebuah website,
tentunya Anda akan memaksimalkan jumlah kata kunci atau keywords dengan
tujuan agar website Anda mudah
ditemukan oleh search engine dalam pencarian yang dilakukan user.
Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan oleh penulis
artikel SEO pada sebuah website adalah
melakukan keyword stuffing. Hal ini justru bisa mengakibatkan website Anda memiliki ranking yang kurang bagus. Lalu
sebenarnya apa itu keyword stuffing? Bagaimana bisa berdampak
pada website? Nataconnexindo.com
telah merangkum segala yang Anda ingin ketahui seputar keyword stuffing.
Simak ulasan selengkapnya di sini.
Keyword Stuffing
Pada dasarnya keyword stuffing adalah memasukkan atau
menaruh kata kunci secara berlebihan pada sebuah artikel dengan tujuan untuk
meningkatkan ranking website dalam
pencarian user di search engine. Namun,
hal ini justru menimbulkan efek yang tidak bagus untuk SEO website dalam mesin pencarian. Mengapa?
Contoh permasalahan keyword stuffing yang sering
dilakukan oleh penulis artikel SEO adalah mengulang-ulang kata kunci yang sama
secara terus-menerus. Padahal kuantitas kata kunci dalam sebuah artikel hanya
dianjurkan sekitar 0.5 hingga 3% secara keseluruhan. Selain itu, contoh lainnya
adalah menaruh keyword tersebut di meta tag atau detail yang ada di dalam
CMS ketika menulis artikel. Ini mungkin tidak terlihat oleh pembaca, tapi mesin
pencari akan tetap mendeteksi kata-kata kunci yang berlebihan tersebut.
Dampak Keyword Stuffing untuk Website
Google sebagai mesin pencari utama akan mendeteksi jumlah
kata kunci yang berlebihan itu sebagai spam. Website yang sudah terdeteksi sebagai spam tidak akan muncul
di hasil pencarian teratas karena dianggap tidak menjawab kebutuhan pencarian.
Hal ini tentu akan membuat website Anda
memiliki ranking yang rendah dan akan memiliki kemungkinan yang kecil untuk
mencapai hasil SEO yang maksimal.
Oleh karena itu, harus diperhatikan kuantitas kata kunci
yang dianjurkan dalam sebuah artikel. Selain itu, Anda juga harus memahami konten
yang ditulis. Konten dengan kualitas yang bagus juga pasti akan memiliki pengunjung
yang banyak karena sesuai dengan apa yang user
butuhkan.
Bagaimana Cara Menghindari Keyword Stuffing?
Sekarang saatnya Anda mengetahui bagaimana Anda bisa
menghindari keyword stuffing dalam menulis artikel SEO untuk sebuah website.
Pertama, adalah mengutamakan kata kunci utama.
Sebelum mulai menulis artikel, cobalah lakukan riset tentang kata kunci yang
paling relevan dengan konten yang akan diangkat dalam tulisan Anda. Hasil dari
riset akan menunjukkan volume kata
kunci dan intensitas serta kesulitannya. Tools SEO di dalam website juga akan membantu Anda
melakukan poin pertama ini.
Kedua, pastikan tidak memasukkan kata kunci secara
berlebihan, dengan memasukkan kuantitas atau density kata kunci yang
sesuai. Plugin Yoast SEO adalah alat yang umum digunakan untuk membantu anda
melihat keyword density sekaligus alur membaca dari paragraf Anda.
Plugin Yoast SEO juga bisa digunakan
untuk melihat apakah paragraf dari artikel yang Anda tulis memiliki readability
(mudah dibaca) atau tidak.
Ketiga, adalah dengan menggunakan kemampuan berbahasa
Anda dalam menulis. Anda pasti pernah membuat kalimat parafrase dalam menulis.
Kemampuan semantik atau menulis dengan makna yang sama akan membantu Anda untuk
tetap memiliki konten yang selaras dengan keyword
yang Anda coba tonjolkan untuk memaksimalkan SEO. Hal ini juga disebut sebagai
LSI atau Latent Semantic Indexing. Makna dan konten yang Anda parafrase
ini akan tetap dideteksi oleh google dan berpotensi memperbesar peluang website Anda untuk terdeteksi di mesin
pencarian.
Itu dia langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk
menghindari keyword stuffing dalam menulis artikel SEO. Jangan sampai
tujuan Anda untuk meningkatkan ranking SEO
website Anda justru berdampak
sebaliknya karena penggunaan keyword
stuffing. (GYS)