Nataconnexindo.com, Tangerang – Sepanjang tahun 2020, kontak interpersonal secara langsung dibatasi oleh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan
Karatina Wilayah di beberapa Negara. Keterbatasan tersebut menyebabkan
kemunculan tren baru dalam komunikasi, bisnis, pendidikan, hingga transaksi.
Berakhirnya
periode Pembatasan Sosial dan Karantina Wilayah ternyata tidak serta merta mengembalikan
kebiasaan masyarakat seperti semula. Pergeseran yang tampaknya akan bersifat
permanen ini menyebabkan disrupsi pada bagaimana pengalaman konsumen dalam
memperoleh, mendapatkan, dan membeli produk kebutuhan. Peningkatan aktivitas,
transaksi, dan jual beli secara digital ini memang diprediksi akan menjadi
sangat populer pada dekade yang akan datang. Namun, kondisi yang terjadi akibat
pandemi COVID-19 ternyata mempercepat pergeseran tersebut.
Klynveld Peat
Marwick Goerdeler (KPMG) International laporan yang bertajuk Customer Experience
in New Reality. Menurut laporan tersebut 90 persen pengguna internet
berusia 16 hingga 64 tahun pernah
melakukan pembelian produk dan jasa secara online pada tahun 2019 lalu. Pada
tahun 2020 di tengah masa pandemi, angka tersebut terus meningkat melalui apa
yang diistilahkan digital relationship migration.
baca juga: Pentingnya Riset dalam Strategi Digital Marketing
Migrasi digital
ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi perusahaan dan bisnis yang telah
memiliki kehadiran digital yang
kuat, begitu juga dengan perusahaan dan bisnis yang hendak bermigrasi ke
digital. Tantangan tersebut adalah apa yang disebut sebagai online
experience.
Online
Experience adalah pengalaman online dalam menemukan informasi, produk,
barang, dan jasa secara digital. Menurut laporan tersebut, online experience
kini mulai menjadi realitas baru bagi banyak konsumen di seluruh dunia, tak
lepas dengan di Indonesia.
Migrasi Digital
Migrasi digital
adalah pergeseran interaksi seorang konsumen dari interaksi personal ke
interaksi online. Hal ini dicerminkan oline peningkatan jumlah transaksi online
sepanjang 2020 yang meningkat hingga Rp. 20,7 Trilliun atau 18,1%. Secara
global peningkatan transaksi online dapat dilihat dari naiknya jumlah
transaksi Quartal I 2020 pada platform terbesar e commerce Amazon yang
mencapai 22%. Peningkatan signifikan juga terjadi pada platform media sosial
Facebook dan Instagram dengan catatan aktivitas komunikasi bisnis sebesar 50%.
Berbagai peningkatan juga terjadi platform Google dengan peningkatan jumlah
akses hingga 647% selama pemberlakuan pembatasan sosial.
Seluruh
aktivitas online yang terus meningkat tanpa bisa dibendung tersebut
menunjukan bahwa pada hari ini telah terjadi migrasi digital yang harus di
antisipasi oleh bisnis dan industri. Oleh karena itu, bisnis harus memikirikan
ulang model operasional yang selama ini dijalankan.
Realitas Baru Konsumen dan Kekhawatiran Privasi
Di sisi
konsumen, pergeseran digital ini menghasilkan realitas baru di mana online experience
adalah kata kuncinya. Pengalaman yang dihadirkan bisnis pada konsumen mereka
secara online memegang peran penting. Seiring dengan meningkatnya
aktivitas digital, kekhawatiran baru konsumen mengenai keamanan data
menjadi prioritas mereka. Laporan KPMG mengatakan bahwa 93% konsumen memiliki
konsern pada keamanan data mereka, 90% konsumen bersedia membayar lebih untuk
bisnis yang dipandang memegang nilai-nilai etis pada transaksi digitalnya. Kemudian
56% konsumen memberikan apresiasi besar pada bisnis yang memiliki kontribusi
pada bidang sosial dan lingkungan.
Oleh karena
itu, semakin berkembangnya pengalaman online mengharuskan bisnis dan
perusahaan memikirikan cara baru dalam mendekati calon konsumen mereka.
Kampanye Digital yang Tepat
Besarnya pergeseran digital tidak
serta merta membuat bisnis dapat langsung berhadapan dengan calon konsumen
begitu saja. Bisnis harus menemukan cara yang tepat untuk mendekati calon
konsumen dalam kampanye digitalnya. Kampanye sosial, lingkungan, dan privasi
dapat menjadi pilihan bisnis dalam meningkatkan nilai mereka di mata konsumen
baru ini.
Pemilihan strategi kampanye, eksekusi,
dan evaluasi kampanye digital harus dilakukan secara simultan karena akan
sangat mempengaruhi bagaimana bisnis mempersiapkan pengalaman online
bagi calon konsumen.
Nata Connexindo merupakan agensi
digital marketing yang memiliki pengalaman dalam meramu strategi digital
marketing untuk memberikan pengalaman online yang berkesan. Memiliki
pengalaman panjang bermitra dengan lebih dari 85 pengembang terkemuka di
Indonesia, Nata Connexindo mampu memberikan hasil yang nyata. Nata Connexindo
tidak hanya menawarkan digital presence brand bisnis namun juga Online
Experience bagi calon konsumen brand bisnis tersebut. (ADR).