Nataconnexindo.com, Tangerang – Properti selalu menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama. Properti terutama rumah menjadi salah satu kebutuhan yang wajib terpenuhi. Hal ini membuat properti selalu digemari oleh masyarakat. Tidak hanya untuk sekedar memnuhi kebutuhan dasar hidup saja, namun juga sebagai salah satu sarana investasi.
Hal tersebut diamini oleh Managing Director Strategic Business and Services Sinarmas Land Alim Gunadi. Dalam keterangannya Alim mengatakan bahwa generasi milenial yang masuk kategori usia produktif, diprediksi akan memimpin market properti tahun 2021. Artinya, kelompok masyarakat yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 telah memasuki masa produktif.
Apalagi ditambah fakta bahwa dari total populasi masyarakat di Indonesia yang berjumlah sekitar 270,2 juta, sebanyak 70,72 persen merupakan usia produktif atau usia pada generasi millennial. Kelompok milenial adalah mereka yang pada tahun ini telah berumur 24-39 tahun yang masuk usia produktif.
Dengan fakta-fakta dan dasar dari data tersebut pembelian hunian rumah atau tempat tinggal akan banyak didominasi oleh kalangan milenial pada tahun ini. Hal ini didorong kebutuhan mereka untuk segera memiliki rumah. Apalagi bagi beberapa orang yang telah berkeluarga, kebutuhan akan perumahan menjadi salah satu konsern utamanya.
Oleh karena itu, pengembang harus memahami karakteristik generasi millennial ini agar dapat berinteraksi dan melakukan promosi kepada target market yang spesifik ini. Apa karakteristik generasi millennial tersebut? Simak selengkapnya di sini.
Millennial Termasuk Generasi Digital Natives
Generasi Millennial merupakan generasi yang dibesarkan bersama dengan berkembangnya teknologi digital. Meskipun generasi dibawahnya lebih kayak disebut sebagai digital native, generasi millennial juga dapat dinilai memiliki kemampuan literasi digital yang sangat baik. Digital native adalah generasi muda yang dinilai sebagai “pembicara asli” dari bahasa digital komputer, video game dan internet. Digital native adalah seorang individu yang lahir atau dibesarkan setelah adopsi teknologi digital.
Salah satu karakter utama generasi Millennial ini adalah melek teknologi. Generasi milenial lahir di saat teknologi digital telah berkembang. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya, kemajuan teknologi juga berkembang pesat. Setiap ada perubahan terbaru dalam hal teknologi, biasanya generasi milenial menjadi yang pertama untuk mengetahui dan menggunakannya. Mereka tidak mudah kaget ketika ada teknologi-teknologi tercanggih yang terus muncul. Dalam sebuah keluarga misalnya, generasi milenial juga biasanya lebih banyak mengajari orang tuanya untuk menggunakan teknologi teranyar.
Generasi Paling Sering dan Lama Online
Generasi millennial menjadi salah satu generasi yang menggandrungi teknologi digital. Hasil studi yang dilakukan oleh IDN Research Institutes bekerjasama dengan Alvara Reserch Center memperlihatkan bahwa 45 persen junior milenial, yakni yang berusia 20-27 tahun mengakses internet, baik melalui desktop maupun ponsel selama 4-6 jam sehari. Sedangkan senior milenial berusia 28-35 tahun sebanyak 49 persen.
Selain itu, ada sebanyak 13,4 persen senior milenial dan 6,5 persen junior milenial mengakses internet selama 7-10 jam sehari. Bahkan junior milenial menghabiskan waktu lebih dari 11 jam untuk menggunakan internet mencapai 9,6 persen. Sedangkan senior milenial hanya 5,2 persen. Hasil survei ini menunjukkan, mayoritas milenial Indonesia sudah mengalami kecanduan dan ketergantungan terhadap internet. Sebanyak 79 persen milenial diketahui membuka ponsel 1 menit setelah bangun tidur.
Kemampuan Adaptasi yang Tinggi
Generasi millennial dikenal sebagai generasi dengan kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang sangat tinggi. Maka tak heran jika Generasi milenial dianggap sebagai generasi yang mudah beradaptasi terhadap banyak hal. Generasi ini melihat segala sesuatu mudah berubah secara cepat, salah satunya dalam hal teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan beradaptasi agar tidak ketinggalan dengan orang lain. Tidak hanya mudah beradaptasi. Generasi milenial juga sering membawa perubahan yang signifikan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Hal ini terbukti ketika pandemi COVID-19 membuat beberapa kegiatan mulai berubahm termasuk anjuran Work From Home. Ketika ada anjuran work from home (WFH), generasi milenial cenderung langsung dapat beradaptasi degan cara kerja baru tersebut. Hal ini disebabkan karena generasi millennial memiliki karakteristik yang lebih mudah beradaptasi daripada generasi-generasi sebelumnya.
Mengakses Media Secara Multi Platform
Dengan kemampuan adaptasi yang baik, Millennial mampu mengakses media melalui berbagai macam platform. Tak jarang dengan kemampuan adaptasi tersebut millennial dipandang sebagai generasi yang multitasking. Artinya millennial mampu menonton televisi sambil berinteraksi dengan media sosialnya. Survei yang dilakukan IDN Research Institutes bekerjasama dengan Alvara Reserch Center memperlihatkan ada sebanyak 79, 5 persen milenial melakukan update status antara 2-5 kali sehari, bahkan 6-8 kali (52,5 persen). Temuan survei ini juga, 97 persen milenial menonton televisi paling tidak 1 kali dalam sebulan terakhir, 55 persen mengakses media online, 16 persen mendengarkan radio, 13 persen membaca koran, dan hanya 3 persen yang membaca majalah atau tabloid. Survei tersebut juga menyimpulkan, salah satunya, adalah bahwa media televisi dan media digital paling efektif untuk menjangkau milenial.
Pengembang Harus Sesuaikan Strategi
Dengan fakta-fakta tersebut, generasi millennial lebih cenderung mengakses media online sekaligus media lainnya secara bersamaan. Namun, jika dibandingkan media paling banyak digunakan oleh Millennial adalah media digital. Oleh karena itu, pengembang yang menargetkan generasi millennial harus mulai memperbaharui strategi marketingnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pengembang adalah dengan hadir di dunia digital melalui media sosial, website, dan berbagai platform digital lainnya. Kemampuan pengembang untuk hadir pada beragam jenis media akan membuat generasi millennial lebih tertarik terhadap brand properti sebuah pengmbang.
Untuk itu, Nata Connexindo merupakan Digital Marketing Partner and Consultant yang disii oleh tenaga professional dari generasi Millennial. Hal ini akan membuat kampanye Anda lebih memikat karena berasal dari pengalaman langsung dari segmentasi marketing yang Anda tareget. Selain itu, Nata Connexindo juga telah memiliki pengalaman bekerjasama dengan 100 lebih pengembang baik Swasta, BUMD, dan BUMN dari seluruh Indonesia. Pengalaman yang panjang tersebut membuktikan bahwa Nata Connexindo mampu memberikan hasil nyata dan meningkatkan penjualan properti. (ADR).