1. Digital Marketing
Adalah….
Perkembangan dunia digital
saat ini sangatlah masif. Berdasarkan data dari We Are Social dan Hootsuite pada Global Digital 2019 reports , saat ini pengguna
internet di dunia mencapai lebih dari 4 milliar orang. Perkembangan dunia digital
yang sangat cepat ini mendorong bisnis untuk melakukan perubahan dalam
memasarkan produk dan jasa yang dimiliki. Di sini menjadi awal mula munculnya digital marketing.
Untuk beradaptasi dalam
perkembangan digital di dunia bisnis, digital
marketing muncul sebagai salah satu cara yang efektif dalam menjual produk
dan jasa saat ini. Jadi, apa itu digital
marketing? Digital marketing atau pemasaran digital
dapat diartikan sebagai aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan
perangkat elektronik/internet yang didukung dengan berbagai strategi dan media
digital.
Dalam digital marketing, Anda dapat berkomunikasi
secara langsung dengan calon konsumen. Pada umumnya, digital marketing hanya dikenal sebagai pemasaran yang dilakukan
pada platform social media, tapi sesungguhnya da bergam akses untuk pebisnis
memasarkan produknya di dunia digital kepada para calon konsumennya. Selain melalui
platform media sosial, dengan menggunakan digital marketing, Anda bisa memberikan
penawaran jasa, bisnis dan produk Anda melalui Website maupun Blog.
Saat ini penggunaan digital matketing menjadi sebuah
keharusan baik untuk perusahaan besar, menengah dan kecil sekalipun. Hal ini
tentunya didukung dengan fakta bahwa mayoritas penduduk di seluruh dunia sudah
terhubung dengan internet dan bahkan memiliki ketergantungan pada penggunaan
perangkat elektronik untuk kehidupan sehari-hari.
2. Digital vs
Traditional Marketing
Pemasaran digital dan
tradisional tentunya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Tidak seperti
pemasaran tradisional, pemasaran digital memiliki cara pemasaran yang efektif
dan dapat diukur secara real-time.
Ada beberapa perbedaan yang dapat dilihat dari pemasaran digital dan
tradisional, yaitu:
2.1 Medium
Hal pertama yang dapat
dilihat tentunya medium atau media pemasaran yang digunakan pemasaran digital
dan tradisional. Pemasaran tradisional mengandalkan media-media konvensional
seperti koran, brosur, banner, majalah dan sebagainya. Traditional marketing sudah digunakan cukup lama namun saat ini
penggunaannya semakin tidak efektif karena pemasarannya yang tidak targeted dan tidak bisa diukur secara
pasti. Berbeda dengan traditional
marketing, digital marketing
memaksimalkan semua usaha pemasaran dengan memanfaatkan alat elektronik atau
internet. Semua kegiatan dan strategis digital dilakukan secara online melalui
media seperti website, sosial media, iklan, e-mail, SEO dan masih banyak
lainnya. Pada intinya, perbedaan medium antara digital dan tradisional marketing dapat dilihat lebih banyaknya pilihan yang
diberikan oleh pemasaran digital saat ini dibandingkan dengan cara tradisional.
2.2 Biaya
Jika dibandingkan dengan
pemasaran digital, pemasaran secara tradisional lebih banyak memakan biaya.
Karena proses pemasaran tradisional cukup rumit. Sebagai contoh, jika ingin
memasarkan produk melalui banner atau billboard, Anda harus membayar biaya
perizinan, pemasangan, produksi dan yang lainnya. Berbeda dengan pemasaran
tradisional, pemasaran digital lebih efektif dalam pemasaran atau pembuatan
iklan. Anda dapat mengatur berapa biaya iklan yang diinginkan, menentukan
target pasar, jangkauan dan masih banyak lainnya. Sehingga, biaya yang
dikeluarkan melalui pemasaran digital dihabiskan secara efektif dan efisien.
2.3 Target
Khalayak
Salah satu keunggulan
digital marketing dibandingkan dengan traditional marketing adalah dari sisi
target khayalak. Digital marketing memungkinkan Anda untuk
terhubung dan menargetkan khalayak secara spesifik yang sesuai dengan industri bisnis Anda. Digital marketing mampu
untuk memberikan target khalayak yang spesifik mulai dari lokasi, usia, minat,
gender hingga behavior. Sehingga, Anda bisa menargetkan iklan atau kampanye
marketing Anda terhadap khalayak yang paling sesuai.
Berbeda dengan digital marketing, tradisional marketing menargetkan khalayak yang lebih acak. Ketika
memberikan brosur ataupun billboard di daerah tertentu, belum tentu khalayak
yang melihat akan tertarik dengan iklan atau kampanye yang disampaikan.
Sehingga, iklan yang ditayangkan bisa saja sia-sia.
2.4 Evaluasi
Tidak seperti pemasaran
melalui media tradisional seperti koran, brosur dan semacamnya, hasil digital marketing dapat diukur secara
tepat dan bahkan real-time. Hal ini
memungkinkan Anda untuk melakukan evaluasi secara akurat dengan data-data yang
ada. Dengan digital marketing, Anda
bisa mengetahui berapa orang yang melihat iklan Anda, hasil konversi dari iklan
tersebut dan menilai mana iklan yang efektif untuk penjualan dan yang tidak.
Keuntungan evaluasi ini
juga sangat membantu para pebisnis dalam menghitung ROI (Return of Investment) dari biaya marketing yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
3. Keunggulan Digital
Marketing
Digital marketing telah memberikan banyak manfaat bagi para
pengusahan berskala besar maupun yang baru saja memulai bisnisnya. Digital marketing juga memberikan dampak
yang positif bagi konsumen. Jadi, apa saja keunggulan dari digital marketing?
3.1 Murah dan Efektif
Ketika dibandingkan dengan
traditional marketing, digital marketing lebih murah dan juga
efektif dalam melakukan pemasaran. Digital
marketing tidak membutuhkan alat yang rumit, perizinan dan ongkos produksi
sehingga mampu memangkas biaya pemasaran.
Selain itu digital marketing juga mampu untuk
menghasilkan performa yang lebih baik dalam pemasaran karena digital marketing dapat membantu Anda
untuk memasarkan produk, jasa dan juga bisnis Anda ke calon konsumen yang lebih
targeted. Dalam kata lain, Anda bisa
menentukan pasar Anda secara rinci mulai dari gender, perilaku, umur dan masih banyak
lainnya. Oleh karena itu, iklan dan kampanye bisa ditargetkan ke calon konsumen
yang sesuai.
3.2 Interaktif
Kehadiran digital marketing memberikan bentuk
pemasaran yang lebih interaktif. Digital
marketing memungkinkan iklan dan kampanye Anda untuk menghadirkan
komunikasi dua arah terhadap calon konsumen Anda. Oleh karena itu, digital marketing mampu menyajikan
pemasaran online yang lebih
interaktif, sehingga Anda akan lebih mendapatkan lebih banyak exposure terhadap brand yang Anda miliki.
3.3 Merespon Isu dengan Cepat
Digital marketing memungkinkan Anda untuk
berkomunikasi secara langsung dan real
time bersama calon konsumen Anda, sehingga Anda bisa merespon isu dengan
cepat. Sebagai contoh ketika Anda mengalami keluhan dari konsumen ataupun
mengalami permasalahan. Tidak hanya permasalahan, ketika terjadi suatu isu,
Anda dapat memanfaatkan isu tersebut sebagai bagian dari kampanye Anda dan
untuk menunjukan bahwa produk, bisnis maupun jasa yang Anda miliki itu up-to-date.
3.4 Target Khalayak Lebih Spesifik
Salah satu alasan
terpenting dan keuntungan yang cukup signifikan dari penggunaan digital marketing adalah Anda bisa
menargetkan khalayak
calon konsumen Anda secara spesifik. Digital
marketing mampu untuk membantu Anda untuk menargetkan khalayak mulai dari gender, usia,
minat, hingga lokasi untuk menentukan target yang paling sesuai untuk iklan
maupun kampanye marketing Anda.
3.5 Lebih Terukur
Dibandingkan dengan pemasaran konvensional atau
tradisional, tingkat keberhasilan digital
marketing lebih terukur. Pengukuran tingkat keberhasilan ini lebih lengkap
dan akurat dikarenakan adanya data dan juga bantuan dari berbagai tools yang bisa digunakan. Anda bisa
memanfaatkan alat-alat atau tools
seperti social media analytics atau Google Analytics untuk melihat hasil kampanye digital Anda dan secara
langsung Anda bisa melihat hasilnya melalui data yang tersedia.
3.6 Tidak Ada Batasan Geografis
Berbeda dengan traditional marketing, keuntungan dari digital marketing dalam pemasaran adalah
tidak adanya batasan geografis. Yang dimaksud dengan tidak adanya batasan
geografis adalah digital marketing
memiliki pemasaran yang sangat luas. Digital
marketing mampu untuk menargetkan lebih dari satu daerah saja, bahkan Anda
bisa memiliki target pemasaran nasional maupun Internasional.
Digital marketing memanfaatkan internet sebagai media
pemasaran sehingga pemasaran Anda bisa mendapatkan jangkauan yang luas dan
tidak ada batasan geografis. Semua orang yang menggunakan internet bisa menjadi
target pemasaran digital Anda.
3.7 Kaya dengan Data
Mendukung keunggulan digital marketing sebelumnya yaitu lebih
terukur, hal tersebut bisa dilakukan karena adanya data. Digital marketing dapat membantu Anda secara akurat karena kaya
akan data. Dengan digital marketing,
Anda bisa mengetahui jumlah pengunjung situs web Anda secara langsung. Tidak
berhenti disitu, selain jumlah, Anda juga bisa mendapatkan Anda dengan detail
seperti lokasi, perangkat yang digunakan, durasi kunjugan dan lain-lainnya.
Kekayaan data-data tersebut sangat membantu dalam melakukan evaluasi digital marketing Anda agar bisa menjadi
lebih
efektif.
4. Jenis Media dalam Digital
Marketing
Secara garis besar, digital marketing memiliki 3 jenis media
yang dapat digunakan dalam menjalan aktivitas pemasaran digital. Ke 3 jenis
media tersebut, yaitu:
4.1 Owned Media
Owned media adalah media yang dimiliki secara langsung oleh Anda atau
produk, jasa atau business yang Anda miliki. Contoh dari owned media adalah akun media sosial seperti Instagram, Twitter ataupun Facebook.
Selain itu blog atau website juga termasuk sebagai owned media. Media tipe ini adalah media yang harus dimiliki oleh brand, karena ini bagaikan ‘nyawa’ dari
berkembangnya bisnis Anda. Kepemilikan owned
media menjadi suatu kewajiban karena di sinilah Anda bisa berinteraksi
dengan khalayak
atau calon konsumen Anda setiap harinya.
Owned media bisa dijadikan wadah untuk ‘engage’, mengedukasi dan menyebarkan informasi mengenai brand Anda. Oleh karena itu, owned media menjadi bagian yang penting
dalam digital marketing.
4.2 Earned Media
Earned media merupakan media yang dibuatkan oleh khalayak untuk brand Anda sebagai sebuah cara untuk
menunjukan kecintaan atau perhatian khalayak kepada brand yang Anda miliki. Contoh dari earned media adalah seperti fanspage
atau akun media sosial yang membahas brand yang Anda
miliki.
Earned media menjadi suatu bonus dalam digital marketing untuk Anda, karena Anda bisa mendapatkan promosi
secara langsung dari orang-orang yang menyukai brand Anda sehingga brand Anda bisa mendapatkan perhatian yang
lebih dan pastinya lebih dikenal dari sebelumnya.
4.3 Paid Media
Paid media adalah media dimana Anda harus membayar sejumlah biaya untuk
menafaatkan media tersebut. Contoh dari paid
media adalah radio, majalah, koran, website lain dengan traffic tinggi atau akun media sosial yang memiliki banyak
pengikut.
Paid media dalam digital
marketing dapat membantu untuk menjangkau khalayak dalam waktu yang singkat. Semuanya
tergantung akan harga yang bisa Anda berikan untuk mengiklan di media tersebut.
5.
Perencanaan Strategi Digital Marketing
Dalam sebuah kampanye digital, perlu dilakukan
perencanaan dan perumusan strategi yang tepat agar didapatkan hasil yang
maksimal. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi
pemasaran, yaitu:
5.1.
Analisis SWOT
Pertama-tama, perlu dilakukan analisis terkait
kondisi perusahaan. Dalam melakukan analisis ini, dapat digunakan konsep
analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threats).
Lakukan identifikasi terkait masing-masing aspek terhadap bisnis anda. Temukan
apa yang menjadi keunggulan dan kelemahan dari produk yang ditawarkan. Selain
itu, Anda juga perlu melihat kesempatan dan ancaman yang ada dalam lini bisnis
anda.
Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis yang
menjual produk fashion. Hal pertama
yang perlu Anda lakukan adalah melihat kompetisi di niche ini dan memetakan keuntungan dan kelemahan dari produk Anda.
Jika anda melihat bahwa rata-rata produk yang sama memiliki harga yang
bersaing, maka desain yang menarik dapat menjadi keunggulan Anda. Anda dapat
fokus pada pengembangan keunggulan produk Anda ini sehingga mendapat brand positioning yang baik dalam pasar.
Dengan melihat kondisi dan persaingan di
pasar, Anda dapat mengidentifikasi kelemahan sehingga dapat membuat strategi
untuk mengatasi kelemahan tersebut. Faktor-faktor internal juga perlu
diperhatikan dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Kekuatan dan
kelemahan juga perlu mempertimbangkan sumber daya, strategi yang sudah
berjalan, dan kinerja sehingga dapat diketahui keunggulan perusahaan, kemampuan
untuk bersaing, dan penggunaan strategi yang tepat untuk mampu bersaing
sehingga usaha dapat terus berjalan.
Di samping itu, sebagai pebisnis, Anda
diharuskan memiliki intuisi dan kemampuan untuk melihat kesempatan yang ada.
Dengan melakukan riset sederhana, Anda dapat menemukan kesempatan-kesempatan
yang dapat membuat bisnis Anda berkembang dengan pesat.
Mengambil contoh dari bisnis produk fashion, Anda dapat melakukan riset
pasar terkait jenis bahan, desain, hingga ukuran. Misal, Anda menemukan bahwa
orang-orang berukuran besar memiliki kesulitan untuk membeli pakaian sehingga
mengharuskan mereka untuk memesan secara custom
pakaian mereka. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi Anda, karena
persaingan yang cenderung rendah dan memiliki demografi pembeli yang spesifik.
Hal lain yang jangan sampai dilupakan adalah
untuk melakukan identifikasi hal-hal yang mungkin saja dapat menjadi ancaman
bagi bisnis Anda. Ancaman ini dapat berasal dari pelanggan, pemberi dana,
hingga regulator seperti pemerintah. Ancaman dari regulator seperti pemerintah merupakan
salah satu yang menjadi perhatian jika bisnis Anda bergerak di bidang properti.
Secara konseptual, analisis SWOT perlu
dilakukan dengan melihat interaksi antara misi perusahaan, faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam perusahaan
dan berada di bawah manajemen. Hal ini meliputi produk atau jasa yang
ditawarkan, sumber daya manusia, struktur perusahaan, kemampuan finansial, teknologi,
hingga bidang penelitian dan pengembangan.
Faktor eksternal mengacu pada lingkungan luar
yang berada di luar kendali perusahaan. Hal ini meliputi para kompetitor,
regulasi, pemasok, sistem ekonomi, pasar, perkembangan teknologi, konsumen,
hingga situasi politik.
Dari identifikasi terhadap masing-masing aspek
serta faktor internal dan eksternal, Anda dapat merumuskan strategi bisnis yang
tepat, secara khusus di bidang pemasaran. Jika Anda memiliki banyak keunggulan
dan kesempatan, Anda dapat menggunakan aspek Strength dan Opportunity yang
dirumuskan menjadi sebuah strategi comparative
advantage.
Strategi comparative
advantage merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
kemungkinan perusahaan untuk berkembang dengan cepat menjadi lebih besar.
Dengan strategi ini, Anda dapat memasarkan produk dengan menekankan unique selling point yang kuat sehingga
dapat menarik perhatian konsumen dan mendapatkan posisi yang tinggi dalam
persaingan pasar dengan lebih cepat.
5.2.
Penetapan Objektif
Dalam
merencanakan strategi pemasaran, objektif perlu ditetapkan terlebih dahulu agar
dapat menjadi acuan dari langkah-langkah yang akan diambil. Objektif merupakan
tujuan yang ditetapkan oleh perancang strategi pemasaran. Secara umum, objektif
dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu
awareness, perceived quality, dan action.
Awareness
mengacu pada
kemampuan konsumen untuk mengenali merek atau produk dari sebuah perusahaan.
Hal ini meliputi nama, gambar, warna, logo, hingga slogan yang digunakan oleh
suatu merek. Pada tahapan ini, konsumen menyadari kehadiran sebuah merek atau
perusahaan, meski pada umumnya konsumen belum memiliki pandangan tertentu
terhadap merek tersebut.
Pada tingkatan selanjutnya, objektif dapat
berupa perceived quality. Hal ini
dapat dijadikan tujuan jika sebuah merek sudah memiliki awareness yang cukup baik. Dengan objektif pada tahapan ini, sebuah
strategi pemasaran ditujukan untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
suatu merek. Tujuannya tentu adalah untuk mendapatkan persepsi positif oleh
konsumen, atau juga untuk memperbaiki persepsi negatif yang sebelumnya melekat
pada merek tersebut.
Objektif yang memiliki tingkatan tertinggi
dalam hirarki objektif adalah action. Hal
ini mengacu pada tindakan nyata yang dilakukan oleh khalayak sesuai dengan
tujuan dari sebuah strategi pemasaran. Sebagai contoh, sebuah kampanye digital
dianggap berhasil jika didapat konsumen yang melakukan pembelian ataupun
melakukan sesuatu yang diinginkan oleh kampanye tersebut. Selain itu, tindakan
nyata juga dapat berupa kegiatan membagikan informasi atau melakukan advokasi
terhadap suatu merek yang dilakukan oleh konsumen.
Dengan memahami bentuk-bentuk objektif, Anda
dapat merumuskan sebuah strategi yang sesuai dengan strategi Anda. Sebagai
contoh, jika anda merupakan sebuah perusahaan yang baru berdiri dan belum
memiliki banyak pengikut di media sosial atau konsumen yang membeli produk Anda,
maka brand awareness dapat menjadi
tujuan utama dalam strategi digital marketing Anda.
Untuk mengukur kesuksesan sebuah strategi digital marketing, Anda dapat
memanfaatkan Key Performance Indicator (KPI)
yang meliputi engagement rate, clicks,
bounce rate, hingga conversion rate. Hal
ini dapat diukur melalui jumlah pengikut di media sosial, jumlah impresi, likes, komentar, jumlah klik, hingga
jumlah transaksi. Pada intinya, sebuah objektif yang baik harus memiliki aspek
yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan memiliki batas waktu.
5.3.
Menentukan Target Khalayak
Agar strategi pemasaran digital lebih tepat
sasaran, perlu identifikasi target khalayak yang tepat agar didapatkan hasil
yang maksimal. Untuk mengidentifikasi sasaran khalayak, Anda dapat melihat dari
beberapa aspek, seperti demografi yang meliputi umur, jenis kelamin,
penghasilan, status pernikahan, pekerjaan/industri, dan tingkat pendidikan.
Selain demografi, lokasi juga merupakan hal
yang penting untuk dipertimbangkan. Dengan menargetkan lokasi secara spesifik,
Anda dapat mempersempit sasaran pemasaran sehingga didapati khalayak yang
spesifik. Jika Anda belum berencana untuk memasarkan produk anda pada tingkat
nasional, maka menargetkan khalayak yang berada di kota yang sama dan kota-kota
yang mengelilinginya merupakan hal yang tepat.
Meski begitu, Anda dapat menargetkan satu
negara jika produk yang Anda tawarkan dapat dikirim melalui jasa ekspedisi.
Lokasi perlu disesuaikan dengan jenis produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Apakah perlu ditargetkan pada khalayak yang spesifik di suatu lokasi dengan
jarak yang tidak jauh dengan lokasi bisnis Anda atau dapat menargetkan khalayak
di suatu negara secara menyeluruh.
Jika demografi dan lokasi dapat dengan mudah
diidentifikasi, aspek psikografi cenderung lebih sulit untuk ditebak. Hal ini
dikarenakan kelompok psikografi merupakan kelompok yang memiliki minat tertentu
terkait topik yang diminati seperti hobi, aktifitas rutin, atau perilaku.
Sebagai contoh, Anda dapat menargetkan orang yang memiliki hobi berkebun jika Anda
menjual produk alat berkebun.
Sikap-sikap dari khalayak juga perlu
dipertimbangkan dalam merumuskan sebuah strategi pemasaran. Sebagai contoh, Anda
dapat menargetkan orang-orang yang peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan
hewan jika produk yang anda tawarkan merupakan produk yang tidak melakukan
percobaan terhadap hewan.
Dalam melakukan identifikasi khalayak,
penggunaan alat tentu sangat membantu. Salah satu alat yang paling umum
digunakan adalah Facebook
Audience Insights.
Alat ini dapat melihat kriteria khalayak berdasarkan demografi, lokasi, hingga
perilaku. Dengan data yang tersedia, anda dapat mempelajari target khalayak Anda
sehingga perumusan strategi pemasaran dapat lebih efektif.
5.4.
Penetapan Medium Pemasaran
Setelah Anda mengetahui demografi dari target
khalayak Anda, kini saatnya Anda menentukan channel
komunikasi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pemasaran digital,
channel dapat berupa website, media sosial, email, apps, video, blog, dan lain sebagainya. Bagi kebanyakan bisnis yang
kecil, biasanya channel ditentukan
oleh budget yang tersedia. Setiap
bisnis bisa mendapatkan keuntungan dari strategi pemasaran multi-channel untuk meningkatkan visibilitas ke target khalayak.
Menentukan channel
yang tepat sama pentingnya dengan konten yang dibagikan. Dalam sebuah
program komunikasi, bukan hanya pesan yang menjadi faktor penentu, namun
bagaimana dan di mana pesan disampaikan. Jika channel tidak mencapai target khalayak, maka Anda harus memikirkan
ulang sebelumnya menjadi lebih merugikan.
Dalam praktiknya, cara paling sederhana untuk
menentukan channel pemasaran digital
adalah dengan melihat di mana target khalayak biasanya berinteraksi dan
mendapatkan informasi. Hal ini menjadi penting untuk memastikan pesan yang
disampaikan menggunakan strategi pemasaran yang tepat dan menggungakan medium
komunikasi yang disukai oleh khalayak. Jadi, kenali target khalayak bisnis Anda
dan gunakan channel yang digunakan
oleh mereka.
6.
Jenis-Jenis Pemasaran Digital
Terdapat beragam jenis pemasaran digital yang
dapat digunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Mulai dari pemasaran
konten hingga pay per click, berikut
beberapa jenis pemasaran digital yang dapat menjadi pilihan Anda.
6.1.
Social Media Marketing
Media sosial sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat pada hari
ini. Media sosial sudah menjadi tempat interaksi dan juga tempat berbagi
informasi yang cepat. Oleh karena itu, media sosial dimanfaatkan oleh pelaku
bisnis untuk menemukan konsumen yang tepat dan dapat memasarkan produk atau
jasa dengan lebih efektif.
Pada dasarnya, pemasaran
media sosial
merupakan salah satu kegiatan pemasaran dengan menggunakan platform media sosial. Menurut riset We Are Social,
platform media sosial yang paling populer di Indonesia
adalah Youtube, Facebook, WhatsApp, Instagram, LINE, BBM, Twitter,
Google+, FB Messenger, dan LinkedIn. Hal yang paling utama dari pemasaran media
sosial adalah strategi yang digunakan. Kampanye pemasaran media sosial tidak
perlu dilakukan di semua platform media
sosial yang ada.
Secara umum, perumusan strategi untuk
pemasaran media sosial tidak jauh berbeda dari perumusan strategi pemasaran
digital secara luas. Anda perlu melakukan riset terhadap target khalayak,
menetapkan objektif, riset kompetitor, perumusan konten, pemanfaatan ads, dan evaluasi terhadap penerapan
strategi.
6.2.
Pemasaran Konten
Pada dasarnya, pemasaran konten adalah
penggunaan konten untuk tujuan pemasaran yang meliputi
perencanaan, pembuatan dan distribusi konten yang mampu menarik khalayak.
Tujuan dari pemasaran konten adalah untuk menarik khalayak untuk mengenal
bisnis Anda, dan juga mengajak untuk menjadi konsumen.
Meski terkadang pemasaran
konten
dilakukan di media sosial, fokus jenis pemasaran ini adalah penggunaan konten
yang menghibur, emosional, informatif, mendidik, lucu dan lain sebagainya yang
mampu menangkap perhatian khalayak. Konten yang digunakan dapat berupa gambar,
tulisan, audio, video, dan lain-lain.
Mengapa pemasaran konten dinilai lebih
efektif? Di era digital saat ini, promosi yang dilakukan dengan cara hard-selling dinilai tidak lagi mampu
membuat khalayak tertarik. Masyarakat lebih tertarik dengan nilai yang ada pada
konten, baik secara nilai informasi maupun cerita yang dapat menyentuh emosi
khalayak.
Konten yang menarik dianggap lebih efektif
dibandingkan promosi produk dikarenakan kemampuannya untuk menangkap perhatian
khalayak sehingga dapat meningkatkan awareness
terhadap bisnis Anda. Jika Anda memperhatikan, pemasaran konten dengan
konten yang lucu seringkali menjadi viral dan menjadi getok tular di
masyarakat.
6.3.
Email Marketing
Email
marketing merupakan jenis
pemasaran lain yang dapat anda lakukan saat Anda sudah memiliki daftar email
pelanggan bisnis Anda. Cara ini merupakan langkah lanjutan untuk menjaga
pelanggan yang sudah melakukan transaksi dan membuat mereka tertarik untuk
melakukan transaksi lain pada masa yang akan datang.
Melalui email
marketing, Anda dapat selalu memberikan informasi mengenai promosi yang
ditawarkan oleh bisnis Anda. Pada dasarnya, email
marketing merupakan suatu cara pemasaran untuk memberikan informasi kepada
khalayak spesifik yang sudah mengetahui dan melakukan transaksi dengan bisnis Anda.
Hal yang perlu diingat adalah email tujuan
yang Anda dapatkan haruslah mendapat persetujuan dari konsumen. Jangan sampai Anda
mendapatkan daftar email dari pihak lain yang dapat membuat bisnis Anda
terlihat buruk dan terkesan tidak menghargai pelanggan di mata konsumen yang
menerima email promosi dari Anda.
6.4.
Search Engine Marketing (SEM)
Website merupakan salah satu medium utama yang
digunakan oleh suatu perusahaan untuk memasarkan bisnis Anda. Namun, website saja
tidak cukup. Website bisnis Anda tidak akan terlihat jika tidak muncul di mesin
pencari. Jika website muncul pada mesin pencari, terlebih di halaman pertama,
maka dapat meningkatkan traffic ke
website Anda.
Pada umumnya, Search Engine Marketing (SEM) terbagi
ke dalam dua kategori, yaitu organik dan non-organik. Search Engine Optimization (SEO) masuk dalam kategori organik yang
dilakukan untuk menempatkan website Anda di halaman pertama mesin pencari. SEO
cenderung lebih murah dan ditujukan untuk program jangka panjang.
Untuk kategori non-organik, SEM digunakan untuk menempatkan website
di posisi teratas laman pencarian mesin pencari. Anda memerlukan budget yang perlu dialokasikan agar kata
kunci yang ditargetkan memunculkan website Anda saat dimasukkan ke kolom
pencarian. Masing-masing kata kunci biasanya memiliki harga bid yang berbeda. Harga ini terkait
dengan jumlah rata-rata pencarian dan kompetisi yang ada pada kata kunci
tersebut.
Selain itu, Pay Per Click (PPC) digunakan untuk menggunakan iklan di mesin
pencari dan menghasilkan klik ke website. Pada dasarnya, Anda perlu membayar setiap iklan website Anda
di mesin pencari mendapat klik oleh pengunjung. PPC memerlukan desain kampanye
yang baik sehigga anggaran iklan yang Anda bayarkan dapat menghasilkan
penjualan sehingga mendapatkan keuntungan.
7.
Istilah Umum Pemasaran Digital
Bagi Anda yang berencana untuk terjun ke dunia
pemasaran digital ataupun orang yang tertarik dengan pemasaran digital,
terdapat beberapa istilah yang umum yang perlu Anda ketahui. Jika Anda belum
terlalu familiar, berikut beberapa istilah yang wajib Anda pahami.
7.1.
Impression
Impression
mengacu pada
jumlah impresi yang ada di iklan ataupun konten di media digital Anda. Impresi
ini bukan sesuatu yang berbasis tindakan dan hanya merupakan pengguna yang
mungkin melihat iklan tersebut. Hal ini biasanya merupakan tujuan untuk
mendapatkan brand awareness.
7.2.
Engagement
Pada dasarnya, engagement merupakan sebuah frasa yang digunakan untuk
mendeskripsikan interaksi dengan konten. Sebagai contoh, engagement dapat berupa likes
dan komentar yang ada di salah satu post
di akun Instagram bisnis Anda.
7.3.
Konversi
Konversi merupakan tindakan yang merupakan
konversi dari konsumen yang mengunjungi situs anda dan kemudian melakukan
transaksi. Konversi biasanya diukur dengan conversion
rate, yang merupakan persentase jumlah pengunjung yang mengambil langkah
yang diinginkan oleh pemasar.
7.4.
Cost Per Click (CPC)
CPC merupakan istilah yang sama dengan PPC.
CPC mengacu pada model periklanan di internet yang digunakan untuk mendapatkan traffic ke suatu website. Pengiklan
membayarkan sejumlah uang kepada publisher,
seperti mesin pencari di mana iklan mendapatkan klik.
7.5.
Cost Per Acquisition (CPA)
Jika CPC merupakan model yang mengharuskan
pengiklan membayarkan sejumlah uang saat terjadi klik, maka CPA merupakan model
yang mengharuskan pengiklan membayarkan uang saat terjadi suatu bentuk
akuisisi. Akuisisi ini dapat berupa penjualan, klik, atau pengisian formulir.
7.6.
Organic Traffic
Organic
traffic merupakan
kunjungan website yang didapatkan secara organik. Kunjungan ini didapatkan saat
pengguna menggunakan mesin pencari dan mengunjungi suatu website tanpa rujukan
dari website lain.
7.7.
Paid Traffic
Berbeda dengan organic traffic, traffic jenis ini didapatkan melalui iklan
berbayar yang dilakukan oleh pengiklan. Biasanya, paid traffic didapatkan melalui iklan PPC.
7.8.
Click Through Rate (CTR)
CTR merupakan rasio dari pengguna yang
melakukan klik pada tautan spesifik dari total pengguna yang melihat sebuah
laman, email, atau iklan. Biasanya, CTR digunakan untuk mengukur kesuksesan
kampanye iklan dari sebuah website.
7.9.
Bounce Rate
Bounce
rate mengacu pada
analisis dari web traffic. Hal ini
menunjukkan persentase dari pengunjung yang masuk pada suatu situs hingga pada
akhirnya pergi (bounce) dibandingkan
terus melihat laman lain pada suatu situs yang sama. Persentase ini dapat
menjadi acuan dari seberapa menarik konten yang tersesdia dalam suatu website.
8.
Kesimpulan
Pemasaran di era
digital memberikan ruang bagi bisnis untuk semakin kreatif dan merumuskan
strategi yang efektif dan terukur. Dengan perkembangan internet dan media
digital lainnya, program pemasaran digital dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk, mulai dari pemasaran konten, email, hingga pay per click (PPC).
Artikel ini membahas
secara lengkap mengenai digital marketing
dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk memasarkan produk atau jasa
yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda
dapat mengikuti langkah-langkah yang sudah dibahas di atas.