Pemasaran Digital – Memasuki 2022 ini, harapan akan kembali normalnya kehidupan setelah COVID-19 sangat besar. Namun, dengan munculnya varian baru Omicron, Pengembang Properti masih harus bersiap-siap menghadapi gelombang pandemi selanjutnya.
Untuk menghadapi hal tersebut, Pengembang Properti masih harus mengubah strategi pemasaran dengan mengadaptasi kebiasaan baru (new normal). Kebiasaan baru tersebut memaksa setiap orang untuk membatasi pergerakannya.
Hal tersebut membuat orang-orang lebih mengandalkan interaksi secara online atau daring. Tentu saja, hal tersebut harus terus diadaptasi oleh pengembang dengan mengikuti interaksi masyarakat melalui media online.
Pemasaran digital properti menjadi salah satu solusinya. Melalui pemasaran digital properti, pengembang dapat terus mensosialisasikan dan mempromosikan berbagai produk kepada calon konsumen potensial.
Untuk itu, perlu diperhatikan apa saja yang membuat pengembang properti harus terus mengaplikasikan pemasaran digital properti untuk kesuksesan penjualan di 2022. Simak selengkapnya di sini.
Mengoptimalkan Pemasaran Digital Properti di 2022
Pengguna Internet yang Sangat Besar
Saat ini Indonesia menempati posisi ke 3 dengan pengguna Internet terbesar di Asia. Berdasarkan data Internet World Stats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021.
Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia. Tidak hanya itu, pengguna Internet Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dengan penetrasi Internet mencapai 60%.
Artinya, ada pertambahan pengguna Internet mencapai 60 persen dari jumlah sebelumnya. Hal ini tentu jadi pertambahan pengguna Internet yang besar. Semakin besar pengguna Internet, peluang pemasaran digital properti juga terus meningkat.
Tren Interaksi Secara Online
Besarnya jumlah pengguna Internet membuat masyarakat Indonesia sangat hobi berinteraksi melalui platform digital dan media sosial. Hal ini terbukti dengan tingginya jumlah unggahan dan engagement media sosial di Indonesia.
We Are Social dan platform manajemen media sosial Hootsuit mempublikasikan rumusan laporan berjudul Digital 2021: The Latest Insights into The State of Digital pada awal 2021. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia kian aktif menggunakan platform media sosial di era pandemi, tepatnya pada Januari 2021.
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 170 juta orang atau sekitar 61,8% dari jumlah penduduk Indonesia. Artinya, lebih dari setengah penduduk Indonesia terus berinteraksi secara online melalui media sosial.
Berdasarkan hasil laporan, jumlah tersebut membuktikan peningkatan mencapai 10 juta atau 6,3% jika dibandingkan dengan data pengguna aktif media sosial di Indonesia pada Januari 2020, yang mana generasi Y dan Z mendominasi penggunaan media sosial.
Munculnya Generasi Millennial dan Z sebagai Angkatan Kerja Produktif
Generasi Millennial atau generasi Y dan generasi Z menempati porsi besar dalam demografi Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang. Dari hasil sensus penduduk yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah penduduk Indonesia hingga 2020 didominasi generasi Z dan generasi milenial.
Generasi Z adalah penduduk yang lahir pada kurun tahun 1997-2012, dan generasi milenial yang lahir periode 1981-1996. Dari hasil survei sepanjang Februari-September 2020 itu didapati jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
Generasi Y dan Z ini akan menjadi angkatan kerja produktif besar yang tentu saja membutuhkan tempat tinggal. Mereka akan menjadi konsumen properti utama di Indonesia yang harus segera diantisipasi.
Generasi Y dan Z tersebut memiliki karakteristik interaksi yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Sebagai generasi yang dibesarkan bersama teknologi Internet, generasi tersebut lebih suka berinteraksi dan mencari informasi secara online.
Oleh karena itu, pengembang properti harus mengadaptasi strategi pemasarannya dengan berkonsultasi ke ahli pemasaran digital properti. (ADR)