Nataconnexindo.com, Tangerang – Secara resmi Twitter mengumumkan bahwa pengasilannya dari sektor periklanan mengalami penurunan. Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Twitter, Jack Dorsey.
Jack menyiasati penurunan tersebut dengan membuat wacana untuk menawarkan layanan berlangganan atau subscription pada platform microblogging besutannya.
Sebagai platform media sosial seperti Facebook dan yang lainnya, Twitter mengantungkan bisnis mereka pada iklan guna terus memberikan layanan gratis bagi para penggunanya.
"Anda akan melihat beberapa uji coba dari beberapa pendekatan tahun ini," ujar jack Dorsey kepada analisis dan para investornya, seperti yang dilansir Kompas Tecno.
Selain itu, Jack Dorsey juga mengakui rencana layanan berlanggananan ini memiliki sejumlah hambatan. Menurutnya, rencana ini masih sangat mentah dan butuh persiapan yang lebih matang. Dorsey juga menyebut jika Twitter akan mencari diverifikasi sumber pendapatan dari rencana ini.
Sebelum pernyataan yang dilontarkan jack Dorsey, isu tentang Twitter yang bakal berbayar ini sebelumnya sudah merebak pada warganet dalam sebulan terakhir.
Kabar tersebut menyeruak saat Twitter terpantau menggunggah lowongan pekerjaan untuk senior software engineer beberapa waktu lalu di New York dengan kode nama “Gryphon”.
Dalam promosi lowongan tersebut, disebutkan bahwa Twitter sedang mencari tim baru yang akan bergelut pada pengembangan platform berlangganan. Saat kabar tersebut mencuat, saham Twitter langsung meroket, yang menandakan investor tertarik dengan rencana tersebut.
"Kami ingin memastikan setiap lini pendapatan baru saling melengkapi dengan bisnis iklan kami," tambah Jack kembali.
Rencana ini muncul ketika banyak pengiklan menarik iklannya karena pandemi COVID-19. Dalam laporan pendapatan, Twitter mengumumkan pendapatan dari bisnis iklan sebesar 562 juta dollar AS (Rp 8,2 triliun), turun 23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (MDA)