Metaverse – Kehadiran teknologi metaverse yang revolusioner ternyata membuka peluang baru bagi bisnis properti. Setelah dirilis pada 2021 yang lalu, raksasa teknologi dan artis dunia ramai-ramai memiliki tanah di Metaverse.
Nama-nama seperti Snoop Dogg atau raksasa teknologi Samsung diketahui punya tanah di Metaverse. Bahkan harga tanahnya pun mencapai miliaran rupiah. Harga tanah digital yang fantastis tersebut rela dibeli oleh perusahan besar dan artis sebagai investasi masa depan.
Sebut saja beberapa artis lain seperti Justin Bieber, Ariana Grande, Paris Hilton, DJ Marsmello semua memiliki aset digital berupa sebidang tanah di metaverse. Fenomena ini rupanya menarik perhatian CEO Token.com.
Dilansir dari token.com, metaverse merupakan bentuk selanjutnya dari media sosial. Di sana pengguna bisa pergi ke karnaval, konser musik hingga museum. Hal ini jadi peluang bisnis yang bisa dipetik di masa depan.
Nah, Ahli Pemasaran Properti Digital akan menjelaskan peluang apa saja yang bisa didapatkan dengan memiliki tanah atau properti di Metaverse. Simak selengkapnya di sini.
Peluang Memiliki Properti Tanah di Metaverse yang Menguntungkan
Sebagai Spot Iklan yang Disewakan
Tempat berkumpulnya orang baik secara fisik atau secara digital merupakan lahan yang sangat pas untuk beriklan. Oleh karena itu, perusahaan besar dan artis Internasional berbondong-bondong untuk membeli tanah di metaverse.
Dengan nama besar dan berbagai program di atas tanah pribadi di Metaverse, maka akan banyak orang berkumpul di sana. Beberapa kegiatan seperti festival, karnaval, konser virtual, dan nonton rilis film terbaru berpotensi mengundang jutaan orang ke atas tanah pribadi di Metaverse.
Area tempat berkumpul ini menjadi sangat berharga bagi pengiklan dan peritel dan akan berusaha untuk menemukan cara masuk ke sana guna mengakses demografi itu. Oleh karena itu pemilik aset dapat menyewakan spot iklan dan mendapatkan penghasilan.
Potensi Kenaikan Harga Tanah di Metaverse
Sama seperti aset properti pada umumnya, aset properti digital juga dapat mengalami kenaikan harga. Sebagai contoh, perusahaan Token.com sendiri baru-baru ini membeli lahan digital di Decentraland, salah satu dunia Metaverse populer, senilai US$2,5 juta.
Seperti dilansir CNBC, harga tersebut kini telah naik sekitar 400% hingga 500% sejak pembelian tanah pertama di metaverse. Hal ini membuka peluang investasi dan bisnis properti di metaverse yang tak dapat dilewatkan begitu saja.
Dunia Metaverse populer lainnya adalah Sandbox, tempat perusahaan pengembang real estate virtual, Junine Yorio, bernama Republic Realm menghabiskan US$4,3 juta untuk sebidang lahan virtual.
Junine Yurio mengungkapkan bahwa perusahaan telah menjual 100 pulau pribadi virtual tahun lalu masing-masing seharga US$15.000. "Saat ini harga dari pulau-pulau digital itu telah menjadi US$300.000, yang kebetulan sama dengan harga rata-rata rumah di Amerika," ungkapnya.
Bentuk Kesenangan Tersendiri
Selain alasan bisnis, membeli tanah di metaverse juga dapat dilatarbelakangi oleh kesenangan pribadi. Bagi Anda yang hobi mendekorasi dan bereksperimen dengan dekorasi-dekorasi yang unik memiliki properti di metaverse dapat memberikan kesenangan tersendiri.
Bisa saja pemilik lahan memperbaharui bangunan, dekorasi hingga isinya dengan cepat bila sudah bosan dengan biaya yang lebih murah bila kita melakukannya di dunia nyata.
Patut diperhitungkan juga soal pengembangan yang dilakukan oleh para perusahaan teknologi untuk menyentuh Metaverse yang akan membuat peluang cuan lebih besar.
Jadi, kesenangan tersebut dapat berbuah keuntungan di masa depan. Apakah Anda tertarik memiliki tanah atau properti di Metaverse? (ADR)