Nataconnexindo.com, Tangerang – Dampak pandemi COVID-19 yang kian terasa
mengakibatkan perubahan terjadi di berbagai bidang mulai dari pendidikan, entertainment,
hingga ekonomi. Namun di balik dampak ekonomi yang timbul daripemberlakuan Pembatasan Sosial
Berskala Besar dan lesunya perdagangan konsumsi rumah tangga akibat pandemi,
sekarang telah berlangsung akselarasi dan percepatan kegiatan ekonomi digital.
Presiden
Direktur PT. Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria mengatakan pandemi telah
mempercepat pergeseran kegiatan ekonomi. Perubahan atau disrupsi skala besar
dengan ujung tombak digital telah terjadi di tengah masyarakat modern.
Pemenuhan transaksi kebutuhan sehari-hari tengah bergeser ke arah transaksi
digital. Disrupsi pola transaksi masyarakat ini terjadi karena sekarang pusat
aktivitas bergeser ke rumah, sehingga kegiatan belanja cenderung lebih sering
dilakukan melalui gadget di platform e-commerce dan media sosial.
Hal ini
tercermin dari peningkatan nominal transaksi uang elektronik yang mengalami
kenaikan signifikan. Deputi gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Damayanti
mengungkapkan terjadi kenaikan sebesar Rp. 17,6 Trilliun atau meningkat 16,7
persen pada bulan April dibandingkan dengan bulan Maret. Kenaikan ini merupakan
kenaikan terbesar yang pernah dialami atau sebesar 64,5 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Hal tersebut diikuti dengan turunnya transaksi uang real
sebesar 19 persen.
Fakta tersebut
menunjukan bahwa pergeseran atau disrupsi aktivitas ekonomi mengalami
percepatan signifikan akibat pandemi COVID-19. Pendapat ini juga diamini oleh
CEO Blibli.com Kusumo Martano yang mengatakan bahwa penjualan di platform
tersebut mengalami pertumbuhan yang tinggi.
Perubahan pola
transaksi masyarakat, pola pemenuhan kebutuhan, dan pola pencarian produk yang
terjadi sekarang ini harus diantisipasi oleh bisnis agar dapat tetap bertahan
selama pandemi berlangsung.
Tren pencarian
properti yang terjadi secara online terekam di berbagai platform portal
properti dan media sosial. Tren pencarian kata kunci “rumah dijual” meningkat
cukup signifikan selama Maret hingga April dengan peningkatan hingga 48%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Fakta tersebut
menunjukan bahwa minat masyarakat terhadap propeti hunian semakin positif di tahun
2020. Suply produk properti yang beraneka ragam dan berbagai konsep hunian yang
ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencari rumah tersebut.
Pencarian properti dengan harga kisaran 500 Jutaan menunjukan tren paling
tinggi dengan kenaikan hingga 62%.
Pencarian
properti tertinggi tercatat terjadi pada platform media sosial dengan
prosentase 60% yang kemudian diikuti di platform portal properti dengan angka
pencarian 52%. Dengan tren yang sedang terjadi ini, pengembang harus mulai
menggiatkan kampanye digital marketing untuk beradaptasi terhadap disrupsi yang
sangat cepat terjadi.
Kebutuhan
kampanye digital marketing dan kewajiban pengembang untuk mulai memaksimalkan
audiens digital terasa sangat urgen mendekati akhir tahun 2020. Untuk itu, Nata
Connexindo hadir sebagai agensi digital marketing dengan spesialisasi pemasaran
properti.
Nata Connexindo
adalah agensi dan konsultan digital marketing pertama yang mengkhususkan diri
pada audiens pasar properti Indonesia. Dengan pengalaman yang panjang dan hasil
yang telah diakui oleh 85 lebih pengembang di Indonesia, Nata Connexindo
optimis dapat memberikan hasil yang maksimal dalam meningkatkan penjualan
produk-produk properti. Dilengkapi oleh tim tersertifikasi Google dan Facebook,
Nata Connexindo memberikan pelayanan dan konsultasi digital marketing untuk properti
terpercaya.
Oleh karena
itu, kegiatan digital marketing bagi industri properti bukan lagi sekedar salah
satu pilihan namun telah menjadi kewajiban yang harus segera dilakukan. Mengingat perubahan dan disrupsi pola perilaku
ekonomi masyarakat yang akan terus berlangsung bahkan pasca pandemi mendatang.
(ADR).