Blog

Nataconnexindo.com, Tangerang – Belakangan ini masyarakat telah dikejutkan dengan tindak gugatan yang dilakukan oleh RCTI dan iNews terkait penyiaran live streaming yang dinilai melarang UU Penyiaran. Hal tersebut tentu menuai banyak kontroversi dari masyarakat, karena gugatan itu diyakini sebagai bentuk lawanan terhadap digitalisasi di jaman modern yang sudah mengutamakan internet.

Timbul suatu petisi yang dibuat oleh Dara Nasution selaku Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang menegaskan pembatalan terkait gugatan RCTI dan iNews tersebut karena dianggap menyesatkan pikiran masyarakat, sebagaimana frekuensi publik dengan media sosial tentu merupakan dua hal berbeda yang tidak dapat disamakan. Petisi itu pun berhasil dibuat dengan tujuan agar masyarakat dapat secara bebas menampilkan live streaming di media sosial tanpa harus melalui lembaga atau perorangan yang punya badan usaha dan badan hukum.

Dilansir dari CNNIndonesia.com. hingga Senin 31 Agustus 2020 lalu, telah terkumpul sebanyak 2.659 orang yang menandatangani dan mendukung pembatalan gugatan RCTI dan iNews. Tagar #BoikotRCTI pun ramai di media sosial Twitter sejak Sabtu 29 Agustus 2020 pagi, mengingat banyaknya masyarakat yang sangat tidak setuju terhadap gugatan yang diajukan itu.

Bila gugatan tersebut dipenuhi oleh Mahkamah Konstitusi, masyarakat Indonesia tidak akan secara bebas menggunakan dan melihat aktivitas live streaming, seperti yang biasanya dapat dilakukan pada media sosial Youtube atau Instagram. Secara langsung, UU Penyiaran yang dituntut RCTI dan iNews tersebut juga dapat berdampak pada tontonan streaming yang baru-baru ini telah dibuka, yakni Netflix. Bagaimana tanggapan Anda? (JES)