Nataconnexindo.com,
Tangerang – Meskipun berita baik sudah terdengar
mengenai distribusi vaksin Covid-19, di awal tahun baru 2021 ini kita semua
mendapatkan kabar yang cukup mengkhawatirkan. Kabar Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) di Pulau Jawa dan Bali kembali mendatangkan kekhawatiran tentang
roda perekenomian secara umum. Apalagi dunia properti.
Sektor
properti menjadi salah satu sektor yang terkena dampak cukup signifikan akibat
pandemi Covid-19 dan penerapan PSBB di tahun 2020 yang lalu. Sektor penjualan
properti yang mengandalkan pertemuan fisik mengalami pelambatan yang cukup
tajam. Namun, penerapan PSBB memang tak dapat dihindarkan untuk mencegah
kerusakan yang lebih parah.
Belajar dari
pengalaman selama tahun 2020, pemberlakukan PSBB yang serentak akan di
laksanakan di beberapa Wilayah di Pulau Jawa dan Bali pada tanggal 11 Januari
2021 mendatang harus dipersiapkan secara matang oleh pengembang. Pada PSBB
selama tahun 2020, pembeli beralih dari aktivitas belanja fisik ke aktivitas
belanja secara online. Tak hanya aktivitas belanja saja, aktivitas lain seperti
bekerja dan hiburan hampir semuanya mengandalkan teknologi digital.
Oleh karena
itu untuk mempersiapkan kegiatan pemasaran selama PSBB tahun 2021 ini,
pengembang harus memperhatikan beberapa hal di antaranya yaitu.
Ketahui
Perbedaan PSBB 2021 dengan PSBB 2020
PSBB pada
tahun 2021 ini dilakukan dengan cara sedikit berbeda dengan PSBB tahun 2020
yang lalu. Aktivitas perkantoran yang semula ditutup total, pada PSBB kali ini
masih dibuka dengan pembatasan sebesar 75% WFH. Selain itu, aktivitas keagamaan
yang sebelumnya ditutup hanya dibatasi 50% saja. Hal ini akan memberikan dampak
pada skala aktivitas secara online. Untuk itu sangat penting
memperhatikan data online yang telah didapatkan dari Pembatasan Sosial
Bersakala Besar (PSBB) yang telah diterapkan selama tahun 2020 yang lalu.
Manfaatkan
Pergeseran Aktivitas Sosial
Fenomena
pergeseran aktivitas sosial ketika pemberlakuan PSBB sudah dipastikan akan
terjadi. Pada tahun 2020 lalu, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada
berbagai situs dan portal properti online. Trafik ke berbagai situs dan
portal properti naik hingga 11,84%. Waktu yang dihabiskan di berbagai portal online
properti juga meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah page-view atau
halaman yang dilihat sebelum PSBB dan selama PSBB. Ketika PSBB diterapkan
jumlah page-view halaman meningkat 3 hingga 5 halaman dalam satu kali
pencarian. Hal ini menjadi patokan bagi pengembang dalam menghadapi PSBB di
tahun 2021 ini.
Pergeseran
aktivitas cari rumah ini menjadi peluang bagi pengembang untuk mulai memaksimalkan
kembali pemasarana secara online. Meskipun aktivitas marketing
gallery masih bisa dijalankan dengan pembatasan, namun pemasaran secara online
untuk menangkap calon konsumen yang memilih tinggal di rumah harus
dimaksimalkan.
Tingkatkan
Pemasaran Properti secara Online
Pemasaran
secara online menjadi salah satu cara bagi pengembang untuk terus melakukan
pemasaran meskipun aktivitas fisik kembali dibatasi. Pengembang harus memahami
bahwa Pandemi tidak meghilangkan minat calon konsumen pada produk properti
terbaru mereka. Senior Associate
MarkPlus, Inc Irfan Setiawan
mengatakan bahwa Markplus telah melakukan survey cepat yang dilakukan dengan
menggunakan 680 responden di seluruh Indonesia dengan profil responden 54,5%
masyarakat non-jabodetabek. Hasil survey tersebut mengunkapkan bahwa sebanyak
62% responden mengaku mencari informasi property melalui media sosial, 52%
mencari properti melalui website developer, dan 45,6% mencari
properti melalui situs aggregator properti.
Pemasaran Online
untuk menangkap calon konsumen tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
strategi. Pemasaran melalui media sosial, pemasaran melalui website,
pemasaran melalui berbagai media online dapat dipilih oleh pengembang
untuk memaksimalkan kegiatan pemasarannya. Pengembang juga dapat menjalin
Kerjasama dengan Digital Marketing Cosultant & Partner yang sudah memiliki
sumber daya dan pengalaman dalam mengelola aktivitas pemasaran digital. Salah
satunya pengembang dapat menjalin kerjasama dengan Nata Connexindo yang merupakan Digital
Marketing Consultant & Partner berpengalaman dan telah mengelola digital
marketing lebih dari 100 pengembang terkemuka di Indonesia.
Kesimpulan
PSBB tahun
2021 ini memang menjadi hal yang patut dikhawatirkan. Namun pengembang tentu
telah memiliki pengalaman berharga selama tahun 2020 yang lalu dalam menghadapi
keterbatasan akses fisik. Untuk itu, penerapan PSBB dapat dipersiapkan dengan
memaksimalkan akses online untuk menjangkau konsumen properti. Hal ini
didukung dengan pergeseran cukup masif dalam aktivitas sosial baik aktivitas
hiburan, bekerja, maupun belanja. Untuk itu, Nata Connexindo menawarkan solusi
terbaik bagi pemasaran produk properti melalui akses dan channel digital.
Nata Connexindo merupakan Digital Marketing Cosultant & Partner yang telah
memiliki pengalaman mengelola pemasaran digital lebih dari 100 pengembang
properti terkemuka di Indonesia. (ADR).