Nataconnexindo.com,
Tangerang – Menurut data 2020 Global Ad Trends dari
PubMatic, pasar digital
advertising Indonesia memasuki tahun 2021 akan terus berkembang.
Perkembangan ini terlihat dari peningkatan anggaran belanja digital
programmatic ads yang nilainya diprediksi akan mencapai lebih dari USD 500 juta (sekitar Rp. 6,8 triliun) atau tumbuh hingga 54 persen.
Programmatic Advertising menjadi salah satu metode
atau interaksi yang membedakan antara periklanan digital dengan konvensional.
Dalam laporan PubMatic disebutkan bahwa tren programmatic advertising sendiri
akan bergerak ke arah yang positif sepanjang tahun 2021 mendatang.
Programmatic ads adalah sebuah proses
otomatis untuk membeli dan menjual inventaris iklan melalui bursa (ad exchange)
yang menghubungkan pengiklan dengan penerbit. Memahami programmatic ads
pada tingkat yang paling dasar artinya menyadari bahwa ini adalah proses
otomatis. Proses ini pada dasarnya menggunakan mesin dan algoritma dalam
melakukan proses jual-beli ruang iklan dengan real-time bidding untuk
inventaris di saluran seluler, display, video, media sosial, bahan sampai
televisi.
Tren penggunaan format media
iklan video adalah salah satu penggerak perkembangan programmatic ads di
pasar digital advertasing Indonesia 2020. Tahun ini Indonesia akan melihat
pengeluaran programmatic video ads berkembang hampir dua kali lipat dan
menjadikannya pasar dengan perkembangan paling pesat untuk format video secara
global menurut PubMatic.
Menurut catatan PubMatic sebagian besar belanja iklan secara global akan
dihabiskan ke sektor digital hingga tahun 2021, dan yang menjadi format iklan
yang tumbuh paling cepat adalah digital display ads, termasuk video. bahkan
secara menyeluruh, iklan digital diprediksi akan berkontribusi terhadap
setengah dari total pengeluaran belanja iklan media di seluruh dunia.
Pada tahun 2020 total belanja iklan digital secara global diproyesikan
bisa mencapai $435,8 miliar (sekitar Rp. 5.946 triliun), tumbuh hingga 56,6
persen. Amerika, China, UK, Jepang dan Jerman adalah Negara-negara yang akan
memimpin pertumbuhan tersebut dengan anggaran belanja yang besar.
Programmatic ads menjadi salah satu
senjata yang atraktif para pengiklan di era digital karena memiliki kemudahan
dan manfaatkan yang ditawarkan. Tren pertumbuhan programmatic ads pun masih meningkat dengan
konstan. Sama dengan tahun lalu, tetapi
dengan nilai yang meningkat, pada tahun 2020 ini transaksi digital programmatic
ads diperkirakan akan mewakili lebih dari dua pertiga pengeluaran digital display ads di seluruh dunia.
Seperti di Indonesia sendiri, programmatic ads sudah menunjukkan
gerak pertumbuhan sejak tahun 2019 silam. Menurut catatan InMobi dalam laporan
The State of Mobile Programmatic Buying Southeast Asia 2019 bahwa Indonesia
merupakan pasar programmatic paling menarik di Asia Tenggara pada tahun 2019.
sekitar 56 persen dari responden InMobi menyebutkan bahwa mereka ingin
meningkatkan investasi programmatic ads untuk mencapai tujuan marketing
mereka.
Total belanja programmatic ads Indonesia diperkirakan bisa tumbuh
hingga 54 persen dengan nilai yang dapat mencapai lebih dari $500 juta (sekitar
Rp. 6,8 triliun). Pertumbuhan ini
melanjutkan pertumbuhan tahun lalu dan bila tercapai maka Indonesia menjadi
pasar programmatic ads yang paling cepat berkembang pada tahun 2020
bersama dengan India dan Brazil.
Menurut prediksi PubMatic, pada tahun 2021 nanti format iklan video
dapat menyumbang 31 persen dari total pengeluaran iklan digital display ads
secara global. Sementara di tahun 2020 ini, format iklan video diprediksi dapat
menyumbang 29 persen dari total pengeluaran iklan digital display ads secara
global. Format iklan video yang kian populer akan tetap menjadi pendorong utama
pengeluaran iklan digital.
Kepopuleran penggunaan format iklan video sendiri bukan tanpa sebab.
Perilaku menonton masyarakat Indonesia pun telah berubah drastis dalam satu
dekade belakangan. Faktor yang mempengaruhi perilaku menonton ini juga beragam.
Beberapa diantranya disebabkan oleh internet cepat yang kian merata, harga
perangkat smartphone yang makin terjangkau, sampai visual yang diberikan lebih
menarik dan jelas lebih imajinatif dibanding melihat gambar statis.
Fakta kepopuleran format video jugan bisa dipertebal dengan data
konsumsi video Telkomsel yang terus meningkat. Dikutip oleh laporan MMA Indonesi Mobile Ecosystem Report 2019 konsumsi
data pada video bisa mencapai 33 persen dari total konsumsi data telkomsel. Di
tahun 2020 ini, konsumsi data video Telkomsel diprediksi bisa mencapai lebih dari 120 petabyte.
Untuk menangkap peluang yang besar ini, bisnis harus mampu menerapkan
programmatic ads mulai dari sekarang.
Salah satu cara untuk menerapkan programmatic ads secara lebih efektif adalah
dengan memiliki partner yang mengkhususkan diri pada bidang tersebut. Salah
satunya adalah Nata Connexindo yang telah memiliki pengalaman panjang dalam
menyusun dan menjalankan programmatic ads di berbagai media digital. (ADR).