Nataconnexindo.com, Tangerang – Tanda-tanda pemulihan sektor properti setelah sekian lama terdampak oleh Pandemi mulai dirasakan oleh Pengembang. Salah satu cirinya ditandai oleh pertumbuhan penjualan properti di kawasan Jabodetabek yang menembus angka 600 persen.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh CEO IPW Ali Tranghanda mengemukakan bahwa pertumbuhan sektor properti tergambar dari peningkatan penjualan hingga 661 persen selama kuartal I/2021 meskipun kebijakan ini baru berjalan 1 bulan. Angka penjualan tersebut mendorong pertumbuhan sektor properti secara nasional.
Pada kuartal I/2021, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor properti naik 0,94 persen. Para pengembang menyebutkan naiknya pertumbuhan sektor properti salah satunya karena stimulus yang diberikan pemerintah untuk sektor properti pada Maret lalu.
Pertumbuhan penjualan ini semestinya harus dimanfaatkan oleh Pengembang Properti untuk terus menggencarkan kampanye promosinya. Apalagi masyarakat pada hari ini selalu mencari informasi secara online pada berbagai platform mulai dari website, kanal berita online, hingga media sosial.
Untuk itu, Pengembang Properti dituntut untuk lebih banyak menyalurkan berbagai informasi mengenai propertinya pada media online. Lalu bagaimana caranya Pengembang mengemas berbagai informasi melalui konten promosi di media online? Simak selengkapnya di sini.
Promosi di Media Digital
Masyarakat Indonesia semakin hari semakin melek digital. Saat ini saja pengguna internet di Indonesia ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. Ini berarti masyarakat Indonesia semakin menggemari media digital sebagai salah satu sumber informasi dan hiburan.
Dengan fakta tersebut, Pengembang Properti harus mulai menyalurkan berbagai informasi melalui media digital. Namun, tentu saja Pengembang Properti harus mampu mengemas dan menyajikan informasi secara menarik agar informasi yang dibagikan tidak tenggelam di dalam lautan informasi Internet yang sangat berlimpah. Bagaimana cara Pengembang Properti menyalurkan dan menyajikan informasi yang mampu bersaing dengan berbagai jenis informasi lainnya? Pertama, Pengembang Properti harus memahami tren masyarakat sehingga informasi dapat dikemas sesuai dengan tren tersebut. Kedua, pengembang juga harus memahami algoritma platform yang digunakan untuk menyalurkan informasi agar konten informasi mendapat benefit langsung dari platform tersebut.
Solusi yang dapat Pengembang Properti ambil adalah bekerjasama dengan konsultan dan professional dalam bidang Digital Marketing. Melalui kerjasama dengan professional Pengembang bisa mendapatkan hasil langsung sekaligus menghemat penggunaan waktu sumber daya dalam mencari format konten terbaik untuk promosinya. Nata Connexindo adalah Digital Marketing and Cosultant yang berfokus pada Digital Marketing untuk properti. Telah memiliki pengalaman berpartner dengan 100 lebih Pengembang Properti baik BUMN, BUMD, dan Swasta, Nata Connexindo merupakan solusi Digital Marketing bagi industri properti. Kemas promosi dan konten digital untuk mendorong penjualan properti bersama Nata Connexindo.
Pembelian Produk Properti Secara Digital
Tidak hanya soal promosi yang dilakukan secara digital, Pengembang Properti juga harus berbenah dalam prosedur pembelian properti. Masyarakat Indonesia yang semakin melek Internet tentu menginginkan kemudahan dalam memilih dan membeli produk properti. Oleh karena itu, pengajuan atau pembelian pun juga mesti mengarah ke online. Jadi, calon konsumen dapat membeli properti melalui aplikasi atau portal yang sudah Anda buat. Cukup dari ponsel calon konsumen. Mulai dari isi formulir sampai submit. Bahkan pembayarannya. Sementara untuk survei lokasi maupun rumah, dapat tatap muka. Ataupun proses lainnya yang mengharuskan penjual dan pembeli bertemu langsung, seperti tandatangan akad jual beli, dan lainnya.
Hal tersebut sebenarnya telah banyak dilakukan baik oleh pengembang maupun perbankan. Pengajuan KPR pada hari ini dapat dilakukan sepenuhnya secara digital. Produk KPR online memiliki beragam ketentuan sekaligus tawaran yang menarik. Sebagai contoh, Produk KPR online yang disediakan BNI adalah KPR BNI Griya, dengan bunga KPR yang ditawarkan cukup ringan yaitu 6,75% p.a fixed di 2 tahun pertama. Produk KPR BNI Griya menargetkan para milenial yang sudah mulai menabung untuk memiliki rumah idaman. Apalagi konsumen properti yang akan didominasi oleh generasi Millennial merupakan kesempatan yang sangat baik bagi Pengembang Properti untuk membenahi prosedur pembelian untuk dialihkan secara online. (ADR)