Sambut Pilkada Serentak, Google Hadirkan Fitur Penangkal Hoaks
Nataconnexindo.com, Tangerang – Tinggal
menghitung hari, pilkada serentak 2020 di Indonesia akan segera dilaksanakan di
berbagai wilayah. Masyarakat yang antusias pun semakin giat mencari informasi
penting terkait kandidat yang akan dipilih, serta proses pemilihan dan aturan
yang berlaku karena pilkada berlangsung di tengah pandemi yang masih berlaku.
Mencegah penyebaran informasi palsu
atau berita bohong yang sangat marak terjadi di tengah pilkada, Google
berencana mempersiapkan fitur yang berguna untuk menangkal berita hoaks yang
berpotensi beredar. Hal ini disampaikan oleh Jason Tedjasukmana selaku Head of
Corporate Communcations Google Indonesia pada media CNNIndonesia.com beberapa
waktu lalu.
Rencananya, Google akan menerapkan
tiga cara untuk mencegah penyebaran berita haoks tersebut. Pertama, Google akan
bekerja sama terlebih dahulu dengan berbagai sumber resmi yang telah
terverifikasi untuk menampilkan informasi terkait tata cara pengambilan suara
selama pemilu. Informasi yang didapatkan akan Google terima dan Google sediakan
kembali dalam tata format yang mudah dipahami sehingga akan muncul pada
pencarian pertama di kolom Pencarian. Kedua, Google akan menampilkan ringkasan
informasi penting serta referensi link
pendukung informasi terkait. Ketiga, Google juga akan menyajikan informasi yang
relevan yang berhubungan dengan informasi yang dicari.
Telah bekerjasama dengan komunitas
jurnalis, Google juga telah memulai Google News Initiative (GNI) Indonesia
Training Network untuk meningkatkan kualitas berita dan informasi yang nantinya
akan diterima oleh warga Indonesia. Terdapat juga fitur Cek Fakta yang menjadi
proyek verifikasi berita yang akan segera diluncurkan. Proyek ini merupakan
hasil kerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), AJI, Asosiasi
Media Siber Indonesia, dan Internews.
Google berharap, melalui beberapa
fitur yang nantinya akan dimaksimalkan ini, Indonesia bisa memiliki alat yang
tepat untuk mendukung kemampuan dalam mengenali berita hoaks. Sebelumnya,
beberapa program yang pernah diluncurkan oleh Google terbukti mampu berhasil
menyediakan informasi berkualitas pada pemilu 2018 dan 2019 lalu, melalui
pelatihan yang dilakukan kepada 11.000 jurnalis di 5 kota. (JES)