Nataconnexindo.com, Tangerang – World Wide Web atau disingikat WWW lebih dikenal sebagai Internet diciptakan untuk pertama kalinya pada tahun 1998 tanggal 12 Maret. Teknologi yang telah berusia 32 tahun ini menjadi salah satu teknologi yang memberikan dampak sangat dalam bagi kehidupan umat manusia.
Teknologi yang diciptakan oleh Ilmuwan Komputer asal Inggris Sir Tim Berners-Lee ini telah membuat perubahan yang sangat signifikan sejak ditemukan pertama kali. Saat ini saja Internet dipandang sebagai motor penggerak revolusi 4.0 yang disejajarkan dengan revolusi Industri ratusan tahun silam dengan ditemukannya mesin uap pertama.
Teknologi yang disebut sebagai “Web" ini mengacu pada cara menavigasi jaringan antar komputer dengan mengklik hypertext untuk mengunjungi situs web dan mengakses berbagai jenis data online. Teknologi Internet sendiri telah ada pada tahun 1989 dalam bentuk jaringan besar komputer yang saling terhubung. Teknologi ini lahir dari proposal Berners-Lee yang berjudul Information Management sekarang dikreditkan sebagai langkah pertama menuju World Wide Web seperti yang kita kenal sekarang.
Akses Internet yang Belum Merata
Namun, teknologi yang dijuluki sebagai Internet ini ternyata masih belum mampu menjangkau semua orang terutama mereka kaum muda. Mengutip riset dari International Telecommunication Union (ITU) mengatakan bahwa sepertiga anak muda yang berusia di bawah 25 tahun di seluruh dunia belum bisa mendapatkan akses internet.
Berdasarkan data tersebut ada sekitar 2,2 Milyar Anak Muda di dunia yang belum mendapatkan akses Internet. Padahal akses Internet telah menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi melalui pembangunan infrasturkturnya. Pemerintah Indonesia sendiri terus berupaya untuk memberikan kesetaraan akses Internet di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan kesadaran bahwa akses terhadap Internet telah menjadi kebutuhan, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak tahun 2013 lalu mempersiapkan infrastruktur agar koneksi internet cepat segera tersedia di Indonesia. Infrastruktur yang dimaksud adalah pembangunan Palapa Ring 2 untuk mempercepat tersedianya infrastruktur yang mendukung koneksi internet cepat di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam rangka memperluas jaringan layanan internet sampai ke pedesaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membangun 4.200 Base Transceiver Station (BTS) di tahun 2021.
Dengan pembangunan infrastruktur Internet yang terus merangsek hingga ke pedesaan, diharapkan terjadi pemerataan akses Internet di seluruh Indonesia. Apalagi di zaman yang semakin digital seperti sekarang ini, akses Internet mampu memberi manfaat besar tidak hanya pada satu bidang, namun pada berbagai bidang lain seperti sektor ekonomi UMKM, pendidikan, hingga pelayanan publik. Pada bidang pendidikan yang sangat terkendala oleh COVID-19, seluruh kegiatan belajar dan mengajar terpaksa beralih ke ranah digital, sehingga internet yang stabil sangat diperlukan agar siswa dan anak muda tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Kominfo, Widodo Muktiyo mengungkapkan bahwa hingga tahun 2022 prioritas pemerintah masih fokus menyelesaikan infrastruktur jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Selain 4G, pemerintah juga berkomitmen membangun jaringan 5G. Komitmen pemerintah ini dibuktikan dengan melakukan lima langkah percepatan transformasi digital. Terdiri dari, percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan layanan internet, roadmap (peta jalan) transformasi digital, integrasi Pusat Data Nasional.
Pada Tahun ini saja, Kemenkominfo juga telah membentuk Gugus Tugas 5G (5G Task Force). Kabar terakhir, ada tiga operator yang lolos seleksi penggunaan pita frekuensi radio 2,3 Ghz rentang 2.360 – 2.390 Mhz. Mereka adalah PT Smart Telecom Tbk (Smartfren), kedua adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri). Dengan hadirnya pemerataan Internet, maka ekonomi digital Indonesia akan semakin maju dan menjadi pusat ekonomi digital Asia Tenggara. (ADR).