NataConnexindo.com ,
Tangerang – Memasuki awal tahun 2020, beberapa startup mulai berfokus untuk mendapatkan untung dan mengurangi
strategi ‘bakar uang’. Gojek, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
transportasi online pun menargetkan
pertumbuhan berkelanjutan, sehingga berfokus pada tiga layanan.
Ketiga layanan yang didorong oleh gojek untuk tahun 2020
adalah pesan antar makanan (GoFood), pembayaran (GoPay), dan transportasi. “Kami
akan selalu investasi dan inovasi jangka panjang secara konsisten di tiga pilar
ini” kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita, Kamis (15/1) di Jakarta.
Karena itu, perusahaan transportasi online ini berfokus pada inovasi dibandingkan promosi seperti cashback dan diskon. Dengan begitu,
mereka optimistis bahwa layanannya lebih sering digunakan oleh konsumen. “Ada
keinginan kami untuk menjadi yang terdepan. Tetapi caranya tidak harus selalu
dengan promosi, justru harus lebih inovatif” lanjut Nila. Nila beranggapan
bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan merupakan salah satu keinginan
investor.
Pada data Monthly
Active User atau pengguna aktif bulanan, Gojek tumbuh 1,5 kali lipat secara
tahunan (year on year) pada tahun
2019. Pendapatan Gojek juga meningkat dua kali lipat. “Kalau kami bisa hadir
100 tahun ke depan untuk melayani konsumen di Indonesia dan dunia, kenapa
tidak? Kami pun menyelaraskan pertumbuhan bisnis ini” Kata Nila.
Transaksi GoFood bahkan bisa mencapai 50 juta per bulan di
Asia Tenggara. “Kami tidak mau berkompetisi berdasarkan promo atau harga, tapi
keseluruhan untuk konsumen. Tetapi, ya tentu harga yang kompetitif” kata Chief Food Officer Gojek Group Catherine
Hindra Sutjahyo. Karena itu, perusahaan berfokus pada inovasi layanan ketimbang
promosi.
Saat ini, perusahaan Gojek memang tengah mengkaji peluang
saham perdana ke publik Initial Public
Offering yang pencatatan sahamnya di dua bursa saham, Tujuan utamanya yaitu
Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menegaskan IPO
itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, ada tiga pertimbangan dalam
memutuskan waktu pencatatan saham Gojek.
Selain Gojek, beberapa startup
juga mulai mengurangi strategi ‘bakar uang’ yakni OVO, DANA, dan LinkAja.
Dua unicorn tanah air yakni Bukalapak
dan Tokopedia juga mulai berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan untuk mencapai
laba, sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif. (AW)